Lima Puluh Lima (End)

590 34 10
                                    

Baekhyun tidak tau bagaimana kalutnya dirinya sekarang. Saat Lerina menelpon bahwa wanita itu kesakitan dan pendarahan, Baekhyun yang baru sampai parkiran hendak pergi entah kemana itu pun langsung bergegas kembali ke unitnya.

Sampai di sana ia sudah melihat Lerina yang merintih kesakitan dengan rembesan darah yang mengotori dress isterinya itu. Tanpa pikir apapun lagi Baekhyun langsung menelpon ambulan karena ia tidak mungkin membawa sendiri Lerina yang keadaannya seperti ini, pertama ia tidak akan fokus menyetir, dan penuh resiko jika ia membopong Lerina sendirian hingga basement.

Beruntungnya tidak sampai 15 menit, ambulan itu pun datang, membawa Lerina yang tepat ketika kedatangan petugas ambulan sudah tidak sadarkan diri.

Tubuh Baekhyun bergetar hebat, ketakutan itu menyerangnya. Sekarang Lerina sudah ditangani oleh dokter, dirinya menunggu di luar, ia juga sudah mengabari ayahnya, dengan suara parau, gemetar, karena menahan tangis dan segala emosi yang lain.

"Gimana isterimu?" Secepat kilat sang ayah mendatangi Baekhyun di rumah sakit karena kebetulan sedang dalam perjalanan pulang.

Baekhyun hanya menggeleng, mulutnya tidak berhenti melafalkan doa pada Tuhan, memohon agar tidak terjadi sesuatu pada isteri ataupun sang calon anak.

"Salah aku Yah... aku bentak Lerina," sesal Baekhyun, ia sudah tidak bisa menahan tangisnya lagi. Ia mengingat bagaimana pertengkarannya tadi dengan Lerina, bagaimana ia terbawa emosi dan membentak isterinya. Hal yang mungkin menjadi sebab Lerina seperti ini.

"Yah... gimana ini? Aku takut...."
"Lerina bakal baik-baik aja kan Yah?"

Sang ayah tidak tau harus menjawab apa, karena dirinya tidak mengerti apapun, ia juga tidak bisa menjamin keadaan Lerina, dirinya bukanlah dokter apalagi Tuhan, kan?

"Ayah gak tau apa yang terjadi sama kalian, kenapa Lerina bisa sampai pendarahan tiba-tiba, kamu gak main tangan kan?"

Baekhyun menggeleng lagi, ia yang menunduk kini mengangkat wajahnya sehingga bisa ayahnya lihat wajah sang anak angkat yang sudah basah karena air mata.

"Aku omelin dia, aku bentak dia, cuma karena dia gak izin keluar, semuanya karena aku khawatir, tapi aku... aku gak bisa nahan emosi aku, aku lagi... gak karuan banget Yah... maafin aku."

Ayah Tio pun hanya bisa menepuk pundak sang anak, "Udah ya kamu tenangin diri, bukan waktunya nyalahin diri sendiri, kamu berdoa aja ya."

Baekhyun hanya bisa mengangguk. Detik kemudian munculah Risya, Kaivan dan Yuna yang masih dengan kopernya.

"Yuna....." Baekhyun menatap lirih Yuna, wanita itu baru saja mendarat dari Korea dan langsung mendapat kabar buruk ini, jadi ia bersama dengan Risya dan Kaivan yang menjamputnya langsung bertolak ke rumah sakit.

Wanita korea itu pun langsung meninggalkan kopernya, dan duduk di samping sang adik yang langsung memeluknya.

"Eri... Yuna....," lirih Baekhyun yang menyembunyikan wajah di bahu sang kakak.

Yuna menepuk pelan punggung adiknya untuk memberi kekuatan, "Everything will be okay, Hyun Yi-ya," bisik Yuna.
"Isteri kamu pasti baik-baik aja, begitupun anak kamu."

"Tapi Lerina pendarahan banyak banget, aku takut."

Belum sempat Yuna menjawab, atensi mereka semua yang ada di sana kini teralih pada sang dokter yang keluar ruangan dimana Lerina sedang diberi tindakan.

"Suami pasien?"

"Saya," dengan cepat Baekhyun langsung berdiri menghadap sang dokter.

"Pasien mengalami pendarahan hebat atau hemorraghic postpatrum, saya dan tim medis yang lain sudah berusaha semampu kita semua untuk mengatasi pendarahan ini tapi sulit...."

Married With Ex (BYUN BAEKHYUN) - SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang