Fiveteen

96 15 33
                                    


"Harusnya gue sadar kalau mobil itu emang berniat celakain lo,dan harusnya gue nahan lo lebih keras supaya lo gak lewat sana. Maaf Jen,gue gagal." Ucap sosok pria itu sebelum meninggalkan ruang rawat Taki.

Beberapa saat kemudian,ada rombongan anak SMA yang berdiri didepan ruangan tersebut. Sosok yang paling tua membuka pintu. Dilihatnya dua orang yang sedang tertidur.

Loh kok dua orang ?

Kalian lupa ya,kalau Yunseong bilang dia ingin menjaga Taki. Iya,Yunseong sedang duduk di kursi yang ada didalam ruangan,sambil memejamkan mata dan tangan bersedekap.

"Itu siapa kak ?" Tanya Harua yang merasa heran.

"Dia yang nolongin Taki."

"Lah,kak Yunseong ?!" Pekikan Junwon. Kebetulan sekali ia masuk paling terakhir,dan dia berada dibarisan paling belakang. Karena tinggi badannya yang menciut jika ada diantara para titan. Belum lagi Jo dan EJ menghalangi pandangannya.

"Lo kenal Won ?" Tanya K pada Junwon.

"Tetangga samping rumah gue ini." Ucap Junwon sambil menghampiri Yunseong.

"Kak Yun !" Panggilnya sambil mengguncang pundak Yunseong.

"Oh udah pada dateng ?" Kemudian ia melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya. "Karena kalian udah ada disini,gue pergi dulu ya. Ada meeting penting soalnya."

"Yaudah sana kak. Mentang-mentang kantornya disebelah,sok nyantai disini." Ucap Junwon.

"Hah,kantor gede yang disebelah rumah sakit itu ?" Tanya Minhyung dengan mata membola. Sontak itu menarik perhatian yang lain.

"Eh yang bener lo kak ?!" Tanya Maki.

"Iya lah,ini dia mentang-mentang bos mah begitu."

"Udah Won,kalo mau ngejokes kapan-kapan aja. Kasihan nih temen lo,dia lagi sekarat,jadi jangan bikin keributan." Ucap Yunseong sambil mencubit pipi gembil tetangganya itu.

"Sakit ih !"

"Makasih ya kak,sudah menolong teman kami." Ucap Yuma padanya.

"Iya santai aja. Mungkin udah takdir gue jadi penolong dia." Ucap Yunseong sambil tersenyum penuh arti.

"Takdir apanya ?!" Junwon menggumam dibelakang tubuhnya. Sialnya salah seorang diantara mereka mendengar gumaman tersebut.





***





"Minhyung,Yejun,sama Maki besok harus tampil kan ?" Tanya K memecah keheningan. Ketiganya mengangguk.

"Mending kalian pada pulang gih. Besok masih acara,orang tuanya udah sampe depan." Lanjut K setelah mengecek ponselnya.

Cklek

Pintu ruangan itu terbuka,menampilkan sepasang suami istri yang merupakan orangtua Taki."Oh kalian masih disini ?" Tanya ayah Taki.

"Oh iya om." Ucap Yuma yang posisinya paling dekat dengan keduanya.

"Terimakasih ya sudah menjaga Taki." Ucap ibu Taki,terlihat jelas sisa air mata diwajahnya.

"Sama-sama tante,Taki teman kami,jadi sudah sewajarnya kami ada untuk dia."

"Dan nak K,sekali lagi terimakasih ya sudah menolong Taki,dan maaf kami baru sampai sekarang. Tadi saat diperjalanan,tiba-tiba mobil kami mogok,jadi harus dibawa kebengkel dulu." Jelas ayah Taki.

"Iya om sama-sama,tapi maaf karena yang menolong Taki bukan saya."

Kedua orang tua Taki mengernyit bingung.

For(got)end | &AuditionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang