ARNWOLF 38

703 38 2
                                    

jangan lupa vote dan komen!!!

spoiler selalu di update di Instagram
@storyis_tata
atau bisa juga di Instagram para roleplayer
@altrzka_
@lily.knsya
@aliin.arisya
@knzo.mllr

atau bisa juga di tiktok
@storyis_tata

VOTE KOMENNN😠

lupa buat update hehe

***

Hari ini, anggota Arnius dan Wolf berangkat secara bersamaan, tak lupa Alin yang setia berada di belakang Kenzo seperti hari hari sebelumnya.

namun, ada yang berbeda, ada yang kurang, siapa lagi kalau buka Yosep dan juga Valdi. mereka semua bungkam tentang dimana keberadaan kedua anggotanya tersebut, tentu saja dengan bantuan Alex tidak ada yang mengetahui hal apa yang menimpa mereka.

tak lama, setelah mereka sampai. mobil keluarga Lily muncul, Lily turun setelah pintunya di bukakakn oleh sang Daddy.

"kalo ada apa apa telfon daddy, oke?"

Lily mengangguk lesu, tidak ada senyum ceria seperti biasanya.

Razka berjalan, emnghampiri kekasihnya.

"jaga Lily,"

Razka mengangguk, setelah itu Alex kembali memasuki mobil dan meinggalkan kawasan sekolah.

hari ini adalah hari dimana Valdi operasi, cowok itu sudah menemukan pendonor Ginjal untuk tubuhnya tadi malam. sebenarnya mereka ingin ijin atau membolos, namun Yosep bilang mereka semua harus masuk sekolah.

lagipula operasi tersebut akan dijalankan pada saat mereka semua pulang sekolah.

iya, Yosep memang sudah sadar dari semalam, membuat Lily yang tadinya masih makan malam langsung cepat cepat meminta ke sang Daddy untuk balik ke rumah sakit, bahkan cewek itu tidak mengindahkan perintah Razka yang dulunya selalu mutlak untuk Lily lakukan.

Alin mendekat, bersamaan dengan Kia. mereka berdua diam, melihat Lily yang masih tidak sesemanagt seperti biasa.

mungkin cewek itu juga trauma mendengar penembakan dan juga melihat langsung bagaimana Yosep terkena tembakan tersebut untuk melindungi dirinya.

"Ly, gue ada permen Yupi di laci! ayo cepet, mau gak lo? nanti di colong Rafa lagi." ucap Kia, berusaha membuat Lily seperti biasa.

Lily mengangguk, Ia melepaskan diri dari rangkulan Razka dan berlalu begitu saja.

"gak papa, dia bakal baik-baik aja," ucap Aziel menenangkan Razka.

memang perubahan Lily cukup terlihat, biasanya gadis itu terlihat ceria dan lucu, hari ini malah surah dan tidak bersemangat.

***

Alin dan Kia menatap Lily yang tidak ada semangat, mereka berdua menghembuskan nafas pelan, merasa sedih dengan Lily yang seperti ini.

keduanya mengalihkan pandangan, menatap gadis berkerudung yang berjalan terburu-buru ke arah mereka.

mereka mengenalinya, Bilqis, seseorang yang sedang dekat dengan Yosep sekaligus menjabat sebagai sekertaris OSIS.

"Yosep kemana? kok gak masuk?"

Lily menatap Bilqis, "kak Yosep masuk r-"

"dia masuk, tapi sebelum sampai sekolah di berubah pikiran jadi belok ke markas," sambing Alin di angguki oleh Kia yang sedang membekap mulut LIly.

mereka masih mengingat pesan Yosep untuk tidak memberitahu Bilqis tentang keadaannya. Yosep hanya takut Bilqis khawatir terhadapnya sehingga membuat kesehatan gadis itu menurun.

"kok tumben gak chat gue sih? beneran dia gak papa kan?" tanya Bilqis sedikit khawatir.

tidak di pungkiri, Ia sudah mulai terbawa perasaan dengan Yosep, si cowok humoris itu selalu membuat lelucon jika sedang bersamanya. ingatkan, cewe lebih mudah jatuh cinta jika cowok itu humoris, terlebih lagi kan Yosep tampan, siapa yang gak suka coba.

"santaii, dia mungkin lagi tidur sekarang ini." jawab Alin lagi. lagipula benar jugakan, Yosep pasti sedang tidur dan istirahat.

Bilqis mengangguk, "oke, makasih ya. gue pergi dulu," ucap cewek tersebut dan berlalu dari sana.

Kia menatap Lily, "inget apa yang di bilang Yosep kan? gak boleh ngasih tau Bilqis,"

Lily mengangguk, "iya Kia, Lily lupa."

Alin tersenyum tipis, apakah benar keputusan Yosep untuk tidak memberitahu keadaan nya kepada Bilqis dengan alasan khawatir? Alin juga seorang perempuan, tentu Ia tahu bagaimana rasanya jika Ia berada di posisi Bilqis.

***

bel pulang sudah berbunyi, para anggota Arnius dan Wolf tak lupa juga Alin, Kia dan Lily beramai ramai menuju Rumah Sakit untuk melihat operasi Valdi yang akan dijalankan sore hari.

For your information, Valdi sudah di pindahkan ke Rumah Sakit milik Alex agar lebih mudah untuk menjaganya. lagipula Rumah Sakit Alexandrio itu Rumah Sakit yang teknologinya sudah sangat terjamin.

sampainya di Rumah Sakit, mereka langsung saja berjalan menuju Ruang Operasi, disana sudah ada orang tua Valdi dan juga Alex ditemani oleh Yazdan.

"udah mulai tan operasi nya?"

Valen mengangguk, "baru saja dimulai Zafran," jawabnya.

dalam hati Ia merapalkan doa untuk kedua orang yang berada di ruang operasi, si pendonor dan juga putranya agar diberi keselamatan.

Lily menggeserkan tubuhnya, mendekat pada sang Daddy dan meminta pelukan hangat dari Daddynya itu.

Razka memjamkan matanya, berdoa demi keselamatan orang yang berada di dalam sana. Ia tidak mau kehilangan lagi, tolong untuk sekali ini saja jangan mengambil teman teman Razka lagi seperti bagaimana Yang Kuasa telah mengambil Elraf dari kehidupannya.

dan kini Razka tidak mau kehilangan lagi, kehilangan menjadi pukulan hebat di dalam hidupnya.

mereka semua terus menunggu, hingga beberapa jam berlalu.

lampu tulisan R. Operasi mati, tanda operasi telah selesai. mereka semua berdiri dari duduknya dan mendekat kearah pintu.

"gimana dokter? gimana dengan anak saya?" tanya Valen beruntun.

"kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, ada kabar baik dan buruk setelah operasi tersebut,"

semua orang disana terdiam, mengira ngira apa kabar buruk tersebut.

mereka merasakan perasaan tidak enak, perasaan takut dan sulit untuk dijelaskan.

"kabar baiknya, alhamdulillah saudara Valdi menjalani operasi transplantasi ginjalnya dengan lancar, kita hanya menunggu saudara Valdi untuk sadar dari pengaruh obat bius selama 1x24 jam."

"lalu?"

Dokter tersebut menarik nafas kasar, terlihat tidak ingin menyampaikan kabar buruk yang mungkin akan membuat orang terdekat pasien pendonor hancur.

"lalu, kabar buruknya, kami tidak bisa menyelamatkan pendonor, akibat kondisi sebelumnya yang bisa dikatakan buruk, membuat pendonor menghembuskan nafas terakhir nya pada pukul 17.56 WIB."

"a-apa?"

****

menghilang

...

.

ARNWOLF (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang