Terima (63)

3.4K 97 7
                                    

⚪⚫⚪ happy reading ⚪⚫⚪
.
.
.
.
.

⚪⚫⚪ happy reading ⚪⚫⚪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tipuan

⚫⚫⚫

Hari pertunangan Vela dan Aron sudah tiba waktunya, posisi di keluarga Agha sedang bersiap-siap untuk menghadiri pertunangan itu.

Termasuk Agha sendiri lebih memilih ikut hadir padahal kedua orang tuanya menyuruhnya diam di rumah saja demi kebaikannya.

Tapi Agha menolak, ia mengatakan bahwa jika ia tidak hadir Vela akan sedih. Jadi dirinya harus ada di sana sebagai teman yang ikut bahagia.

Mengingat hal itu membuat Hana dan Julian sedih namun bagaimana lagi itu sudah keputusan Agha sendiri. "Mah, Pah. Agha sudah siap," ujar Agha keluar dari kamar dengan tongkat bantunya.

Kedua orang tua itu pun menoleh dengan senyum sangat menyakitkan. Hana pun menghampiri Agha,
"Kamu yakin?" tanya Hana memastikan pilihan Agha itu bukan menyakitinya.

"Sampai berapa kali mamah nanya itu? Agha akan tetap hadir," jawab Agha, Hana dan Julian terdiam lalu saling menatap.
Sang suami pun tersenyum kecil lalu mengangguk.

"Sebentar lagi acara dimulai kan?" lanjut Agha menunggu jawaban kedua orang tuanya.

"Iya sebentar lagi akan dimulai," balas Julian.

Agha tersenyum sedikit lalu tiba-tiba ia mengecek dirinya sendiri bahwa ia baru sadar sedang tidak membawa apapun untuk pertunangan itu.
"Mah Agha lupa buat bawa sesuatu nanti beli bunga dulu sebelum ke acaranya," minta Agha.

Hana menghela nafas tak habis pikir dengan Agha yang terlalu ingin menyakiti dirinya sendiri. Hana mengusap pipi Agha sambil lagi-lagi tersenyum yang menyakitkan.

"Iya, mamah turuti." dalam keadaan yang gelap Agha tidak tahu bahwa Hana sekarang sedang menahan air matanya di depannya dan bersikap seolah-olah semuanya baik-baik saja dan ikut bahagia.

Julian mendekat pada Hana lalu mengusap bahu sang istri, Hana yang sadar mengusap kedua matanya dari air mata.
"Ayo berangkat," ajak Julian mereka pun mengangguk "Ayo."

⚪⚫⚪

Vela berjalan-jalan di sekitar rumah untuk melihat dekorasi pertunangannya. Ia tersenyum lebar bahwa yang ia lihat begitu indah dan cantik.

"Vela," panggil Ami.

Vela menoleh ke belakang dan melihat Ami yang keheranan dengan keberadaannya,
"Oh nenek,"

"Kamu kenapa belum siap-siap sebentar lagi acaranya dimulai loh," mendengar hal itu Vela tertawa cengengesan.

"Iya, Vela mau periksa dekorasinya bagaimana," balas Vela.

Ami pun menggeleng lalu ia melihat dekorasinya di sekitarnya dan mengingat sesuatu,
"Apa kamu yakin dengan ini semua?" tanya Ami.

Vela pun terdiam sesaat lalu tersenyum dengan yakin,
"Vela sudah yakin banget tidak apa-apa ini demi kebaikan masing-masing," Ami mengangguk mengerti.

AghaVela [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang