Flashback...
"Lisa. Kenapa berak di sini nak?" tanya daddy ku saat aku sedang berjongkok di pinggir kolam renang belakang rumah.
"Biar habis eek langsung cebok dad. Aiisshh... lagi gak mood Lisa untuk bercanda dad..." daddy ku tertawa karena mendengar kesal ku.
"Ya abis kamu melamun terus sejak kita pulang dari tempat kakek dan nenek."
"Ya mau gimana dad... Lisa masih kesal belum sempat kenalan sama anak perempuan itu. Lisa... Lisa ingin bertemu anak perempuan itu dad..." ujar ku yang berkeras ingin bertemu dengan anak perempuan yang aku tidak tahu siapa namanya.
Anak perempuan yang memilik mata seindah kucing. Bentuk wajahnya yang mungil, pipi nya yang seperti mandu dan rambutnya yang bergelombang berwarna honey brown.
"Emang kamu tau siapa namanya?" tanya daddy kembali. Aku hanya menggelengkan kepala ku karena aku memang tidak tau siapa nama dari wanita cantik itu.
Mungkin ini namanya cinta monyet. Aku gak tau aku beneran cinta sama dia atau tidak. Yang jelas, aku ingin bertemu dengannya sekali lagi untuk memastikan.
"Makanya biar Lisa tau namanya kita balik lagi tempat nenek sama kakek dad." Rengek ku dan mendapat hantaman dari belakang kepalaku. Aku tau itu siapa.
Pletak
"Heh.. kau kira tiket gak mahal? Pulang pergi aja per orang udah kena 80 jt an. Jangan macam-macam." Ucap mommy ku yang selalu memperhitungkan segalanya.
Ntah apa yang harus di hitung ketika uang daddy tidak mungkin habis jika aku menghabiskan ratusan juta sekalipun.
"80 jt aja nya. Murah itu loh my.." mommy menatapku dengan tatapan membunuh.
"Enak kali muncong mu kalau udah cakap. Kau jadi gembel di jalan, 1000 perak pun kau gak akan dapat." Ucap mommy kesal yang masuk kembali kedalam rumah setelah menyajikan cemilan dan jus jeruk di letakan di atas meja kecil di dekat kursi santai pigir kolam.
"Dasar nenek sihir itu... perhitungan banget sama anak." Daddy cekikikan mendengar dumelan ku.
"Ya sudah. Daddy angkat telepon dulu yah.. temen daddy nelepon.." aku mengangguk dan hanya pasrah.
Fb off...
"Lili... Nini udah siap." Aku di kagetkan dengan suara manja dari balik ruang fitting room. Kami baru saja pulang dari pengambilan photo prewed. Dan sekarang kami hanya ingin mengambil pesanan wedding suits dan dress yang telah di pesan sebelumnya untuk di pakai di acara resmi.
"Eoh... ayo sayang." Ucapku mengajak dan Jennie memeluk lengan ku dengan erat.
Setelah aku keluar dari store. Aku dan Jennie akan berencana untuk makan malam. Kami mencari restoran di mall besar milik keluarga Kim.