Daphne, Ficus, Iris, Maackia
Lythrum, Myrica, Sabia
Thymus, Ribes, Abelia
Sedum, Felicia, Ochna, LychnisBagian reff lirik lagu favorit Higea yang berjudul Flos terngiang di kepalanya. Di sepanjang jalan menuju Soul Garden—tempat pemakaman Higea—Floria berencana mampir ke salah satu toko bunga.
Ia tidak tahu pasti bunga apa yang disukai Higea, tetapi setelah tahu keluarganya menanamkan biji pohon bunga magnolia, Floria berencana memberikannya bunga yang sama. Menurut buku yang pernah Floria baca, bunga magnolia melambangkan kecantikan, cinta dan kegembiraan. Mungkin itulah yang dipikirkan orang tua Higea tetang putrinya.
Seseorang yang sudah meninggal akan dikuburkan bersama dengan benih pohon pilihan keluarganya dan menanamnya bersama jenazah di tempat pemakaman Soul Garden. Model pemakaman yang mengusung konsep penghijauan itu, telah direalisasikan semenjak Presiden Owen Knox menjabat.
Cuaca di negara Goldwater yang semakin panas dan efek rumah kaca yang terjadi, membuat Menteri lingkungan hidup mengusulkan program tersebut. Program pemakaman bernama Soul Garden telah disetujui dan disambut baik seluruh masyarakat negara Goldwater.
Mereka yang telah ditinggalkan, berlomba-lomba untuk mengurus pohon di pemakaman keluarganya—menyirami dan memberikan pupuk—hingga pohonnya tumbuh subur.
Rasanya seperti merawat mereka kembali, dan itu menyembuhkan luka kami saat kehilangan mereka. Begitulah tanggapan warga yang menyambut baik pemakaman Soul Garden. Mereka merasakan banyak dampak positif dari konsep pemakaman tersebut.
***
Aroma bunga mawar, lily dan semak-semak basah bersatu menjadi udara semerbak di dalam toko bunga. Gadis itu masuk ke dalam toko yang terlihat lebih mirip taman bunga. Sama seperti ibunya, Floria juga menyukai bunga. Mungkin itu sebabnya ia dinamakan Floria yang juga memiliki arti bunga.
"Wah, ada bunga hydrangea di sini. Ini kesukaan Ibu." Floria berjongkok, menyamakan posisinya dengan bunga hydrangea yang diletakkan di bawah. Bunga hydrangea biru itu bergerumul, seolah memperlihatkan pesonanya yang paling menawan.
Semasa hidupnya, Ilonka Syazwanie—ibu kandung Floria memiliki kebun bunga di atas atap rumah mereka, ia suka sekali berkebun dan merangkai bunga. Bunga hydrangea adalah salah satu favoritnya. Floria memutuskan membeli seikat bunga hydrangea untuk menghias ruang tamu sekaligus mengenang ibunya.
Di dalam toko bunga itu juga terdapat lemari pendingin yang di khususkan untuk menaruh bunga segar. Beberapa pegawai juga terlihat sedang merangkai bunga pesanan pelanggan. Selain menjual bunga segar, mereka juga menjual bunga artifisial. Pandangan Floria tertuju pada rangkaian bunga magnolia yang terpampang di etalase kaca.
"Permisi, aku mau beli yang ini." Tanpa ragu gadis itu mengetuk etalase kaca di hadapannya.
"Maaf, rangkaian bunga ini sudah dipesan." Pelayan toko itu tersenyum tipis kemudian menawarkan Floria rangkaian bunga yang lain.
KLINING~
Lonceng emas yang tergantung di antara pintu masuk berbunyi, menandakan ada pelanggan yang baru masuk. Seseorang berambut putih tulang yang tidak lain adalah Hayden Knox berjalan ke depan etalase bunga. Pria cantik yang tengah sibuk bermain dengan ponselnya itu, berjalan ke samping Floria.
"Sudah jadi?" Hayden mendongak begitu selesai mematikan ponselnya.
"Sudah, untuk pembayaran di sebelah sini ya." Pegawai bercelemek coklat itu menuntun Hayden ke arah kasir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Forget Time [TAMAT]
Misteri / Thriller[ Ini cerita pertamaku guys, maaf kalo banyak typo dan masih jelek penulisannya heheh, perlahan akan ku revisi penulisannya] Pemerintah negara Goldwater memberikan sebuah program pengganti wajib militer berupa game berbasis virtual. Banyaknya kemati...