"Ini pada kenapa, sih?" Nanon bergumam heran pada teman-teman dari kamarnya dan kamar sebelahnya yang menatap dirinya dengan tersenyum dan kikikan kecil, setelah itu mereka seperti bergunjing satu sama lain.
Maprang, gadis yang tadi piket bersama Chimon itu menepuk bahu Nanon "Ekhem, gue dulu satu sekolah sama Pawat, lho! Mau gue comblangin, gak?" Tawar Maprang berbisik.
Deg
Nanon bergeming, ia menahan napasnya bersamaan dengan degup jantung yang tidak karuan setelah mendengar nama Pawat, atau Ohm Pawat Chitsawangdee. Orang yang memang disukai Nanon diam-diam.
"Ma-maksud lo apa? Gue gak ngerti," tanya Nanon tersenyum canggung.
Maprang berdecak lalu berkacak pinggang, "Gak usah malu-malu, Pawat banyak yang ngincer loh..."
Tau gue, lu juga demen~Sambung Nanon dalam hati.
"...Kalo ga buru-buru, nanti keduluan yang lain..."
Masalahnya gue gak ada nyali, anjir!~ungkap Nanon lagi, dalam hati.
Male omega itu tersenyum canggung, "Apaan dah! Ngada-ngada, lu! Gue gaada suka ama Ohm! Dahlah gue mau mandi, nanti keburu jam makan malem, bye!" Pamit Nanon lalu pergi menuju salah satu bilik kamar mandi yang di pintunya sudah tertera nama kelompok penghuni (maksudnya pengguna) kamar mandi tersebut.
🔥🔥🔥
Jam makan malam di asrama omega dimulai pukul tujuh tiga puluh malam dengan durasi satu jam yang digunakan untuk mengantri mengambil makan yang disajikan prasmanan, mencuci piring masing-masing, dan piket kebersihan setelah makan.
Petugas piket terdiri dari tujuh orang yang berasal dari dua orang tingkat satu, dua orang tingkat dua, dua orang tingkat tiga, dan satu atau dua male omega di dalam asrama tersebut tiap harinya. Jadi, male omega mempunyai jadwal tersendiri, tidak mengikuti angkatannya masing-masing karena jumlah mereka yang sedikit.
Tugas mereka adalah membersihkan dan merapihkan aula serbaguna tempat seluruh siswa makan sebelum jam belajar bersama dimulai yang juga dilaksanakan di aula. Tak lain dengan asrama omega, peraturan di dalam asrama beta dan alpha pun diberlakukan peraturan yang sama.
Aula mereka sengaja tidak diberikan kursi dan meja yang permanen, meja dan kursi hanya dipasang di waktu makan malam saja. Karena waktu sarapan dan makan siang dilakukan di sekolah.
Bukan karena tidak mempunyai lahan lagi, namun tujuan dari kegunaan aula serbaguna tersebut yang mengharuskan belajar dengan meleseh bersama, membuat para siswa sadar, jika mereka semua sama, baik tingkat satu, dua, maupun tiga, dari kasta tinggi sampai kasta rendah sekalipun.
"Dinner time!"
Teriakan lembut dari anak tingkat tiga yang disertai dengan suara bel yang dipasang tepat di depan kamar Nanon dan kawan-kawan itu terdengar memekikkan seluruh kamar 'O-2' yang tak lain adalah kamar yang selalu ditempati oleh male omega tiap tahunnya.
Chimon melongok keluar kamar, "Kak Arthit, bisa pelanin sedikit gak suaranya? Kamar kita nih korbannya!" Protes Chimon memelas pada kakak tingkatnya.
Kemudian Arthit menghela napasnya dan tersenyum kesal, "Gak bisa, adik... emang yang mau makan kalian doang? Semua harus diingetin biar tau, asrama ini kan gede, kalo kakak gak teriak ya gak pada tau, dong!" Dumel Arthit pada Chimon, lalu menengok kedalam kamar, "Lauknya hari ini seafood, kalo gak mau kehabisan, buruan!" Titah Arthit cuek pada adik tingkatnya.
Brak bruk brak
Arthit meringis melihat keributan kamar adik tingkatnya satu ini, seafood adalah makanan mewah bagi seluruh rakyat Rodinia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Denial (OhmNanon)
Teen FictionSudah menjadi rahasia umum sejak buku harian Nanon yang tidak sengaja tertinggal di dalam kelas, dan ditemukan oleh teman satu kelasnya. Nanon menyukai sang ketua kelas-Ohm Pawat Memendam rasa hampir tiga tahun, bagaimana selanjutnya? Berhenti atau...