Tiga Puluh

339 39 4
                                    

"Lo gak mau ke Lerina? Jelasin semuanya? Itu juga permintaan Yuna kan? Lo gak perlu khawatirin Yuna lagi karena dia udah restuin lo, dia sekarang ngerti kalau hidup lo gak cuma buat dia aja," Risya dan Baekhyun kini sedang berhadapan bersama Kaivan juga. Mereka bertiga ada di rumah Risya. Sedangkan Yuna sudah tertidur. Mereka memang sengaja menunggu Yuna tidur dulu sebelum membicarakan masalah ini.

Baekhyun diam. "Kenapa harus? Kan ini yang gue tunggu. Lerina sebentar lagi wisuda, dia pasti bisa gak bergantung lagi sama gue--,"

"Lo pikir Lerina menganggap lo cuma sebagai orang yang dijadiin tempatnya numpang hidup? Lo gak mikirin perasaannya?" Sekarang Kaivan yang bersuara.

"Lo kan yang kasih tau semuanya sama Yuna?" Baekhyun kini menatap Kaivan agak sinis.

"Kalau iya, kenapa?"

"Yuna pasti jadi merasa bersalah!"

"Makanya biar gak merasa bersalah lo ikutin lah kemauan--,"

"Lo tuh makanya jangan sok tau Kaivan!"
Baekhyun mengangkat tangannya untuk menujuk Kaivan dan Risya bergantian, "Kalian tuh gak ngerti posisi gue!"
"Kalian cuma mikir kalau gue mau lepasin Lerina karena Yuna, bikin Yuna merasa bersalah, padahal gak cuma itu!"
"Mungkin awalnya iya, gue mau ninggalin Lerina buat Yuna, tapi setelah hidup bareng sama Lerina. Sayang gue tumbuh jadi besar banget buat dia, dan karena itu gue mau dia gak sama gue karena sadar kalau gue gak pantes buat dia."

Risya dan Kaivan menunduk. Baekhyun menahan semua emosi yang ingin ia luapkan membuat suaranya bergetar hebat sekarang.

"Kalian berdua tau apa yang terjadi sama gue...."
"She deserve better."
"Dia pantes dapet yang lebih dari gue."

"Lo pengecut banget Baekhyun, lo tinggal bilang aja semuanya, gue yakin Lerina pasti ngerti, dia pasti mau nerima lo."

"Justru karena gue pengecut makanya gue gak pantes buat dia! Dan iya, mungkin aja Lerina mau nerima keadaan gue, tapi gue sebagai orang yang sayang dan cinta sama dia, gak sudi kalau dia harus bersuami orang kayak gue sendiri."

Kaivan menggelengkan kepalanya, "Bisa gak sih lo mikirnya tuh sederhana aja?"
"Lo sayang Lerina, Lerina sayang lo. Udah. Tinggal jalanin aja kenapa sih?"

Baekhyun berdiri dari duduknya, dengan tawanya yang pahit.

"Kalau lo ada di posisi gue, mungkin lo juga bakal lakuin hal yang sama."
"Gue pergi dulu," Baekhyun yang sudah berdiri pun langsung berjalan begitu saja untuk pergi dari rumah Risya.

"Kai, apa kita aja yang kasih tau Lerina?" Tanya Risya pada Kaivan setelah punggung Baekhyun tidak terlihat lagi.

***

Sepiring nasi dengan lauknya telur dadar hanya Lerina pandangi karena ia tidak berselera makan. Tapi ia tau, ia harus makan meskipun semangat untuk hidup tidak ia punya lagi, Lerina masih ingat bahwa ia masih harus wisuda. Belajarnya yang mati-matian tidak boleh menjadi sia-sia jika ia menyerah sekarang. Setidaknya ia ingin wisuda dulu jika harus mati kesepian. Begitu pikirnya.

Hari ini juga ada urusan keluar rumah. Mengurusi copy-copy skripsnya untuk ia serahkan pada pihak-pihak yang harus menerimanya seperti dospemnya, untuk program studinya dan lain-lain. Ia juga akan pergi ke apartement Baekhyun.

Bukan untuk kembali. Tapi untuk menyerahkan surat cerai.

Mau tidak mau Lerina memakan makanannya, meski mulutnya terasa pahit dan perut yang terasa tidak mau menerimanya. Tapi Lerina paksakan. Menjadi kuat hati, dan kuat mental juga butuh tenaga kan?

Setelah makan, Lerina pun bersiap-siap untuk pergi. Ketika semuanya sudah siap, baru saja ia hendak keluar dan membuka pintu, ia dihadapkan oleh punggung seorang pria.

Married With Ex (BYUN BAEKHYUN) - SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang