30-Menyerah

569 46 1
                                    

Ohm berjalan cepat menuju Nanon yang sedang asyik menyulam kain di kursinya. Hari ini adalah pelajaran menyulam untuk omega dan pelajaran politik untuk alpha. Namun jam pertama pelajaran hari ini adalah tata krama di meja makan sehingga alpha dan omega bertemu.

"Pangeran omega, kamu serius nawarin Dania jabatan ketua asrama?! Kamu gila?!"

Sementara itu Nanon masih asyik menyulam kainnya yang sebentar lagi akan selesai. Tak menghiraukan alphanya yang panik setengah mati karena keputusan sang omega yang membuat pro-kontra di mana-mana, termasuk para penggemar Nanon yang tidak terima karena mereka telah mengetahui sikap Dania yang tidak baik kepada Nanon.

Alpha itu geram dan mengguncang bahu omeganya, "Pangeran!"

"Hm? Gue gila, soalnya lo banyak yang naksir! Kalo gue gak nekat, lo bisa naik ke kasur orang lain nanti," tutur Nanon acuh seraya membereskan alat menyulamnya, pelajaran akan di mulai sebentar lagi.

Ohm tidak percaya, jawaban omeganya sukses membuatnya menganga, "Urusan sepele kayak gini, lo sampe nekat mau ngerubah aturan mutlak?"

Gerakan tangan Nanon terhenti, meskipun kelas sudah ramai, peraturan kesepakatan adalah tidak mencampuri urusan pasangan lain, "Lo bilang sepele?" Desis Nanon, ia mendekatkan wajahnya pada sang alpha, "Lo bilang ke muka gue, Dania mau jadi istri kedua lo, bilang itu sepele! Cepet!" Nanon mendesis lagi, ia tak berteriak karena ini di rempat umum, banyak orang yang bisa mendengarkan pembicaraan mereka.

"Hello everyone! Selamat pagi! Kita belajarnya di luar, yuk!"

Pak Krist, guru tata krama kerajaan yang akan menemani kelas mate belajar tata krama di meja makan. Tanpa sepatah kata lagi, Nanon mendorong bahu alphanya, menjauh bergabung dengan teman-temannya yang sudah beranjak keluar kelas. Ohm hanya bisa menghela napas.

"Selir sialan!"

***

Dania Dania Dania, akhir-akhir ini nama itu ikut menjadi topik pembicaraan bersama pasangan manis yang tengah bertengkar itu, Ohm dan Nanon yang masih sibuk memilih adik-adik tingkatnya untuk pemilihan calon ketua asrama omega. Bersama Dunk selaku wakil ketua, Nanon tak pernah mengeluh dan hanya menghadapi kertas-kertas profil adik tingkatnya dengan ekspresi datar. Pemilihan ketua asrama tidak di pilih melalui pemilihan suara, melainkan dipilih langsung oleh Nanon dan Dunk, atas rekomendasi dari para pembina tentu saja.

"Pangeran omega Ford, 8G, dari Allaxe. Dia mate nya Mark 9A, dari Shadestown, kan?" Tanya Dunk sedikit bergumam pada Nanon, matanya terfokus pada data adik tingkat yang dipegangnya.

Nanon mengangguk, "Iya, gue pengen dia jadi ketua asrama periode depan. Selain karena track recrod di kerajaan dia bagus, ratu Allaxe terkenal karena pinter," Jelas Nanon bangga, "Kalo ibunya pinter, pasti nurun ke anaknya, kan?"

Sang wakil ketua mengangguk setuju, ia akui Nanon sangat serius ketika memilih calon ketua asrama selanjutnya. Namun Dunk seketika teringat sesuatu, "Terus Dania? Mau lo kemanain?" Tanya Dunk lagi kebingungan, pasalnya Nanon telah menyiapkan pangeran omega Ford sebagai kandidat calon ketua asrama, tetapi di lain sisi omeganya Ohm itu juga menjanjikan jabatan ini kepada si putri selir tersebut.

Tak ada sepatah kata yang keluar dari bibir Omega di depannya, namun seringai Nanon sangat membuat Dunk merinding di sekujur tubuhnya.

***

Desas-desus tentang kandidat ketua asrama ternyata juga membuat Dania seketika dikucilkan oleh teman-teman angkatannya dan juga mendapat banyak kesulitan dari kakak tingkatnya. Terutama orang-orang nonbangsawan yang tidak terima dengan keputusan Dania sebagai kandidat calon ketua asrama. Memang tidak ada peloncoan yang sadis, tetapi sanksi sosial yang Dania dapatkan adalah tidak dianggap di acara-acara nonformal Kauriyakul, semua orang terang-terangan menganggap Dania tidak ada di antara mereka.

Sesungguhnya, Kauriyakul telah membuat sistem kehidupan sosial yang kejam seperti bagaimana kehidupan kekerajaan yang sebenarnya.

Selir adalah kasta paling rendah serendah-rendahnya dimanapun ia berada, karena wanita terhormat dari nonbangsawan sekalipun tak akan pernah mau menjadi wanita simpanan yang tidak diakui oleh hukum kerajaan manapun, meski keberadaannya telah lazim.

"Pangeran Nanon, saya nyerah!"

Dania bersimpuh, ia merendahkan dirinya untuk meminta maaf kepada Nanon yang tengah menikmati makan siangnya di kantin sekolah bersama sang alpha. Wajah memelas itu nampak menggemaskan dan begitu memuaskan karena tujuan Nanon telah sedikit tercapai.

Adegan itu tentu saja menarik perhatian semua orang, mengingat Dania dan pasangan Ohm-Nanon masih dalam perbincangan hangat. Dania berada dalam kursi panas sekarang.

Nanon menyelesaikan makanannya yang sedikit lagi selesai, biarlah Dania menahan malunya di tengah ramainya suasana kantin Kauriyakul.

"Kenapa nyerah? Katanya mau jadi ketua asrama?" Tanya Nanon berpura-pura polos, "Atau mau jadi selirnya pangeran Ohm aja?"

"Uh! Pedes banget tuh mulut!" Komentar Chimon yang duduk satu meja dengan Nanon, omega cerewet itu langsung didekap sang alpha karena merusak suasana.

Tapi apa peduli Nanon? Ohm yang sedari tadi mengingatkan saja sudah memdapat ultimatum lirikan tajam dari omega tersebut.

"Maaf, saya minta maaf, pangeran,"

Chimon melepaskan tangan sang alpha dari bibirnya, "Dih! Palsu banget tuh air mata, kemaren kayaknya berani banget nantang pangeran Nan- apasih Perth?"

Nanon menghela nafas terhadap pertikaian pasangan absurd Perth-Chimon yang sepertinya menambah tekanan kepada Dania, memang ada baiknya Nanon mengabaikan mereka berdua, "Jadi, masih berani ngerusak peraturan kerajaan?" Tantang Nanon.

Intimidasi seorang pangeran memang tak pernah bisa dikalahkan, bahkan seorang pangeran omega sekalipun.

***

"Jadi, sekarang ngerti, kan?"

Ohm kini mengangguk-angguk paham dengan segala tindakan yang Nanon ambil untuk menghadapi Dania. Pangeran omega itu tak bisa diremehkan, meski tumbuh dalam kenyamanan dan semua orang yang memanjakannya, Nanon tetaplah seorang calon ratu yang harus cerdas dan sigap. Dan kini Nanon membuktikan semuanya, mematahkan cemoohan orang-orang yang meremehkannya, Nanon membuat bangga alphanya.

"Sanksi sosial itu lebih berat daripada sanksi penggal sekalipun, pangeran," Ujar Nanon mulai menjelaskan, "Dan apa yang Dania lakuin itu secara nggak langsung ngehancurin dirinya sendiri. Di umur semuda kita, bakalan sia-sia banget kalo jadi kriminal atau pemberontak di tempat kita tinggal, nggak ada masa depan buat mereka, jadi kejadian kemarin harusnya udah bikin Dania belajar," Nanon menatap lurus sang alpha, "Supaya nggak ngusik teritorial orang lain,"

Sang alpha lalu tersenyum lembut, "I like this omega," Ujar Ohm.







Bersambung

Fall In Denial (OhmNanon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang