Eleven

85 18 1
                                    

Malam ini turun hujan. Tidak begitu deras memang. Tapi cukup untuk membuat mereka misuh diperkebunan. Iya kawan-kawan, diperkebunan. Mereka sudah memulai perjalanan jelajah malam sejak satu setengah jam yang lalu. Sialnya setelah menempuh perjalanan panjang,bukannya selesai mereka malah harus masuk perkebunan.

Daerah itu sangat gelap. Bagian kanan dan kiri jalan,banyak pohon pinus dan beberapa jenis pohon lainnya. Ditambah lagi jalanan semen yang basah oleh lumpur dan air hujan. Itu cukup untuk memberikan kesan seolah mereka berada dalam sebuah film horor.

Mereka melakukan perjalanan dalam tim. Dan tim mereka sama dengan tim saat diklat. Hanya saja Minhyung dan Taki harus bertukar tim,karena menurut panitia pembagian tim mereka kurang adil. Kebetulan tim Fuma mendapatkan giliran berangkat pertama. Sekarang mereka sudah setengah perjalanan. Mereka juga sudah melewati tiga dari lima pos penjagaan. Nafas mereka memburu,padahal mereka tidak lari. Lebih tepatnya karena jalanan menanjak dan tas besar dipunggung mereka.

Mereka memilih untuk beristirahat ditengah perkebunan itu karena Minhyung mengeluh lelah. Kebetulan didepan sana ada sebuah pohon besar yang cukup untuk mereka bersandar. Pohon itu ada dipinggir jalan. Jadi tidak terlalu beresiko jika mereka istirahat disana.

(Penghuni pohon bilek :V)

Hikaru mengambil air mineral dari dalam tasnya. Dia menenggak air minumnya,lalu menjulurkan botolnya pada Taki. Taki menerima botol itu,dan meneguknya hingga tinggal sedikit.

"Capek banget,ini masih jauh ya perjalanannya ?" Ucap EJ sambil bersadar dam memejamkan matanya.

"Kayaknya iya,masih lumayan jauh. Ini aja baru tiga pos." Jawab Fuma sambil menoleh kearah EJ.

"Mau lanjut sekarang apa nanti dulu ?" Lanjut Fuma.

"Yaudah lanjut aja deh kak biar cepet selesai." Ucap EJ sambil melongokkan kepalanya kearah Fuma.

Mereka kemudian berdiri dan bersiap untuk melanjutkan perjalanan. Setelah memakai tas besar mereka kembali,mereka mulai berjalan. Dari arah belakang Nicholas mendengar langkah kaki beberapa orang yang mendekat. Saat dia melihat kebelakang,disana ada tim Hayate yang berada sekitar limapuluh meter dari tempatnya berdiri. Hayate juga terlihat mengayunkan senternya yang berkedip-kedip.

"Kak Fuma berhenti dulu kak,itu timnya kak Hayate minta bantuan !" Ucap Nicholas,dan teman satu timnya langsung berhenti untuk menoleh kebelakang.

Seperti yang dikatakan Nicholas,tim Hayate memberikan sinyal meminta bantuan. Dari jarak sepuluh meter Hayate berujar bahwa Minhyung mulai kehabisan nafas. Tanpa pikir panjang Fuma langsung berlari mendekat. Ia kemudian memapah Minhyung untuk berbaring dipinggir jalan,setelah melepas tas dipunggungnya. Kebetulan mereka berada di jalan yang sedikit menanjak,hanya sekitar lima langkah. Dan Minhyung dibaringkan disana.

(Namanya orang panik yakan:V)

Fuma mengangkat kedua kaki Minhyung dengan kedua tangannya. Dia meminta Minhyung untuk mengatur nafasnya. Bisa mereka lihat mata Minhyung sayu karena kehabisan oksigen. Nafasnyapun tersengal-sengal seperti orang yang sakit asma. Hembusan nafas beratnya juga terdengar jelas. Perlahan-lahan nafasnya mulai teratur. Mereka semua bernafas lega saat Minhyung mulai tenang.

"Mending panggil panitia gak sih,kasian dia kalo harus ikut lanjutin perjalanan. Masih jauh banget ini." Ucap Fuma setelah selesai menurunkan kaki Minhyung.

"Yaudah biar gue aja yang manggil." Ucap Nicholas sambil beranjak dari sana.

"Gue ikut kak." Ucap Gaku menimpali dan ikut beranjak menyusul Nicholas yang berlari.

For(got)end | &AuditionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang