Thirteen

86 16 0
                                    

"Kalian ada ngerasa aneh gak sih ?" Tanya Maki tiba-tiba sambil menyendok baksonya.

"Aneh gimana ?" Tanya Hikaru yang ada dihadapannya.

"Soal kasus kak Hayate sama kak Fuma."

"Udah deh gak usah ngomongin itu,males banget tau gak sih. Heran,bisa gak ada bukti apapun dan sekolah malah kayak ngelupain gitu aja." Ucap Harua.

"Gue lagi mikirin teori konspirasi tau,kalian mau denger gak ?" Ucap Gaku tiba-tiba.

"Apaan tuh ?" Jawab Minhyung yang ada didekatnya.

"Kalian sadar gak sih kalau kasus mereka tuh sebenernya kayak emang udah direncanain,dan eksekutornya itu makhluk ghaib ?"

"Ngaco lu mana ada makhluk ghaib,hari gini kok masih percaya gituan." Ucap Hikaru yang tidak percaya.

"Tapi bisa aja loh,apalagi dengan fakta kalau mereka berdua itu ketua organisasi." Tambah Maki.

"Jangan-jangan sekolah kita pesugihan lagi." Ucap Yejun ngeri.

"Buat apa juga pesugihan,sekolah kita aja udah kaya ?!" Ucap Hikaru yang masih mencoba untuk menolak fakta.

"Justru itu mungkin yang bikin sekolah kita kaya." Ucap Yejun lagi.

"Mungkin bukan bikin kaya,tapi buat hal yang lain ?" Ucap Harua yang membuat mereka diam. Mereka berfikir keras.

***

Yuma duduk dibangku yang ada diruang OSIS bersama dengan K. Kemana Nicholas ? Lelaki berwajah garang itu sedang membantu Hayate dan Junwon untuk mempersiapkan pensi esok hari. Maka dari itu,saat ini K bersama dengan Yuma,sedang mengurus beberapa keperluan yang berkaitan dengan kegiatan besok.

"ID cardnya mau gini aja nih,gak ditambahin ornamen apa gitu ?" Tanya K setelah selesai dengan acara mendesainnya.

"Kayaknya kasih gambar daun ganja bagus juga nih kak."

"Iya terus kita disidang pak Seungkwan gitu ?! Tidak terimakasih."

"Becanda kali kak. Oh iya ngomong-ngomong pengisi acara buat besok kata Hikaru udah beres,data yang valid masih belum selesai diinput katanya." Ucap Yuma menjelaskan.

"Iya tadi dia juga udah bilang kegue. Soal budget,dananya udah gue kasih Maki buat disimpen." Yang dibalas anggukan oleh Yuma.

Ruangan itu kembali diisi suara mereka yang sedang merundingkan entah apa itu. Tak lama kemudian ada dua orang yang masuk kedalam ruangan. Hikaru menarik kursi untuk duduk dihadapan Yuma dan K,sedangkan Maki berjalan kearah lokernya.

"Apa aja kak yang dicetak sama difotokopi ?!" Tanya Maki sambil membuka lokernya. Dia mengambil sebuah buku yang lumayan tebal. Coba tebak apa isinya.

Yup,isinya uang dana kegiatan pemirsah. Kan Maki bendahara OSIS.

"Ini aja sih,palingan cuma susunan acara sama ID card doang. Nomor urutnya udah diprint kan Ru ?" Ucap K.

"Udah kok kak,gue taruh dimap warna ijo. Buat fotokopinya limapuluh ribu aja kalo gitu,palingan malah sisa. Nanti sisanya bisa gue beliin milor." Ucap Hikaru bergurau.

(Milor : Mi Telor,yang digulung pakek lidi bambu itu loh yang digoreng. Biasanya dijual dipinggir jalan. Ada juga yang nyebutnya sate mi.)

"Enak aja dipakek beli jajan. Kalo ada sisanya ya balikin lah." Ucap Maki agak kesal.

"Canda elah,yaudah sini berkasnya biar gue fotokopi didepan sekolah." Ucap Hikaru sambil mengambil berkas yang akan dofotokopi.

"Jangan disana harganya mahal,mending yang disimpang lima aja agak murah." K menimpali.

For(got)end | &AuditionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang