ARNWOLF 6

1.1K 66 1
                                    

Alloo

Happy reading guys
I'm sorry, lagi penyesuaian sama kuliah jdi jarang up🥺

Happy reading guysI'm sorry, lagi penyesuaian sama kuliah jdi jarang up🥺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Alin, Kia?"

Serempak, Alin dan Kia menatap Lily.

"Tadi pagi kak Razka nyusup ke balkon kamar Lily,"

"HAH? APA?!"

Lily berdecak kesal, "kalian berdua budeg ya?" Tanyanya polos.

"HEH!" Teriak Kia dan Alin bersamaan lagi.

Lily menggaruk tengkuknya, kedua temannya suka banget teriak teriak.

Alin menarik nafasnya pelan, "lo tadi bilang apa Ly?"

"Ih kak Razka tadi pagi jam 3 tu di balkon Lily,"

Kia memandang Liky takjub, Razka? Si dingin dan kejam itu pagi pagi sekali di balkon Lily? Hey!!

"Beneran? Ngapain?"

"Pas Lily samperin orangnya gaada, tapi ninggalin satu dus permen loli!" Lily mengucapkan kalimat tersebut dengan menggebu gebu tapi semenit kemudian gadis polos tersebut menampilkan wajah murungnya.

"Apa Lily harus kembaliin permennya? Lily takut dimakan sama kak Razka, tapi Lily udah makan beberapa permennya, lagipula kak Razka kan bilangnya dua dus, ini cuma satu."

"Trus Ly? Ga ketahuan?" Tanya Alin penasaran kala mengingat kakak dan Daddy Lily yabg sangat protektif pada Lily, tidak mungkin jika mansion Lily tidak ada penjagaan.

"Engga, padahal banyak om plontos dibawah. Keren ya kak Razka."

Kia lagi lagi takjub dengan keberanian Razka. Kini Ia menoleh, menatap Alin dengan tatapan tanya.

"Lo pernah liat bokep sama kakaknya Lily?"

Lily memiribgkan kepalanya, "Bokep? Apa itu?"

"Bego!" Sinis Alin menoyor kepala Adel.

"Maksud gue bokap sama kakaknya Lily," ulang Kia nyengir.

"Pernah anjirr, sumpah ya, bokapnya Lily kayak hot daddy! Apalagi kakaknya, beuh!"

"Alin suka sama Daddy nya Lily?"

"Ya enggak lah anjirr!" Bantah Alin, bisa di gorok Kenzo nanti dirinya.

Saat sedang asik nya cerita tiba tiba terdengar bberapa pekikan, tepatnya di area gerbang. Kia menoleh terkejut, ini ke dua kalinya sekolahnya mengalami hal seperti ini selama kia berada di IS.

"Eh ada apa?"  Tanya Alin pada seorang siswi yang berlari melewati mereka.

"Di depan, ada geng Griffin mau nyerang sekolah kita."

Jantung Alin berdetak takut, tentu saja, dia tidak pernah mengalami kejadian seperti ini di sekolahannya dulu.

Alin menatap Lily, cewek itu masih terlihat santai mengemut permen lolinya dengan khidmat.

ARNWOLF (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang