Bel pulang sekolah sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu. Masih banyak siswa yang berjalan dikoridor SMA Nusa Harapan. Ada yang berjalan untuk pulang,ada juga yang bersiap untuk kegiatan ekstrakurikuler ataupun organisasi.Seperti ketua OSIS kita yang satu ini. Dia sedang berjalan menuju ruang OSIS,dengan map biru ditangannya. Dia berjalan santai,sebelum dia berhenti,karena mendengar seseorang memanggil namanya dari belakang. Sontak dia berbalik untuk melihat siapa sosok yang memnanggilnya. Tidak jauh darinya berdiri,terlihat pak Jeonghan menghampirinya.
Yuma membukukan tubuhnya sembilanpuluh derajat. Tidak lupa,dia juga memberikan salam sapaan pada gurunya tersebut. Pak Jeonghan hanya tersenyum menanggapi.
"Yuma,apa saya bisa minta anak OSIS membantu saya?" Ucap pak Jeonghan.
"Memangnya apa yang bisa kami bantu pak?"
"Jadi begini,kamu tau kan kalau beberapa hari lagi perpustakaan akan direnovasi?" Ucapnya yang diangguki oleh Yuma.
"Jadi saya mau minta tolong anak OSIS untuk membantu saya membersihkan perpustakaan. Mungkin hanya seperti menggeser beberapa lemari,atau rak. Untuk meja dan kursi kan ada ditengah ruangan,jadi saya rasa tidak perlu. Dan mungkin untuk menata beberapa bagian rak yang berantakan. Kalau kamu dan anggota OSIS siap,bisa hubungi saya kan?" Lanjutnya.
"Baik pak,akan saya sampaikan pada para anggota,dan saya akan mengabari bapak secepatnya."
"Terimakasih banyak Yuma." Ucap pak Jeonghan sambil menepuk sebelah pundak Yuma.
"Sama-sama pak."
Pak Jeonghan lalu melangkah pergi dengan senyuman dibibirnya. Saat ia berbelok dikoridor menuju ruang guru,Yuma melanjutkan langkahnya menuju ruang OSIS. Tugas pertama dimasa jabatannya. Oh,atau mungkin bukan tugas mereka? Tapi tidak masalah,apa salahnya membantu?
Terlalu larut dalam pikirannya,Yuma tidak menyadari sosok yang sedari tadi mengawasinya.
"Sudah hampir dimulai ya? Ah,atau sudah dimulai?" Ucap seseorang itu dengan tatapan yang sulit diartikan.
***
"Yuma mana sih Chill,lama banget?" Ucap EJ agak kesal.
"Mana gue tau,emang gue bapaknya?" Jawab Nicholas tak kalah sewot.
"Biasa aja kali Chill."
"Udah setingan paling biasa ini sat."
Mendengar itu EJ tak lagi menjawab. Dia hanya diam sambil mengerucutkan bibirnya. Sudahlah Yuma tak kunjung datang. Temannya yang satu itu malah menyahut,kan EJ agak takut.
Tidak lama kemudian Yuma datang dengan senyum manis diwajahnya. Dan jangan lupakan map ditangannya,yang kemudian ia letakkan diatas meja. Dia lantas duduk dibangkunya menghadap para anggota.
"Selamat siang semuanya,maaf ya datengnya agak telat. Tadi gue dikoridor ketemu sama pak Jeonghan. Beliau minta tolong kita buat ngeberesin perpus."
"Terus gimana,lo iyain?" Tanya Fuma penasaran.
"Iya dong gue iyain. Pertama kalinya ada yang minta tolong masak gue tolak?" Ucap Yuma sambil tersenyum manis,kemudian dia berdiri dari duduknya.
"Jadi,kapan?" Tanya K.
Yuma berfikir sebentar,sebelum dia menjawab pertanyaan K.
"Besok pada gak sibuk kan ya,besok kan hari Jum'at,cuman ada kumpulan pramuka aja. Gimana kalau besok?" Tanya Yuma pada anggotanya.
"Besok gak kumpulan soalnya pembina kita lagi ada workshop pembinaan karakter di Madiun." Ucap Hayate.
"Eh iya pradananya ada disini hehehe." Ucap Taki dengan cengiran diwajahnya,dan menoleh kearah Hayate yang ada di bangku sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
For(got)end | &Audition
Fanfiction"Kalian adalah pintu" WARNING!! Ageswitch Harsh word #1 in Hayate #1 in Harua #1 in andaudition #1 in EJ #1 in Yejun #1 in Yuma #1 in Key #1 in Jo #1 in Junwon #1 in Maki