Vote heh!!!!
Tak congkel ginjalmu!!
Jangan lupa streaming ⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️
7.00 kst
Matahari bersinar cukup terang. Seorang wanita dengan tubuh mungil, bibir sexy, mata yang tajam layaknya kucing, rambut coklat yang di ikat bun, dengan piyama yang masih melekat di tubuhnya sudah bangun pagi sedemikian rupa. Membuat susu hangat dan sarapan untuk semua orang.
Jennie Kim. Anak tunggal dari keluarga kaya raya. Yang hartanya tidak akan habis 1000 keturunan itu pun sangat mandiri untuk hidupnya sendiri. Dia tidak pernah yang namanya merepotkan orang lain. Tidak pernah berniat membuat ayah nya bangkrut.
Putri tunggal Kim Taeyeon dan Tiffany Hwang. Banyak yang mengincar gadis itu untuk dijadikan menantu para teman pengusaha Papinya sedari dia masih balita.
Jennie sedang menikmati sarapannya di atas meja makan. Sambil memasukan segigit roti bakar kedalam mulutnya, dia membalik halaman buku fisika yang seperti hanya di lihatnya saja. Yup.. dia hanya membacanya sekali, dan dia akan mengingat itu seterusnya.
"Eoh.. Nini yaa. Anak mami sudah bangun sayang." Tiffany turun dari kamarnya yang berada di lantai dua mansion tempat mereka berada. Tiffany berniat ingin membuat sarapan anaknya dan juga suaminya, tapi sudah di duluankan putri tercintanya.
Cup
Tiffany memberikan kecupan selamat pagi di pipi gembul Jennie yang sedang mengunyah makanannya sambil tersenyum.
"Morning baby nya mami." Ucap Tiffany. Jennie membalas mengecup pipi Tiffany.
"Morning juga maminya Nini. Mami duduk yah. Nini sudah buatkan mami dan papi sarapan. Mami bangunin papi aja yah." Tiffany mengangguk dan kembali memberikan kecupan di pipi Jennie.
"Terimakasih baby nya mami."
Sedangkan di tempat lain
Di kediaman keluarga Manoban.
Seorang wanita yang usianya sudah cukup tua. Tapi masih terlihat muda, bugar dan cantik. Sedang mengomel tidak ada habisnya memasuki kamar putri tunggalnya, Lalisa Manoban.
Dia membuka tirai secara kasar hingga cahaya masuk mengenai wajah tampan plus cantik yang tidurnya sekarang terganggu.
"Yaak! Mommy. Aduuhh.. berisik banget nenek nenek ini." Lisa mengira Dara tidak mendengar apa yang di katakan putrinya itu. Dengan hentakan kaki yang kuat, Dara mendekat kearah king size Lisa dan menarik telinga anaknya itu.
"Aaaaa!! Mommy!! Sakit itu mommy. Sakit.. ampuni Lili." Teriak Lisa merasakan panas di telinganya. Dia berusaha melepaskan jeweran Dara tapi nihil. Dara sudah sempat naik pitam.