Cakra duduk di meja makan dengan wajah yang pucat. "Sarapan dulu nak." Ucap Arga sambil meletakkan sandwich di piring Cakra.
"Terimakasih pah." Cakra mulai memakan sandwich tersebut.
"Begini, papah ingin membicarakan sesuatu."
Cakra menelan potongan sandwich nya lalu menatap Arga. "Soal apa pah?"
"Sebentar lagi kan ulang tahun papah. Papah ingin merayakan besar-besaran sekaligus melamar Rossa."
"Hukk uhuk!" Cakra menelan sandwich nya dengan susah payah akibat tersedak.
"Tanpa Cakra bilang, papah sudah tau jawabannya."
"Maka dari itu, papah ingin membicarakan hal ini baik-baik dengan mu." Jelas Arga.
"Apa yang papah inginkan? Papah tidak pernah mendengar penjelasan Cakra tentang tante Rossa, papah jarang pulang. Dan sekarang? Papah ingin meminta pendapat Cakra tentang hubungan kalian? Jangan bercanda pah."
"Siapa yang bercanda? Papah benar-benar serius untuk mencarikan mu sosok ibu."
"Nggak perlu! Kalau papah emang benar meminta restu dari Cakra, maka Cakra tidak akan pernah merestui. Tapi jika papah ingin berbuat semaunya, maka silahkan saja. Cakra berangkat dulu pah."
Ia beranjak pergi meninggalkan meja makan dan bergegas berangkat ke sekolah. Seperti biasa, kewajiban Cakra di pagi hari adalah menjemput sang pujaan hati.
Ia tersenyum tatkala melihat Raya yang sudah menunggunya di teras, gadis itu mendekat ke arah Cakra sambil mengulas senyum. "Nunggu lama ya?" Raya menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Cakra.
"Tunggu, kamu sakit? Kok pucet gitu? Em-maaf ya." Tangan Raya terangkat untuk menyentuh kening Cakra.
"Panas, kamu yakin mau sekolah?"
"Nanggung Ra, ini hari terakhir ujian. Ayo naik."
Raya mengangguk dan menerima helm pemberian Cakra, ia pun segera naik ke motor Cakra setelah mengenaka helm nya. "Pelan-pelan aja ya Ca."
"Siap ibu negara!"
☁️☁️☁️
Hari terakhir ujian di SMA CENDANA, seluruh murid sudah tak sabar untuk naik kelas, begitupula dengan kakak tingkat terakhir yang sudah tak sabar untuk menempuh perjalanan berikutnya.
"Hai Ra!" Sapa Gladis yang baru tiba di sekolah.
"Pagi Dis."
"Oiya Ra, bay the way, kencan lo sama Cakra kemarin gimana? Jadian kan?" Tanya Gladis yang begitu excited dengan hubungan Cakra dan Raya.
"Jadian apanya? Kemarin makan nasi Padang, sama lihat sunset di taman kota." Jelas Raya.
"Jadiannya gimana?" Tanya Gladis.
"Heboh banget sih sama hubungan orang, sabar aja, gue bakal langsung bawa seserahan ke rumah lo setelah lulus." Ucap David yang tiba-tiba muncul entah dari mana.
"Shut! Gue bakal setia menunggu." Bisik Gladis.
"Ekhem!" Raya berdehem pelan tatkala ia merasa terabaikan.
"Eh Raya, hehehe."
"Kalau gitu, aku masuk kelas dulu ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
CAKRARAYA (END)
Roman pour Adolescents"Hebat, lo masuk ke dalam kategori orang yang bertanggung jawab. Sebagai imbalannya, selama lo masih ada di sekolah ini lo harus turutin apapun kemauan gue." Singkat saja, berawal dari perjanjian gila yang membuat mereka terbelenggu dalam sebuah ras...