Benci (36)

3K 93 5
                                    

⚪⚫⚪ happy reading ⚪⚫⚪
.
.
.
.
.

⚪⚫⚪ happy reading ⚪⚫⚪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GUE BENCI
-- ??? --

☀️☀️☀️


"Kamu bisa baca kan?" tanya Agha dengan datar menatap Vela yang kebingungan dengan kertas putih berada di tangannya.

"Ini apa---,"

"Buka," pinta Agha.

Vela pun menurutinya dan mulai membuka kertas itu lalu membacanya dengan teliti sampai akhirnya ia mengangkat matanya kaget saat membaca kata itu...

"Kanker?"

"Gimana? ngerti?"

Vela yang mendengar hal dingin dari Agha terkekeh geli melihat tulisan dari kertas putih itu.

"Ini palsu," jawab Vela sambil menunjukkan kertas putih itu dengan jelas pada Agha.

Vela berhasil membuat Agha melihatnya kebingungan,
"Hh,"
Vela menghela napas kesal lalu memutuskan melipat kembali kertas itu dan menyodorkan bekal dari Hana kehadapan pria dihadapannya.

"Ini makanan buat kamu makan, kamu belum sarapan kan?" tanya Vela menatap Agha seperti biasa namun Agha malah membalas menatap Vela bertambah dingin.

"Bisa lo jelasin kenapa lo ngomong gitu?" tanya Agha sambil berkacak pinggang.

"Lo?"
Vela pun menurunkan tangannya bersama bekal itu dan akan mencoba menjelaskannya.

"Gha, Sekar itu bohong. Dia nggak sakit seperti apa yang selalu kamu perhatiin dan---,"

"Ada bukti apa lo?" potong Agha dan benar dengan dugaan Vela pasti itu pertanyaan yang akan keluar selanjutnya sama seperti Alex.

Vela yang mendengar pertanyaan sama itu lagi mengalihkan pandangannya untuk bersiap bertarung argumen bersama Agha.

"Itu---,"

"Oh...."

Agha melipatkan tangannya sambil terkekeh geli menatap Vela dengan remeh,
"Apa lo nggak bawa apa-apa buat jelasin sama kayak Alex?" tanya Agha.

Kini yang Vela lihat bukanlah Agha melainkan sisi gelap Agha.

Vela mengerutkan alisnya dan akhirnya mengerti,
"Apa Agha tahu dari Alex sehingga Agha terus memojokkannya?"

Vela terdiam sambil mengeraskan rahangnya dan menahan kembali kedua matanya yang panas.
Ia menghela napas untuk menguatkan dirinya,
"Gha dengerin dulu---,"

"Apa? lo biasanya nggak pernah buat dengerin penjelasan gue." potong Agha lagi lalu berjalan lebih dekat pada Vela dan mengambil bekal yang berada ditangan Vela.

Vela pun heran apa yang akan Agha lakukan?

Agha membuka bekal itu dan dibekal itu berisi nasi goreng namun Agha malah terkekeh.

AghaVela [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang