Empat Puluh

341 37 2
                                    

Di dalam kamar, Lerina mencoba menelpon Risya tapi tidak di angkat, menelpon Yuna yang belum lama ini diberi ponsel oleh Baekhyun juga tidak ada jawaban. Mungkin mereka berdua sudah tidur. Lalu sekarang ia menelpon Kaivan. Tidak ada pilihan lain, Lerina sedang ingin mendengar pendapat oranglain perihal apa yang harus ia lakukan. Kenapa tidak sahabatnya Karin? Karena Lerina masih menyembunyikan tentang keadaan Baekhyun. Menurut Lerina hal itu memang bukan aib, tapi ia hanya ingin menghargai Baekhyun sebagai suaminya dengan tidak membeberkan kekurangannya itu.

"Halo bang?" Pilihan menelpon Kaivan memang sudah tepat. Karena pria itu belum tidur dan mengangkat telponnya.

"Ada apa sih? Bini orang nelpon gue malem-malem, ih jadi serem."

"Apaan sih? Gak usah mikir aneh-aneh deh! Gue cuma mau cerita."

"Apaan anjir? Berantem sama suami lo? Perasaan tadi baik-baik aja."

"Oke jadi gini...."

Lerina pun menceritakan semuanya dari awal Baekhyun ditrigger soal anak oleh kawan ayahnya tadi sampai Baekhyun yang menyerangnya tiba-tiba.

"Gue marah lah, gue gak mau lakuin hal itu sama dia karena paksaan. Bukan karena gue aja, ini juga buat dia. Gue bisa rasain dia masih ketakutan, badannya gemetar tapi dia maksain semuanya."

"Gue ngerti posisi lo, tapi suami lo kayak gitu tuh karena lagi ngerasa rendah diri. Dia pasti pengen banget pernikahan kalian jadi pernikahan yang sempurna dengan melakukan itu. Kalau lo kecewa sama Baekhyun, pasti dia jauh lebih kecewa sama dirinya sendiri, Lerina."

"Terus gue harus apa?"

"Marah lo wajar kok. Gak ada yang mau dipaksa. Lo berhak banget merasa dilecehkan kalau gitu caranya. Tapi kalau lo mau ngertiin Baekhyun sedikit aja, jangan lo diemin dia ya. Lo boleh marah, marahin aja. Kasih tau yang bener gimana. Dia pasti nyesel juga, gue yakin."
"Lo udah tau keadaannya, lo udah memutuskan untuk mau nerimanya dan dampingin dia. Mungkin sekarang saatnya, Lerina...
Dia butuh support lo. Gue gak belain dia yang kasar sama lo, tapi semuanya beralasan, bukan gue membenarkan, tapi----,"

Lerina menghela napasnya kasar saat mendengar semua penjelasan Kaivan lalu memotong ucapannya.

"Gue ngerti."
"Gue tau kalau Baek Hyun Yi gak pernah punya niat sedikitpun buat nyakitin gue."
"Gue harusnya sadar itu."

"Ya udah lo panggil suami lo balik ke kamar! Gak usah gengsi! Cowok itu mungkin mikir buat ngehindarin lo juga karena ngerasa bersalah tapi dia terlalu bego buat nyadarin kalau justru yang paling dia butuhin itu ya elo, isterinya."

"Heem. Makasih ya bang udah nampung cerita gue dan kasih masukan, gue saran aja mungkin lo bisa buka situs curhat online," balas Lerina sedikit bergurau. Karena jujur, Lerina memang sangat nyaman bercerita dengan Kaivan tentang Baekhyun. Karena Kaivan sangat mengetahui soal Baekhyun dan tiap Lerina bercerita Kaivan tidak pernah menghakiminya atau lebih memihak kepada Baekhyun. Pria itu selalu memberi masukan dengan objektif.

"Kalau lo modalin gue mau."

"Monmaap tapi gue masih freshgraduate, pemasukan cuma dari kantong suami."

"Hahaha.. makanya jangan berantem-berantem. Pemasukan lo juga terancam."

"Ya juga ya."

Married With Ex (BYUN BAEKHYUN) - SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang