16. Nothing but First Sight

209 37 15
                                    

"People come and go,
but I hope you stay."

┉┈◈◉◈┈┉

Sore itu, di saat Jalu akan pergi ngedate dengan cengcegannya, kakak cantiknya yang hanya ada sebiji di muka bumi malah memberinya perintah untuk pergi mengantarkan Keiko also known as his eldest brother ke rumah bang Agus yang merangkap jadi pacar Ayu. Alasannya? Baru seminggu lalu Keiko keluar dari rumah sakit setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama 3 minggu disambung rawat jalan selama 4 bulan. Tulang tungkai kanan, dan lengan atas - bawah sebelah kanan patah dengan bonus 3 gigi depan tanggal. Sisanya alhamdulillah cuma retak dan bonyok doang.

Alasannya pergi ke rumah Agus pun ga Jalu ketahui. Dia cuma ngikut aja, daripada nyawa kakaknya kecantol di gigi lagi kan.

Jalu masih butuh uang jajan buat ngasih Naya hadiah, bayar kas dan lain lain.

Bukannya memanfaatkan, tapi emang iya.

WEKWEKWEK, NGGA GITU DECK.

Di keluarga mereka, anak sulung itu kaya udah ditakdirkan jadi pemimpin gitu. Terbukti dengan otak Keiko yang lebih encer dari ... (isi sendiri).

Dia punya banyak kekurangan, salah satunya, nggak punya kelebihan.



Tetap tenang yorobun😔😔😔

Kekurangan Keiko cuma 3, seenggaknya buat sekarang. Nggak bisa nyetir, nggak bisa masak, nggak bisa ngapa ngapain kecuali ngerusakin barang. Dan itu yang bikin dia dibikinin kamar di luar rumah besar mereka, di belakang rumah utama dibangun sebuah pavilliun yang kira kira ukurannya 2×1.😭

WEKWEK, LARI, TAKUT SM READERSNYA 😭


Ukurannya sekitar 8×10, cocoklah ya disebut rumah kontrakan. Tapi tenang, fasilitasnya udah lebih dari cukup buat satu orang macem Keiko begitu.

Kasur ukuran king size, kulkas, tv, ac, walk in closet, kamar mandi dalam, dan satu set meja dengan sofa. Memang ga dikasih dapur soalnya nanti pasti malah kebakaran.

Back to topic, mereka berdua sekarang udah ada di depan rumah keluarganya Agus. Rumahnya sepi nyenyet saat itu. Mungkin aja kalau mereka ga kenal dengan keluarga ini, bakal dikira rumah kosong.

Beberapa saat menunggu di depan gerbang, akhirnya keluar seorang laki laki yang kulitnya sangat mencolok. Putih bersih, ngalahin warna tembok rumahnya.

Agus keluar cuma pake kaos oblong celana training sama sandal swallow ijo— dan Jalu rasa itu sandal cewek. Mukanya sih habis bangun tidur. Dan sekarang itu orang lagi kelihatan mencet mencet tombol di dalem rumah kecil yang seharusnya ada satpam di situ.

Ya entahlah, kita juga ga tau.

Ga lama kemudian gerbang terbuka. Tuh mas mas juga ga nyapa atau apa langsung balik masuk ke sarangnya. Heran, ini tamu siapa sih sebenernya?

Setelah menempatkan mobilnya di tempat yang aman. Kedua putra Adiyaksa itu berjalan beriringan memasuki rumah besar itu. Kenapa langsung masuk? Karena di depan pintu udah ada tulisannya.

Rumahnya gede banget. Dah berasa mau shooting mv dah kalo masuk. Properti seninya ada di setiap sisi. Dari masuk aja udah di suguhin lukisan abad pertengahan.

Terus pas mereka naik tangga ada banyak foto foto keluarga yang dipajang di sana. Dari atas mereka juga liat ada grand piano di deket jendela.

Sampe di depan pintu putih bertuliskan 'dilarang masuk' mereka berdua berhenti. Jalu kebingungan.

"Ini bener kaga sih, Bang?" Tanyanya.

Keiko tak menanggapinya, dia malah berseru pada makhluk di dalam sana, "Gus, gue masuk ye."

[✓]asmaralokaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang