24 - Yoghurt

17 4 15
                                        

Floria tidak tahu hal apa yang merasuki Dayana. Kakaknya itu mungkin sedang menjalani gaya hidup sehat belakangan ini. Wanita penggemar butter croissant dan ayam cepat saji itu tiba-tiba sering makan yoghurt.

"Kau biasanya pesan ayam di restoran cepat saji, kenapa mendadak belanja yoghurt?"

Kardus belanjaan yang penuh dengan yoghurt kemasan kecil itu tergeletak di samping lemari pendingin.

"Ambil saja," jawabnya tak begitu menghiraukan.

Adiknya mendengkus kesal, dengan terpaksa ia mengambilnya walaupun sedang sangat lapar dan ingin makan sesuatu yang enak.

"Bagaimana cara membuat pasta Napolitan yang kemarin kita makan? Aku ingin membawanya ke planet ku, itu sangat lezat."

Suara dari serial Cinta Antar Satelit yang sedang Dayana tonton terdengar tak asing di telinganya.

"Pasta Napolitan..." Floria teringat saat makan pasta Napolitan bersama Luciel beberapa waktu lalu. Ia menghela napas panjang, lagi-lagi kenangan soal pria baik itu terlintas dalam benaknya.

"Sedang apa kau?" Dayana menjeda tontonannya, terlihat adegan dimana tokoh laki-laki dan perempuan itu hampir berciuman. Floria terkesiap dan sadar dari lamunannya, ia segera masuk ke kamar dan menutup pintunya.

***

Setelah bangun dari tidur, Dayana sibuk di dapur mempersiapkan sesuatu. Padahal wanita itu tidak bisa memasak, kecuali masak makanan instan. Seperti dugaan Floria, ternyata Dayana sedang mempersiapkan semangkuk yoghurt. Ia menambahkan taburan granola, biji chia, pisang dan madu.

"Apa ini?" Floria menjepit lubang hidungnya dengan ibu jari dan telunjuk.

Walaupun dirinya adalah mahasiswa magister bioteknologi, yoghurt tetap belum menjadi makanan sehat favoritnya. Ia masih terngiang-ngiang bagaimana Lactobacillus dan Bifidobacterium yang dilihatnya lewat mikroskop, menurutnya itu menggelikan.

Dayana menyuapkannya setengah sendok ke ujung mulut adiknya. Floria memejamkan mata dan terpaksa melahapnya, belum sampai di kerongkongan gadis itu hampir saja muntah. "Huek."

"Kau aneh sekali sih, pokoknya aku akan terus memberimu yoghurt sampai kau sadar."

Floria mengerucutkan bibir mungil itu lalu mengeluarkan ponselnya untuk memesan makanan online. Sebelum membuka aplikasi, Floria mendapatkan notifikasi pesan singkat dari Abraham.

"Bagaimana? Apa kakakmu sudah memberikan petunjuk?"

"Belum," ia mendengus kesal.

Floria menutup ponselnya dan mencari sebuah kertas yang mungkin telah ditinggalkan kakaknya, seperti anagram waktu itu. Namun ia tak menemukan apapun, baik kertas maupun kata yang dibolak-balik.

"Kau sedang cari apa sih?"

"Dimana petunjuknya, Kak?"

Dayana terdiam lalu menyuapkan satu sendok penuh yoghurt ke mulut adiknya. "Aku sudah memberitahumu."

Wanita itu mengerlingkan matanya, membuat Floria terdiam mendengar jawaban itu. Dimana petunjuknya? Apa aku melewatkan sesuatu? Pikirnya. Matanya tertuju pada semangkuk yoghurt yang dipegang Dayana.

"Yoghurt?"

Dayana terus menawariku yoghurt dari kemarin, mungkin ia berusaha memberitahuku sesuatu. Apa maksudnya yoghurt? Floria terus memikirkan apa kaitan yoghurt dengan petunjuk yang sedang ia cari.

Forget Time [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang