Terulang Kembali (55)

3.4K 113 1
                                    

⚪⚫⚪ happy reading ⚪⚫⚪
.
.
.
.
.

Malam pun tiba tepat pukul 19

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam pun tiba tepat pukul 19.00 malam, di mana Vela harus segera pulang. Ia biasanya menggunakan taksi untuk pulang kembali ke rumah Zoe.

"Gue pamit ya," pamit Vela pada Kevin.

Kevin pun tersenyum dan mengangguk lalu melambaikan tangannya,
"Iya hati-hati," balasnya.

Vela pun berjalan lumayan jauh dari toko untuk lebih mudah mendapatkan taksi.
Mengapa bukan Kevin yang mengantarkannya?

Sebelumnya pria itu ada memberikan tawaran pada Vela namun gadis itu menolak karena Kevin juga harus memantau terus kondisi toko meski itu bukan sepenuhnya alasan dari Vela.

Vela mulai mencari keberadaan taksi yang lewat namun tiba-tiba ada seseorang yang menyentuh bahunya hingga membuatnya kaget lalu berbalik kebelakang.

"Vela," panggil Vian.

Vela mengerutkan alisnya mengapa masih ada keberadaan Vian dan Ami di sini?
Vela yang kesal pun akan pergi saja dari sana.

"Tunggu," ujar Vian mencoba menghentikan Vela dengan memegang pergelangan tangan kiri gadis itu.

Vela membalas menatapnya tambah kesal,
"Jangan ganggu saya," ucap Vela dengan nada sangat datar juga menatap Vian.

"Vela, tolong beri kami kesempatan buat perbaiki semuanya," kata Ami.

Vela yang mendengar itu melirik Ami sekilas lalu melepaskan pergelangan tangannya dari tangan Vian,
"Saya sibuk," jawab Vela dan melangkahkan kakinya untuk pergi kembali.

Namun Vian secara cepat berlari menghampiri Vela lalu menghalangi jalannya,
"Vela kali ini saja,"

Vela pun mencoba tidak mendengarkan apa yang dikatakan Vian dan mencoba pergi lagi tapi tetap saja Vian berhasil menghentikannya.

"Vel, papah mohon." pinta Vian lagi dengan tatapan yang sangat berharap kepada Vela.

Gadis itu balas menatap Vian dengan sangat lama sambil memikirkan apa ia turuti saja atau menolaknya.

"Tapi---,"

"Ini tentang Sarah, Tante mu." potong Ami berjalan mendekati Vela.

Vela tidak bisa berkata-kata mengenai perempuan itu lagi, karena Sarah salah satu orang yang paling ia tidak sukai bahkan melihat maupun mendengar nama wanita itu saja sudah membuatnya muak.

AghaVela [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang