Part 15

3.7K 395 13
                                    

"Atau aku lukai diriku sendiri dan anak ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Atau aku lukai diriku sendiri dan anak ini."

Lisa membulatkan matanya dan mendekat kearah Jennie. Tapi Jennie menodongkan pisau yang ada di genggamannya tepat di leher Lisa tanpa berekspresi sedikit pun.

Ntah sejak kapan benda tajam itu ada padanya. Yang jelas dia selalu menyembunyikannya di bawah bantal.

Tapak tangan Jennie terluka dan darah menetes di sana akibat sebelumnya dia menggengam bagian tajam pisau dengan sangat erat.

"Je-Jennie. Apa yang kamu lakukan? Letakan pisau itu Jennie. Nanti anak kita kenapa-napa sayang." Jennie menyeringai.

"Anak ini?" Jennie menodongkan pisaunya ke perutnya. Lisa tampak was-was tidak tau harus berbuat apa. Jantungnya berdegup dengan kencang melihat apa yang dilakukan Jennie sekarang.

"Kenapa kamu baru memikirkan anak kita sayang. Kenapa? kamu takut? Kenapa baru sekarang kamu merasakan takutnya sebelum memikirkan akibatnya hmm."

"Sayang.. jangan.. oke oke. Apa yang harus aku jawab."

"Apa yang kamu lakukan dengan Miyeon saat aku tidak bersamamu sayang?" Lisa tampak gugup.

"Aku..."

"Jawab." Kini Jennie menodongkan ujung pisau ke lehernya.

"Oke.. jauhkan pisau itu dari leher kamu. Aku... aku hanya berbicara dengannya." Jelas Lisa tidak semuanya.

"Jawab yang jelas. Aku tau semuanya. Kau bercumbu dengannya. Aku melihatnya Lisa. Jangan kau pikir aku lemah karena kehamilan ku. Aku bisa menjadi orang yang menakutkan tergantung bagaimana kau berperilaku."

"Jennie... iya.. aku mengaku. Aku tidak sadar apa yang ku lakukan. Aku-"

"Kau cukup sadar Lisa." Potong Jennie.

"Maksudku...dia hanya merindukan kedekatan kita. Itu saja Jennie."

"Merindukanmu? Harus kah dia memelukmu dan mencium bibir mu. Ah.. satu lagi. Kau membalasnya. Lalu... apa kau akan beralasan kau menolaknya? Bagaimana dengan tanda itu? tanda di lehermu. Aku tidak merasa kalau aku yang meninggalkannya."

Lisa mendekat dan bersujud di hadapan Jennie.

"Sayang. Maafkan aku. Aku salah. Yang kulakukan itu kesalahan. Aku tidak sengaja. Hiks.. jangan seperti ini Jennie. Maafkan aku... aku tidak akan melakukannya lagi... aku berjanji."

"Hmm.. aku tidak pernah percaya dengan janjimu Lisa. Aku saja masih meragukan semua kata-katamu padaku. Aku itu bukan Jennie atau pun Nini mu yang manja yang bisa kau iming-imingi dengan janji manismu. Kau berhadapan dengan orang yang salah. Kau sedang berhadapan dengan wanita yang haus darah Lisa."

Lisa tampak terus mencerna apa yang di katakan Jennie padanya.

"So... apa yang akan kau berikan sebagai jaminan? Aku tidak membutuhkan janjimu. Karena bagiku pembuktian adalah segalanya."

Jennie Nini Ruby Jane [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang