ARNWOLF 21

810 49 10
                                    

hai haiiii

jangan lupa vote dan komen

Yosep melangkahkan kakinya masuk ke dalam villa dengan rambut acak-acakkan, bisa Ia lihat ketiga panitia abal-abal itu tengan bersantai ria dengan masker wajah di wajah masing masing.

"Yosep kenapa?" tanya Lily inisiatif.

Yosep tersenyum kecut, langsung saja mendudukkan dirinya di sofa single.

"kayak orang depresi, kenapa lo?" tanya Kia karena pertanyaan Lily yang di acuhkan oleh Yosep.

"tega banget kalian berdua nyatuin gue Kenzo sama Razka,"

Lily mengerucutkan bibirnya, itu idenya, ia jadi merasa bersalah degan Yosep.

"Yosep, maafin Lily ya, ini Lily kasih yupi biar gak stress lagi."

"lo kira yupi obat penyembuh segalanya apa," balas Yosep namun tak urung Ia juga menerima pemberian dari bocil itu. kapan lagi, biasanya Lily akan pelit soal permen yang dimiliki bocil itu.

Lily mengangguk santai, "Lily pernah sakit terus minta yupi sembuh tuh," ucapnya santai.

"mana Razka sama Kenzo?"

"mereka langsung kebelakang,"

***

pukul 18.31 WIB, mereka kembali berkumpul dihalaman belakang yang kini sudah ada beberapa lampu penerangan, karpet, kursi, panggangan, daan juga beberapa bahan makanan yang akan mereka gunakan malam ini.

Alin masuk ke dalam villa, Ia melupakan bumbu-bumbu yang akan digunakan, namun saat hendak melewati dapur Ia mendengar suara seseorang yang sangat Ia kenali. dengan langkah pelan, Ia melangkah mendekat.

"gue gak akan pernah lupain apa yang lo lakuin Raz, lo gak bisa jaga amanat!"

"makanya lo dengerin penjelasan gue dulu! gue di rumah sakit! papa gue masuk di rumah sakit!"

"bukan berarti lo biarin Elraf gitu aja!"

Razka menunduk, kedua tangannya mengepal, "gue juga nyesel Ken! tapi lo harusnya juga ngertiin posisi gue!"

"apa?" tanya Kenzo muak.

"andai lo angkat telfon Elraf, pasti dia masih bareng sama kita! gak bakal banyak korban kaya gini!" setelah mengucapkan itu Kenzo melangkah pergi dengan gurat emosi yang terpancar diwajah tampannya, bahkan Alin baru melihat raut wajah itu karena seringnya Kenzo selalu menampilkan wajah datarnya.

Alin terdiam, Kenzo, Razka dan juga Elraf, mereka adalah sahabat dulunya, namun Elraf lebih dahulu meninggalkan mereka berdua dan Kenzo yang menyalahkan kejadian itu karena kelalaian Razka. yah, setidaknya itu yang Alin tangkap, lalu apa hubungannya dengan siswi yang meninggal gantung diri di sekolahan dengan mereka bertiga?

memilih untuk melanjutkan tujuannya, Alin berlalu begitu saja sambil memikirkan hal apa yang harus ia rencanakan untuk malam ini.

udara di sekitar villa terasa dingin dan menusuk kulit, namun hal itu sudah di atasi dengan berdiriinya api unggun di antara mereka yang sedang duduk melingkar. makanan yang mereka bakar pun sudah jadi, hanya tinggal menikmatinya bersamaan permainan yang katanya ide dari Alin.

"apa permainnya lin?" tanya Omar mengawali.

"ga ribet-ribet, kita TOD." ucap Alin sambil mengangkat botol yang sudah Ia siapkan sedari tadi.

ini mungkin adalah salah satu cara Alin agar ia dapat mengetahui rahasia apa yang terjadi diantara Kenzo dan juga Razka. dengan itu Alin akan dengan mudah mencari penyelesaian dibalik itu semua, terlebih tentang almarhum Elraf.

ARNWOLF (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang