08-Big Hope

1K 103 1
                                    

"Oke, ini latihan terakhir sebelum kita gladi resik sama pengisi acara yang lain di panggung, saya harap kalian bisa kerjasama dengan baik!" ucap pak Krist lesu.

Satu minggu terakhir benar-benar membuat Krist dan Singto pening, pasalnya anak didik yang mereka latih berdansa sering bergaduh karena hal-hal sepele. Mereka berdua memang gampang di atur, namun baru kali ini ada siswanya yang tidak bisa tenang, padahal di kelas dansa mereka berdua adalah yang terbaik.

Ohm dan Nanon, entah mengapa nilai dansa mereka paling tinggi, padahal Nanon merasa telah berpasrah jika sang ayah mengamuk karena nilai dansa-nya menurun. Dansa adalah salah satu tradisi wajib di keluarga Nanon, meskipun tidak di semua kerajaan di Rodinia menjadikan dansa adalah tradisi, namun di tempat Nanon, mahir dalam berdansa adalah suatu kewajiban.

Singto tersenyum simpul, alpha berperilaku lembut namun tegas itu menepuk bahu pasangannya, "Biar aku ambil alih, kamu awasin kelas dua sama kelas tiga aja sana," Bisiknya lalu menuju Nanon dan Ohm.

Penampilan yang di maksud Nanon pada teman-temannya adalah dansa khas tahun 1900-an, tarian yang terkenal sekitar dua abad yang lalu. Tarian lama itu yang di pilih sebagai pembuka, kemudian ada beberapa tari lagi yang berasal dari tanah kawasan Polinesia yang menggunakan tongkat kecil yang akan menjadi klimaks dalam persembahan mereka karena memiliki ketukan cepat di dalam lagu pengiringnya, dan ada dua tarian lagi yang melambangkan dua tanah kawasan lainnya. Semua itu digabungkan dalam serangkaian dengan tujuan memperkenalkan budaya lama dari masing-masing tanah kawasan.

Sebenarnya, semua sudah menghafal gerakan dari masing-masing tarian. Para siswa juga akan menari bersama dalam satu tim yang tidak hanya berisikan siswa KMS saja, namun ada siswa dari KHS juga. Tim mereka berisikan tujuh pasangan alpha-omega, maupun alpha-beta, dan juga beta-omega dengan pasangan Kongpob dan Arthit sebagai pemimpin tim yang akan menjadi pusat perhatian.

Berita tentang pasangan pangeran Kongpob dan pangeran Arthit itu telah melebar luas hingga di berbagai tanah kawasan, oleh karena itu Krist dan Singto menunjuk dua siswa tersebut menjadi ketua tim.

Nanon menghela napas, ia berhenti, "Ohm, salah! Kakinya ke kanan dulu baru ke kiri!" tegur Nanon untuk ke-ratus kalinya pada Ohm.

"Pawat, Korapat, bisa kerjasamanya?" Sepertinya Singto yang sabar pun kini juga mulai kehabisan kesabarannya, karena pertengkaran dua siswa kelas tujuh itu yang seperti tidak ada habisnya.

Tuk!

"AAARGHH!" Nanon meringis, tarian tongkat itu membuat Ohm hampir membuatnya geger otak. Tongkat itu memang tidak seberapa besarnya, namun tenaga Ohm yang tidak bisa dikatakan kecil itu menghantam kepala Nanon

Semua siswa yang sedang berlatih itu termasuk Krist terhenti dan mengelilingi Nanon yang sudah terduduk di lantai, di peluk Ohm yang sedang mengusap-usap kepalanya, "Maaf, gue gak sengaja," lirih Ohm, "Ini gue elusin kepalanya,"

Entah angin dari mana, tetapi Nanon diam saja menikmati elusan tangan Ohm di kepalanya, ia merasakan nyaman dan sakitnya berangsur hilang.

"Eum...ma-makasih," singkat Nanon canggung, setelah sadar jika dirinya tengah berada di pangkuan Ohm. Sementara si alpha hanya tersenyum dan berdiri mengikuti Nanon, "Iya, gue juga minta maaf, gue bakal hati-hati lagi,"

Para kakak tingkat Nanon dan Ohm itu tersenyum lega, setidaknya hari ini tidak ada pertengkaran yang berarti, "Oke! Kita langsung latihan di panggung, ya! Orang di panggung udah ngabarin kalo panggungnya siap!" Final Singto yang baru saja menerima panggilan dari seseorang.

Ohm dan Nanon sebenarnya bukanlah seorang penari yang baik, tapi entah mengapa kali ini Singto dan Krist beserta pelatih tari yang mengajari mereka terpukau dengan gerakan alpha-omega tersebut.

🔥🔥🔥

"Jadi nanti, tim dansa itu jadi penampilan pembuka buat nyambut para tamu kehormatan. Nanti pangeran Kongpob sama pangeran Arthit bakal ngalungin bunga penyambutan buat raja sama ratu yang pertama dateng, terus pangeran Sarawat sama pangeran Tine di belakangnya pangeran Kongpob sama pangeran Arthit buat ngelakuin hal yang sama buat raja sama ratu berikutnya, kan total ada tujuh pasangan nih..."

Kauriyakul Art and Kingdom Fest, begitulah yang Nanon baca pada papan tata acara yang Dunk tunjukkan padanya saat briefing kini. Rombongan Krist dan Singto yang berisikan pasangan-pasangan dansa dari KMS dan KHS yang sudah berlatih keras selama satu bulan dengan sistem mencuri-curi waktu.

Krist dan Singto sebenarnya sedikit panik dengan peforma dari anak didiknya yang paling muda sebab pasangan itu sering sekali bergaduh. Namun seluruh tim Krist dan Singto sepakat untuk tidak mengganti keduanya karena akan membutuhkan waktu lagi untuk memulai dari awal. Dan jika Ohm juga Nanon di ganti, maka energi dari tim dansa juga akan berbeda rasanya, itu yang mereka rasakan.

"Oke guys! Ini gladi resik kita sebelum besok beneran kita tampil di depan para tamu! Jadi nanti mc bakalan bacain rundown acaranya, dan kalian ikutin," titah Mek, ketua acara esok hari, ia adalah kakak kelas Kongpob di KHS, "Anggep di kursi kosong itu ada tamu undangan! Saya harap kalian bisa tampil semaksimal mungkin, paham?"

"Paham!"

Mek mengangguk yakin, "Terima kasih, berarti kita bisa mulai gladi resiknya, kalian udah baca rundown yang udah dikasih?" Semua siswa pengisi acara mengangguk.

Setelah beberapa persiapan di lakukan, akhirnya Dunk dan seorang siswa dari KHS berdiri siap dengan mic dan papan alas kertas dan membacakan susunan acara.

Nanon melirik Ohm yang berada di sebelahnya, "Ohm, gue janji bakalan profesional waktu dansa nanti, maaf kalo gue nyusahin lo," ucap Nanon lirih "Tapi gue gugup," lanjutnya, Ohm merangkul bahu partnernya dan menngusap-usap bahunya, "Tenang aja, kita bakalan profesional dan bakal bikin pak Krist sama pak Singto bangga, gak ada kita salah waktu kita dansa,"

Semua pengisi acara telah bersiap di posisinya masing-masing tak terkecuali tim dansa, di belakang area pertunjukan, Krist dan Singto saling bergenggaman tangan karena takut jika Ohm dan Nanon bergaduh.

Namun pemikiran sepasang mate itu salah, Ohm dan Nanon justru melakukan tarian dansa dengan sangat baik, chemistry mereka begitu kuat hingga mengundang sorakan menggoda dari teman-teman satu kelas Ohm dan Nanon yang berada di sana.

"Kalo kata gue, mereka emang mate sih," gumam Sunny pada Chimon dan teman-teman satu kamarnya, "chemistry mereka hampir sama kaya pangeran Kongpob sama kak Arthit, ya nggak?" Teman-teman satu kamar Nanon itu makin memperhatikan temannya yang tengah melakukan tarian tongkat bersama Ohm di tengah lapangan, kemudian mereka mengangguk.

Di sisi lain, Krist kini tengah memeluk alphanya sambil menangis karena tarian dan juga dansa ajarannya terlihat sangat memukau, sungguh di luar ekspetasi. Maklum hormon.








Bersambung, berapa lama Vee ga update di sini, ya?😱

Fall In Denial (OhmNanon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang