⚪⚫⚪ happy reading ⚪⚫⚪
.
.
.
.
.
CklekZoe masuk pada ruangan bernomor 250 itu dan berharap bahwa Vela berada di sana.
"Vela?" panggilnya dengan pelan."Iya?" seseorang menjawabnya.
Namun itu bukan lah Vela, melainkan seorang perawat yang sedang membantu Vela untuk duduk pada kursi rodanya.
"Hati-hati," ujar perawat itu pada Vela.Vela tersenyum kecil dari bibir keringnya sambil mengangguk dan akhirnya ia berhasil duduk dikursi roda itu. Lalu Zoe berjalan mendekati Vela secara perlahan.
"Vel," panggilnya pada Vela.Vela yang sedang mengatur posisi nyamannya di kursi itu perlahan melirik dan menatap Zoe lalu tersenyum sangat kecil.
"Apa ada yang ingin saya bantu lagi?" tawar perawat itu pada Vela. Vela yang mendengar itu menggeleng,
"Tidak, terimakasih."Perawat itu mengangguk mengerti,
"Baiklah, saya sudah menaruh makannya di meja. Mohon segera untuk dimakan dan langsung meminum obatnya," ucap perawat itu mengingatkannya pada pasiennya, Vela. Dan Vela lagi-lagi mengangguk paham."Yasudah, saya pamit permisi." Perawat itu pun pergi meninggalkan Vela dan Zoe di ruangan itu.
Zoe menatap perawat itu hingga menghilang keluar ruangan dan kali ini ia merasa gugup bahkan merasa canggung pada Vela yang sedari tadi tidak mengatakan sepatah kata pun.
Lalu Zoe mencoba lebih mendekat pada Vela secara perlahan,
"Vel, Lo ga berubah kan ke gue? lo kalo dilihat-lihat kayak beda banget. Ini gue lo inget kan? Vel?"Zoe mencoba menunduk melihat wajah Vela, namun gadis yang berada di kursi roda itu menatapnya sangat datar.
"Vel?""Pfftt...hahahaha!!"
Tapi Vela malah tertawa sambil bertepuk tangan dengan bebas di depan Zoe."Loh kok ketawa?" heran Zoe pada sikap Vela yang tiba-tiba tertawa.
Vela yang mendengar itu cukup meredakan tertawanya lalu menatap Zoe seperti biasa.
"Yaampun Zoe, gue ga berubah untuk lo," jawab Vela tersenyum manis pada sahabatnya yang sedang merasa ketakutan karena kelakuannya tadi.Zoe yang mendengar itu dan melihat apa yang Vela lakukan kepadanya langsung menunjukkan wajah kesal lalu perlahan berubah menjadi haru.
Tanpa aba-aba Zoe berlutut dan langsung memeluk Vela sangat erat beserta tangisan bahagia ia tumpahkan itu semua di pelukannya.
"Eh? lo kenapa?" Vela masih belum membalas pelukan itu, ia sempat membeku dengan reaksi Zoe yang tiba-tiba memeluknya.
"Makasih, hiks...hiks... makasih masih mau temenan dan tetap jadi bestie gue," ucap Zoe terus menangis bahagia sampai membasahi pakaian rumah sakit yang Vela kenakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AghaVela [SELESAI]
Teen Fiction🎀REVISI BERJALAN 🎀 [FOLLOW DULU SEBELUM BACA BESTIE] ⚫⚫⚫ Gimana rasanya cinta dan sayang sama orang yang lebih peduli sama orang lain? dan ketahuan telah berbohong? Dan juga stuck di masa lalu yang malah membuat dia buta yang mana benar dan salah...