ARNWOLF 9

1K 56 0
                                    

Jangan lupa vote dan komennya bestiee

***



Razka tidak langsung pulang ke mansionnya melainkan lebih memilih untuk pulang ke markas.

Setelah sampai, ia langsung saja duduk di sofa single yang ada di markas.

"Siapa yang berani ngroyok lo?" Tanya Safwan to the point.

"Iya anjirr, ngajak perang tuh orang, bilang siapa bos, kita samperin." Tambah Aziel

Razka menggeleng pelan, "gausah."

"Why?" Tanya Kaili

"Kalian mau ngehajar kakaknya Lily?" Baguss berikan tepuk tangan yang meriah, Razka berhasil mengeluarkan 5 kata.

"Hah?"

"Jangan bilang lo di gebukin kakaknya Lily, si cewe polos itu?"

Razka diam, itu tandanya benar.

"Ini ceritanya lo lagi di tes sama kakaknya Lily?" Tanya Aziel lagi.

Razka mengangguk membenarkan, hal itu membuat anggota serta pengurus inti tergelak.

"Keren keluarganya Lily."

"Yosep mana?" Tanya Razka, karna biasanya cowo satu itu akan paling rame jika menyangkut Lily.

"Baru aja dia pulang, lo kompres dulu deh tuh luka lo." Ucap Aziel perhatian, bukan maksud lain, ia hanya malas jika Razka kenapa napa dan Ia sebagai wakil ketua akan bertanggung jawab.

"Ya."

***

Kenzo menghentikan motor nya di dekat penjual martabak, saat ia akan mengantarkan Alin pulang tiba tiba cewek itu mengatakan jika ingin membeli martabak untuk cemilan malamnya, dan disinilah mereka berdua.

Alin dengan senyum mereka menghampiri penjual martabak, "mas martabak manisnya 1 ya, yang coklat." Ucapnya yang di acungi jempol oleh mas penjual.

Menunggu pesanannya di buat, Alin kembali ke arah Kenzo dan memeluk tubuh cowok itu dari depan, malam ini lumayan dingin menurut Alin.

"Lagi sama pacarnya nih," ucap seseorang.

Kenzo dan Alin dengan serentak menoleh ke sumber suara, mereka mendapati seorang cowo dengan hoodie hitam menghampiri mereka.

Alin kembali manatap Kenzo, dapat ia lihat rahang Kenzo yang mengeras ketika melihat orang tersebut.

"Kita ketemu lagi Kenzo, sahabat dari musuh bebuyutan gue, Elraf. Ah bukan, Almarhum Elraf." Ucapnya sambil tersenyum mengejek.

"Ega," geram Kenzo rendah, hendak menghampiri satu manusia yang sangat ingin Kenzo lenyapkan. Namun, Alin dengan cepat menahan Kenzo, Ia tidak mau terjadi kekacauan apalagi di tempat umum seperti ini.

"Lo bodoh ya, sama aja kayak elraf."

Tangan Kenzo semakin mengepal, "lo jangan pernah bawa-bawa Elraf."

Ega tertawa remeh, "sahabat lo yang satu mana? Oh gue lupa, kalian kan sekarang jadi musuh."

Alin mengernyit bingung, dalam hati menanyakan siapa yang di maksud oleh cowok aneh ini. Dan Elraf?

"Lo pergi sebelum gue hajar lo sekarang ega."

"Oke gue pergi, dan gue gak pernah takut sama lo, Ken."

Cowok itu pergi, membuat pertanyaan besar hinggap di kepala Alin, sahabat jadi musuh? Tidak mungkin itu Razka kan? Karena setau Alin yang terlibat permusuhan selama ini adalah Razka dan Kenzo.

ARNWOLF (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang