Siapa yang menjeratkan tali ke lehernya? Itu yang jadi pertanyaan besar. Luciel mulai terpikirkan sesuatu untuk mencari tahu pelaku di balik kasus kematian kakaknya.
Kejadiannya baru sebulan yang lalu. Ini kasus baru, pria itu bergumam. Floria yang menangkap gusar di raut wajahnya seketika bergeming dan memberinya isyarat untuk berbicara. Kematian Laluna, kakak kandung Luciel agaknya menyimpan banyak tanya.
Apalagi kematian tersebut terjadi sesaat setelah Laluna memberi tahu identitas aslinya. Laluna diketahui menjadi salah satu pemain Verlore Paradys versi uji coba, karena dirinya mendaftarkan bisnis online di gelombang pertama. Jumlah pemain versi uji coba seharusnya tidak banyak, mungkin balai pelayanan masyarakat menyimpan data mereka, pikir Floria.
"Mengapa kau berpikir jika pelakunya adalah salah satu pemain versi uji coba?"
Floria mengendikkan bahu, gadis itu juga belum yakin dengan teori yang ia bicarakan sendiri. Namun setidaknya, mungkin saja ada beberapa petunjuk soal kematian Laluna yang dapat mereka temukan di sana.
"Apa memberi tahu identitas asli termasuk pelanggaran berat? Seingatku, itu adalah peraturan yang bisa dilanggar," kata Higea sambil melipat selimut kotak-kotak yang diberikan Luciel. Gadis itu sebentar lagi pergi ke toserba untuk bekerja paruh waktu.
"Bisa dilanggar, tapi konsekuensi ada di pemain dan pemerintah tidak akan bertanggung jawab."
Tidak akan bertanggung jawab. Kalimat yang baru diucapkan Higea membuat mereka terngiang. Dalam kasus ini, jika memang kematian Laluna disebabkan karena kelalaiannya memberi tahu identitas asli, maka sudah pasti pemerintah tidak akan bertanggung jawab.
Namun menurut Floria, tidak ada salahnya meminta balai pelayanan memberikan daftar nama pemain versi uji coba, daftar itu dapat digunakan untuk menelusuri pemain yang berinteraksi sebelum kematian Laluna.
Pemain yang ber-interaksi dengan Laluna sebelum kematiannya, dapat dimasukkan ke daftar tersangka sementara. Jika seluruh data terkumpul lengkap, Luciel dapat mengajukan permohonan penyidikan kembali kepada pihak kepolisian.
***
"Maaf ya, kami dilarang keras memberi tahu identitas asli pemain gim Verlore Paradys, apapun alasannya."
Bukannya mendapatkan petunjuk, Floria menerima jawaban yang mengecewakan, rencana awalnya sudah jelas gagal.
Membocorkan identitas pribadi bisa memancing orang tidak bertanggung jawab melakukan tindak kejahatan. Itulah sebabnya, ada peraturan yang melarang para pemain untuk memberitahu identitas asli. Begitu juga dengan para pegawai yang bekerja di balai pelayanan masyarakat, mereka sudah diberitahu untuk menjaga identitas asli pemain agar tidak disalah gunakan.
Floria segera menyeret tangan Luciel keluar dari dalam gedung berlantai marmer itu begitu ia teringat sesuatu. Semua pendiri bisnis online di game Verlore Paradys adalah peserta yang memainkan versi uji coba, itu artinya ada pedagang lain yang mengenal Laluna alias Madeleine.
"Bagaimana dengan Lowe? Kita bisa meminta keterangannya lagi," usul Floria.
Menurut Luciel, avatar anak bertelinga anjing itu tidak mengenal penjual online lainnya sebaik ia mengenal Laluna dan keterangan yang Lowe berikan kemarin, sudah cukup membuktikan bahwa anak itu tidak tahu apa yang menyebabkan Laluna meninggal.
"Lowe hanya berkata, ia pernah membeli sebuah pulpen di toko online Verlore Paradys. Mungkin pemilik toko itu mengenal Laluna."
KAMU SEDANG MEMBACA
Forget Time [TAMAT]
Mystery / Thriller[ Ini cerita pertamaku guys, maaf kalo banyak typo dan masih jelek penulisannya heheh, perlahan akan ku revisi penulisannya] Pemerintah negara Goldwater memberikan sebuah program pengganti wajib militer berupa game berbasis virtual. Banyaknya kemati...