17. Back of the car

227 42 12
                                    

"Between my past and my future,
I will choose you as the partner for both."

┉┈◈◉◈┈┉

Bagi sebagian orang, malam adalah waktu terbaik untuk beraktivitas. Pun sama dengan laki laki berkulit putih bak susu itu. Ia melangkah dengan mantap melewati barisan kendaraan bermerk terkenal yang terparkir di arena balap liar tersebut.

Beberapa orang menyapanya hangat, dan tentu godaan dari wanita wanita berpakaian minim tak luput dari pandangannya. Ia mendudukkan diri di atap salah satu mobil ferarri yang terparkir di sana.

"Cigarette, bruh?" Tawar seseorang dengan haircut mullet, pria itu menggeleng sebagai jawaban.

"Do you guys know something about that son of bitch?" Mulutnya bergerak untuk mengumpulkan atensi orang orang di sana.

"What? I think we're all already know about him. He is boyfie of your girl tho? Ya-rasha? Is it her name?" Seseorang menyambung perkataannya.

Laki laki yang duduk dengan santai di atas atap mobil itu menyugar rambutnya hingga undercutnya terlihat. Dia adalah Erick. Faktanya Erick adalah salah satu anggota kelompok balap liar yang terkenal dengan sikap cueknya dengan dunia.

Hanya dengan teman dekatnya dia mau bicara. Sebuah kebiasaan anehnya yakni makan sesuatu yang manis setiap hari. Lucu memang, tapi itulah yang membuatnya bertemu dengan Yara kembali.

Mereka pernah saling menatap sebelumnya. Dan setelah tahun berganti, Erick masih saja menyukai aroma stroberi dari shampo yang gadis itu gunakan.

Ia tidak bisa melupakan pertemuan pertama mereka.

Ketika itu, Erick baru saja tiba di Indonesia. Sebelumnya, ia menetap di Finlandia untuk waktu yang tak sebentar. Dan disaat ia menanti kedatangan supir keluarga yang menjemputnya, Erick sempat dicopet. Tapi beruntung, seorang gadis mencegat copet tersebut lalu dengan muka tak ada dosa menghantamkan tas besarnya ke wajah orang tersebut.

Orang itu marah marah ke gadis yang tak lain adalah Yarasha itu. Tapi gadis itu juga tak terima karena dimarahi, dan dia tak merasa melakukan kesalahan, jadi Yara membalas omelan itu.

Dan itu berhasil mengulur waktu hingga Erick datang dan membubuhkan sebuah bogeman di tengkuk orang itu. Tentu saja pencopet amatir itu langsung kehilangan kesadaran.

Erick sebenarnya tak mempermasalahkannya, bahkan jika dompetnya benar benar hilang. Ia bisa membeli yang baru, tapi kartu identitasnya yang terpenting.

"Thank— what the?" Erick melongo karena gadis dengan tinggi minimalis itu sudah raib.

Ketika itu, yang Erick ingat hanya bau stroberi manis yang seakan mengejeknya.

___

"Gue bakso ngga pake mi kuning, minumnya samain," ujar Doyeon menyebutkan pesanannya.

Yara dan Mina mengangguk lalu menuju ke penjual yang ada 5 titik di kantin sekolah mereka. Perempuan itu hanya diam dari tadi, Yara banyak melamun. Mina yang hapal akan permasalahan sobatnya itu memilih untuk menghiburnya.

"Ra, your journey is still so fucking long. Keep your head up, so your crown wouldn't fall. Masih ada gue, Doyeon dan Umji yang bakal nemenin lo. Tapi jangan lupa jajanin."

Perempuan yang diklaim sebagai kepunyaan Jalu itu hanya tersenyum tipis sebagai respons. Tak berapa lama, pesanan mereka siap disantap. Keduanya kembali menunju ke meja yang sudah dihuni Doyeon.

Omong omong, Umji sedang kena damprat di ruang BK sana. Setelah dia mencoba kabur dari pelajaran terakhir kemarin, Maminya dikirimi surat cinta dari sekolah. Para gadis yang merupakan temannya itu cuma berharap Umji nggak diskors.

[✓]asmaralokaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang