"Lisa aku datang." Seorang wanita datang dan masuk ke kamar pasien Lisa.Lisa hanya melirik tak suka dengan seseorang yang mendekatinya. Wanita itu meletakan bunga yang dia bawakan untuk Lisa dan meletakannya dia atas nakas.
"Mau apa kau kemari?" tanya Lisa yang mulai kesal.
"Menjenguk mu sayang."
"Sayang? Panggilan itu hanya untuk Jennie. Sebaiknya kau diam Miyeon shi. Aku tidak akan menjaga kesopanan ku terhadapmu mulai sekarang. Karena kau lah aku di tinggalakan Jennie Miyeon shi!" tekan Lisa dengan amarah.
Miyeon hanya tersenyum dan mendekati Lisa yang kakinya tidak bisa banyak bergerak.
"Kenapa kamu menyalahkan aku sayang? Bukannya kamu selalu menerima aku dengan tangan terbuka. Terus... ingatlah Lisa. Jennie sudah meninggalkan kamu pergi ntah kemana. Mungkin aja dia sedang bersenang-senang dengan pria lain di luar sana."
Lisa menatap nyala kepada Miyeon. Dia tidak suka jika istrinya di jelek-jelekan oleh mulutnya.
"Jaga omongan mu Miyeon shi. Jennie ku tidak begitu. Apa lagi kita sudah punya anak dan kau tau itu!!"
"Jangan berteriak kepada ku Lisa. Dan.. kau jangan terlalu yakin. Apa kamu tidak ingat kalau dulu kamu sangat menutupi kehamilan Jennie. Kamu mengelak dari segala fakta kalau Jennie hamil. Kamu yang mengatakan itu di depan Jennie dan di depan teman-teman mu Lisa. Siapa tau Jennie sedang mencari ayah pengganti yang mau menerima anaknya. Kau hanya lah ayah yang buruk Lisa. Kekeke.."
Lisa kembali meneteskan air matanya. Semua perkataan Miyeon tepat sasaran. Dia teringat segala kejadian saat Jennie di permalukan di sekolahnya.
"Enggak... PERGI!!! Pergi kau dari sini Miyeon!!!" Lisa berteriak mengusir Miyeon yang tersenyum di sana.
"Ck ck ck... Lisa Lisa.. apa kamu baru menyadarinya sekarang? Aigo... aku akan pergi. Lalu... makanlah makanan yang ku bawa ini. Aku masakan makanan favoritmu. Bye sayang." Ujar Miyeon yang mendekat ke Lisa memberikan kecupan di pipi nya.
"See.. kamu masih menerima ku Lisa." Lisa menoleh ke Miyeon yang tersenyum licik padanya.
Lisa ingin mendorong Miyeon dengan kuat. Malah sebaliknya. Lisa jatuh dari tempat tidur. Miyeon yang melihat itu hanya tertawa.
"Hahaha.. Kasihannya. Tidak bisa berdiri yah. Aku harus apa? Kamu mau aku membantu mu? Ayo sini sayang. Aku bantu kamu kembali ke tempat tidur." Lisa menepis tangan Miyeon dengan kasar.
"Aku tidak butuh bantuanmu jalang." Ujar Lisa sambil menggeram mengatupkan giginya. Lisa benar-benar sudah kehilangan kesabaran.
"Jalang? Ya... aku memang jalang. Jalang mu. Kekeke." Miyeon hanya cekikikan dan Lisa menangis menyesali perbuatannya terhadap istrinya.
"Kalau kamu tidak ingin aku bantu. Ya sudah. Aku pergi dulu. Bye sayang." Miyeon pergi meninggalkan kamar Lisa.
Lisa menangis tersedu-sedu mengingat semua yang telah terjadi. Baginya... mungkin benar apa yang di katakan Miyeon. Ini semua salahnya. Dia yang membuat Jennie pergi meninggalkan dirinya. Dan inilah balasan yang ia dapat.