4 - Madeleine

59 13 8
                                    

Sosok avatar yang mengenakan kaos hitam bertuliskan Stairway to Heaven itu memutar-mutar kepalanya dan melompat kegirangan, suaranya bahkan terdengar seperti pemabuk yang marah. Avatar itu adalah Late Zappelin, ia tengah melakukan konser metalnya di Underground. Pria urakan itu tidak mungkin seorang polisi cyber, batin Luciel.

Underground seperti namanya, adalah ruang bawah tanah yang dibangun Late Zappelin, White Sabbath dan Peed Purple. Para pemain di dalam gim menyebut mereka bertiga sebagai trinitas suci. Ruangan yang penuh itu terdengar cukup bising, gitar elektrik dan drum yang saling beradu tak mau kalah dengan sorakan penonton yang semakin anarkis.

"Wohoo! seru kan?" Lightwing, avatar milik Higea itu langsung membaur dan menghampiri pemain lain yang sudah menunggunya untuk head bang bersama.

Higea memang memiliki selera yang aneh, selain menyukai film bergenre boy's love dia juga menyukai musik metal. Hal itu membuat Luciel penasaran, mengapa Floria bisa berteman dengannya di dunia nyata.

"Apakah penampilannya semengerikan ini di dunia nyata?"

"Kapan-kapan aku akan membawa Higea ke kafemu, pasti kau terkejut melihat versi aslinya."

Floria sedikit mengkhawatirkan keberadaan Luciel di Underground. Laki-laki berhati selembut souffle pancake itu terlihat sangat tidak nyaman dan terlalu memaksakan diri. Ditambah lagi pakaiannya sangat tidak cocok untuk berada di sana.

"Hei, keluar saja dari sini, kau tidak perlu merasa cemas." Walaupun Luciel belum mengucapkan apa-apa, Floria seperti mengetahui isi pikirannya.

Ekspresinya lega, ia tersenyum dan melambaikan tangan untuk segera pergi dari tempat yang suram itu. Luciel jadi teringat saat pertama kali bertemu dengan avatar milik Floria, menurutnya itu sangat jauh berbeda dengan Floria di dunia nyata. Marcy terlihat seperti vampir yang keren, sedangkan Floria seperti bunga tulip yang mekar di musim semi.

Akhir-akhir ini Luciel sering menyisakan donat gula untuk Floria, karena ia tahu itu kesukaannya. Dengan sedikit berbohong ia mengatakan bahwa itu donat sisa yang tidak terjual, Luciel tak mau membuat Floria merasa canggung dengan perhatiannya. Sampai saat ini, ia masih menyimpan kata-kata untuk mengajak Floria jalan berdua. Setelah sebulan bersama, Luciel memiliki sedikit ketertarikan padanya.

***

Siluet bayangan pemain lain, terlihat berjalan dari kejauhan memasuki Underground. Sosok itu dan Luciel saling berpapasan di tengah lorong.

"Jangan kesana." Luciel menghentikan langkah seorang pemain remaja yang mengenakan aksesoris telinga anjing. Itu sangat imut, ia seperti seekor anjing kecil.

"Aku pernah kesini," jawabnya mengeluarkan suara anak kecil laki-laki.

Mintblank terdiam untuk beberapa saat. Ia bingung harus mencegah anak itu atau mengabaikannya. Tak disangka anak bertelinga anjing itu memutar arahnya dan mengucapkan sesuatu.

"Kakak tidak menyukai Undergeound, ya? Baiklah, Ayo kita pergi."

Lowe, itulah nama akun anak bertelinga anjing yang kini sudah ditambahkan ke dalam daftar teman Luciel. Lowe mengajaknya jalan-jalan ke daerah pertokoan yang ada di Verlore Paradys.

Beberapa pemain membangun fasilitas itu bukan tanpa alasan, mereka ingin merintis bisnis online atau membangun kembali tempat spesial mereka di sana. Verlore Paradys mengizinkan pemainnya untuk melakukan bisnis online dengan syarat harus mendaftarkan usahanya ke situs resmi. Semua itu sebagai upaya badan perdagangan negara untuk mengawasi pedagang yang nakal. Setelah usaha online terdaftar, pemain dapat mendirikan fasilitas tempat di dalam gim, tentu saja semua proses itu berbayar.

Forget Time [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang