21-Moana's Castle

672 87 13
                                    

"Pangeran..."

Ohm menyandarkan kepalanya di bahu Nanon, rasanya nyaman sekali, seperti memang seharusnya Ohm bersandar di sana, "Diem, aku mau isi ulang tenaga," potong Ohm setengah merengek.

Nanon hanya menghela napas, jujur saja ia suka saat alphanya bermanja dengannya, memang harusnya begitu, kan?

Entahlah, Nanon hanya merasa jika ia belum benar-benar terikat dengan alphanya. Jika ia mendengar cerita Namtan, harusnya saat peristiwa itu, sepasang mate langsung merasa terikat. Meskipun belum pernah saling menandai satu-sama lain dan feromon mereka hanya tercium sedikit jika mereka berjauhan, sebagai tanda orang itu telah memiliki mate.

Seperti biasa, baik Ohm maupun Nanon tidak mengeluarkan sepatah katapun di saat-saat seperti ini, sebelumnya Ohm dan Nanon memang sering bersandar satu sama lain di dalam kelas dengan posisi Ohm yang menjadi sandaran ataupun sebaliknya. Hal ini di lakukan tanpa mereka sadari, sehingga menjadi kebiasaan saat salah satu dari mereka butuh mengisi ulang tenaga.

Langit berangsur mendung, suara petir mulai berteriak menandakan hujan segera datang, Nanon mengusap-usap surai Ohm untuk membangunkannya, alpha itu tertidur "pangeran, bangun yuk, udah mau hujan" panggil Nanon lembut menyapa rungu remaja yang terlelap di bahunya.

CTAARRR!

Ohm terperenjat, untung saja tidak sampai terjatuh karena Nanon menahan tubuhnya, nafas alpha itu tersengal, "Huhhh! Nanon, kamu gapapa?" Tanya Ohm panik memeriksa kondisi tunangannya.

Sementara itu Nanon hanya terkekeh, "Gapapa, cuma kaget aja " ujar Nanon, "Ayo masuk, kamu di bangunin dari tadi gak bangun-bangun,"

Karakter Nanon semenjak kejadian hutan terlarang satu tahun yang lalu mulai berubah, terutama dengan Ohm, omega itu lebih lemah lembut dan bijaksana, perangainya lebih tenang ketimbang sebelumnya. Bahkan Nanon kini juga menjabat sebagai ketua pengurus asrama Omega karena sifatnya.

Kedua remaja yang telah bertunangan itu bergandengan tangan menuruni tangga, dengan Nanon yang malu-malu di belakang, bukan Nanon sekali.

"Oh iya, tadi kamu mau ngomong apa ke aku?" Tanya Ohm masih melanjutkan langkahnya menuruni anak tangga.

Oh iya anjir! Raja Mile nyariin!

"Pangeran! Gawat! Raja Mile nyariin kamu dari tadi!"

Meskipun sifatnya berubah hingga sering mengundang kerutan di dahi Chimon, namun Nanon tetap memiliki kebiasaan lupa membawa sesuatu dan masih selalu meminum susu kotaknya di pagi hari setelah jam pelajaran pertama selesai.

Setidaknya hal itu membuat ratu New sedikit menghembuskan napas lega, pangeran omeganya tidak seburuk yang dulu, ada perkembangan meskipun melewati luka, yang mungkin tidak Nanon ingat.

Kini Nanon bersama Ohm telah menemui raja Mile dan raja Tay yang telah menunggu satu jam lamanya karena Ohm tertidur pulas di bahu omeganya.

Nanon menunduk, "Maaf, yang mulia, tadi pangeran Ohm..."

Raja Mile menepuk keningnya, "Ya dewi... anak ini," Gumamnya pada Ohm yang meringis, "Hehe, maaf, ayah,"

Yang lebih tua menghela napas, "Ya sudahlah, lagian sekarang kita udah ketemu, oh iya! Pas liburan nanti ulang tahun pangeran Ohm ke tujuh belas, jadi pangeran Nanon pulangnya ke Moana, ya?" Pinta raja Mile, "Tadi ayah mau bilang itu, terus ibundamu yang lenjeh itu pengen calon mantu-nya main ke Moana, kan liburan dua bulan, tuh! Yang sebulannya pangeran Nanon di Moana, gapapa?" Tawar raja Mile pada Ohm dan Nanon.

Raja Tay menepuk bahu putranya, "Pergi aja, bundamu juga ikut, kok! Nanti pulangnya sama bunda," ujar Tay meyakinkan.

"Ayah nggak ikut?" Tanya Nanon, Tay menggeleng, "Ayah sama raja Mile harus ke kawasan tetangga, ngurusin barang yang mau diimpor ke Rodinia," ujar Tay.

"Jadi, gimana?"

Satu-satunya Omega di sana menatap sang ayah ragu, ia juga belum melepaskan genggaman alphanya, "Eum...gapapa, beneran?"

Kedua ayah di sana mengangguk, Ohm mengusak surai Nanon gemas, "Kalo apa-apa, mana mau kita nawarin, omega," papar alpha yang termuda, Nanon hanya tersenyum malu-malu membuat ayahnya seketika muak.

"Astaga, bocah kasmaran," gumam Tay sedikit tidak percaya, putranya yang dulu seperti tak tahu malu, kini malah malu-malu kucing bersama alphanya, "Ya udah, malem ini ayah sama raja Mile berangkat duluan, kalian besok naik Jet-nya raja Mile, Jet ayah di pake buat ke kawasan tetangga," titah Tay.

Ketiga orang di sana mengangguk paham, kemudian Nanon dan Ohm teringat jika mereka harus kembali ke asrama. Setelah berpamitan, mereka sedikit berlari menuju asrama masing-masing untuk membereskan barang-barang mereka. Baik yang akan di bawa, maupun yang akan di tinggalkan di asrama yang terkunci selama dua bulan.

Juga piket terakhir sebelum pulang, para penghuni asrama termasuk para pembina. Mereka bekerjasama membersihkan dan membereskan asrama agar tak ada barang yang rusak selama di asrama. Dan para pembina sebagai orang terakhir yang pergi dari asrama, bertugas memeriksa kembali secara menyeluruh. Mereka harus meninggalkan asrama dalam keadaan bersih.

***

Pagi ini Ohm bersama sang ibu dan ratu New menunggu Nanon untuk diperbolehkan keluar dari asrama. Pak Gun selaku pembina kamarnya sedang memeriksa bagian yang Nanon bersihkan bersama Maprang.

"Sudah bersih, kamu boleh pulang"

Nanon tersenyum, ia berpamitan kepada teman-teman dan pembinanya untuk pergi dari asrama. Ohm dan kedua ratu sudah menunggu di parkiran Jet.

Perjalanan dari Kauriyakul menuju Moana hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja, karena jaraknya tidak sejauh dari Kauriyakul ke kerajaan Nanon. Saat sampai, Nanon merasa belum pernah menginjakan kaki di sana, namun di sisi lain Nanon merasa familiar. Mungkin karena ini adalah rumah alphanya. Nanon merasa terikat.

Kerajaan Moana adalah salah satu kerajaan besar di Dunia, meskipun kerajaan mereka tidak begitu megah, tetapi jika diukur menggunakan alat ukur, maka itu akan setara dengan seluruh kawasan pendidikan Kauriyakul di tambah pasar terdekat Kauriyakul.

Nanon begitu terpana dengan arsitektur dari istana tersebut, ruangan besar yang di rancang sedemikian rupa agar terasa seperti rumah sederhana. Tapi siapa tahu? Harga pintunya itu bisa saja digunakan untuk pesta pernikahan megah satu hari saja. Artinya, meskipun nampak sederhana, tetapi barang-barang yang berada di dalamnya berkualitas tinggi.

Ratu Natta tersenyum, "Selamat datang di Moana! Mari kutunjukkan kamar kalian supaya bisa istirahat dulu," Tuturnya seraya melangkah berbelok menuju satu lorong, diikuti oleh Nanon dan ratu New, juga Ohm dan beberapa pelayan yang membawakan barang bawaan tamu mereka.

Pintu terbuka, di dalamnya tersaji pemandangan luar biasa yang nampak dari luar jendela, "Ini kamar pangeran Nanon," Papar ratu Natta, kemudian ia memberi kode pada pelayannya untuk memasukkan bawaan Nanon, "Silahkan beristirahat, pangeran, saya tinggal dulu ya? Mengantar ratu New ke kamarnya,"

Tetapi Nanon menahan lengan ibunya "Eum... tidur sama bunda, boleh?" Tanya Nanon ragu. Ratu Natta dan ratu New serta Ohm yang berada di belakang mereka terkekeh, "Anak perawan bunda, udah gede masa mau tidur sama bunda? Udah tunangan juga," Ujar ratu New, "Kita kan lama di sini, jadi bunda tidur di kamar lain aja, kalo kamu pengen tidur sama bunda ya tinggal ke kamar bunda aja," pinta sang ibu, Nanon masih menampakkan raut ragunya "Eum... sebenernya itu..."

Ketiga orang di depan Nanon memasang wajah serius, menunggu ucapan Nanon selanjutnya yang sudah pucat pasi dengan tubuh yang sedikit oleng, Ohm pun juga bisa mencium feromon yang semerbak menyeruak masuk kedalam penciumannya.

"Badanku... rasanya panas! Rasanya kaya mau heat!"

Bruk!

"Nanon!"




Bersambung

Fall In Denial (OhmNanon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang