ARNWOLF 37

681 45 1
                                    

jangan lupa vote dan komen!!!

spoiler selalu di update di Instagram
@storyis_tata
atau bisa juga di Instagram para roleplayer
@altrzka_
@lily.knsya
@aliin.arisya
@knzo.mllr

atau bisa juga di tiktok
@storyis_tata

VOTE KOMENNN😠

***


"SIALAN!"

mereka semua menoleh, mengikuti arah pandang Razka, lalu membelakakkan matanya terkejut.

"LILY!!"

terlambat.

dor

"argh." 

seluruh orang disana menahan nafas mereka kala bunyi peluru yang di tembakkan begitu nyaring terdengar bersamaan dengan suara erangan kesakitan.

Alex merasakan dunianya hancur begitu saja, Ia gagal menjalankan amanat terakhir istrinya. Ia gagal menjadi ayah yang baik untuk putrinya.

tak jauh berbeda dengan Razka yang merasakan sakit dalam hatinya, tidak mungkin kan gadis kesayangannya meninggalkan dirinya seorang diri?

bahkan suara peluru dan erangan kesakitan masih terdengar di pikiran Razka.

tunggu, suara laki-laki.

Razka membuka matanya, bersamaan dengan suara lucu dan familiar yang terdengar.

"KAK YOSEPP!"

Alex sedikit bernafas lega, putrinya selamat karena di lindungi oleh seorang lelaki, Ia melirik bawahannya yang baru masuk ke ruangan itu untuk menangkap pelaku penembakan.

sementara Lily, kene cewek itu bersimpuh dekat dengan Yosep, dapan Ia lihat darah segar yang merembes keluar dari dada sebelah kiri Yosep.

"kak Yosep berdarah hiks, ay- ayo ke Rumah Sakit. jangan tinggalin Lily hiks."

Abian masuk, diikuti beberapa orang di dalamnya termasuk anggota inti Arnius dan Wolf, mereka membelalakkan matanya terkejut melihat Yosep yang sudah terbaring di lantai dengan tubuh yang penuh darah dan juga Lily yang menangis di sampingnya.

Razka memposisikan tubuhnya jongkok dan inisiatif membuka jaket pemimpinnya dan membalutkan untuk menahan darah yang keluar dari tubuh anggotanya. Ia lalu menatap sinis cowok yang tengah ditangkap oleh bawahan Alex.

Yosep terkekeh kecil, "tum-ben, bocil manggil gu e k-kak,"

"Lily kan udah bil-lang hiks, kak Yosep kakaknya li-ly,"

"thanks cil, h-hah. th-anksh udah, anggap gue ka-kak,"

"kak yo-sep jangan ngomong hiks terus, nanti te-naganya abis, hiks."

Lily mendongak, menatap Daddynya, "Daddy, ayo hiks ke Rumah s-sakit,"

Alex mengangguk, Ia ikut berjongkok, memapah tubuh Yosep yang sudah melemah dengan darah yang terus saja keluar.

mata Omar memerah, Yosep, sahabatnya sedang dalam keadaan yang tidak baik. Ia ikut mendekat, ikut memapah sahabat baiknya.

Razka berdiri, menatap ke belakangnya, tidak ada Ega disana. dia kabur.

ARNWOLF (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang