ARNWOLF 17

842 52 3
                                    

"Gimana?" tanya Yosep pada Lily dan Alin.

Alin mengacungkan kedua tangannya diikuti oleh Lily yang mengangguk semangat.

"tinggal Lily yang harus ijin sama Daddy," ucap Lily.

Alin menepuk punggung Lily pelan, "tenang aja, gue bantu!"

Ucapan Alin tersebut membuat Lily tersenyum senang, kali ini saja, Ia harap Daddynya itu mengizinkan didirnya ikut camping bersama teman temannya di sekolah.

"gue pergi dulu ya kalo gitu?" ijin Yosep dan berlalu dari sana begitu saja.

"Alin, Lily!"

Dari arah belakang, terlihat Kia yang sedang berlali menuju ke arah kedua temannya.

"gimana? Lancar?" tanya Kia saat sampai di depan Alin dan juga Lily.

"lancar lah, tinggal minta ijin ke Daddy," jawab Alin di iringi kekehan kecil, ah ia tidak sabar untuk melihat macan-macan yang berada di rumah Lily.

"oh jadi ini yang katanya pacar Kenzo?"

Alin berbalik, menaikkan sebelah alisnya dengan gaya angkuh. Cewek itu menatap kedua siswi di depannya dari bawah hingga ujung rambut, baju ketat dan dandanan yang lumayan menor.

Armala Meta dan Tsania Angelina, oh dua orang ini yang katanya menyukai Razka dan Kenzo? Yang kayak gini mau bersaing melawannya? Yang benar saja.

"gue pacarnya Kenzo, ada masalah?"

Lily mendekat kearah Kia, menarik tangan Kia agar berdiri di sampingnya.

"ga nyangka selera Kenzo rendah banget," ujar Mala.

Alis Alin menukik, hendak tertawa dengan kalimat yang baru saja yang Ia dengar.

"harusnya gue yg bilang, kalau sampai Kenzo milih lo berarti Kenzo yang seleranya rendah, lo ga selevel sama gue Armala Meta."

"mirip popo kalo kata Kia," sahut Lily tiba-tiba yang di hadiahi tatapan tajam oleh Tsania membuat Lily mendempetkan dirinya kearah Kia.

"diem lo bocil," ucap Tsania sebal.

"apa? Orang yang di bilang lily bener kok," balas Kia membela bocil gemasnya.

Alin terkekeh kecil, membuat siswa siswi yang menonton kejadian tersebut tertenggun dengan senyuman baddas milik Alin.

"tuh, lo denger sendiri kan? Mirip popo," ujar Alin dengan nada rendah di akhir kalimat.

"kurang ajar ya lo!" Mala naik pitam, selama Ia sekolah disini tidak ada siswi yang berani melawannya, dan kini anak baru yang katanya adalah pacar Kenzo berani melawan dirinya bahkan mempermalukan di depan umum.

Mala menaikkan tangan kanannya hendak menampar Alin, namun sebuah suara lagi-lagi menghentikan tingkahnya.

"mau apa lo?"

Alin kembali tersenyum senang, menghampiri orang itu dan bergelayut manja di lengannya, bahkan Ia tidak segan segan untuk mencium pipi pacarnya, iya pacarnya, Kenzo.

"dia kurang ajar sama aku Kenzo!" teriak Mala dengan wajah melas, seakan menunjukkan jika dirinya yang tersakiti disini.

Valdi mendekat ke arah Lily, memberi gadis itu sebuah permen Loli yang ia ambil diam-diam dari adik sepupunya. Dan tentu saja di terima dengan senang hati oleh Lily, bahkan cewek itu langsung memakannya.

Heh Ly! Itu permen hasil maling!

Kenzo terdiam, lebih tepatnya tidak peduli. Cowok itu menggenggam tangan Alin yang masih bergelayut di lengannya dan mengajak pergi dari sana.

ARNWOLF (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang