Tanpa bisa dipungkiri, waktu terus berjalan meninggalkan semua perasaan sedih dan senang. Keduanya terus berputar seperti roda yang terpasang di kereta kuda.
Suasana riuh kini tidak hanya terjadi di jalanan kota Anaphalis, keadaan didalam istana tidak jauh berbeda, semua orang terlihat sibuk. Dari kemarin para penjahit pakaian, sepatu dan perhiasan terbaik Anaphalis bergantian datang ke bangunan megah itu. Para penghuni istana satu persatu mulai menyiapkan penampilan mereka menjelang festival musim gugur.
"Alice, apa warna merah tidak berlebihan?" tanya Rosaline yang sedang berdiri disamping wanita itu. Di Anaphalis, pakaian berwarna merah dan emas identik dengan kemewahan, rasanya warna seperti itu kurang cocok dikenakan untuk acara festival.
"Warna merah yang kupilih tidak terlalu menyala, apa ada masalah?"
"Ini bukan gaun yang digunakan untuk pesta, kita akan pergi mengelilingi kota dan kau memilih warna merah?"
"Maaf Putri Alice, tapi apa yang dikatakan Lady Rosaline benar. Warna merah akan sangat mencolok ditengah kerumunan warga Anaphalis" Adelia yang bergabung bersama kedua wanita itu ikut bersuara, kali ini pilihan Putri Alice terdengar cukup berani.
"Begitu? Baiklah. Bagaimana dengan kuning?" Putri Anaphalis itu masih sibuk memilih warna yang cocok untuk gaun yang dipesannya.
Ketiga wanita itu sudah selesai mengukur badan bersama penjahit ternama di Anaphalis. Raja Charles sengaja mengundangnya datang untuk membuatkan gaun yang akan digunakan oleh keluarga Raja dan para bangsawan yang menghadiri festival.
"Apa saya bisa memesan sepatu tanpa hak?" tanya Adelia pada pengrajin sepatu yang sibuk menunjukan beberapa sepatu buatannya.
"Tentu Duchess, anda bisa memilih model dan bahan yang nyaman juga. Apa anda ingin menambahkan permata juga?"
"Tidak perlu terlalu mewah, saya ingin menggunakan sepatu yang nyaman untuk berkeliling nanti"
Para wanita masih sibuk dengan gaun dan sepatu hari itu, perhiasan yang cocok dengan gaun mereka juga sudah selesai dipilih. Mereka memilih mengasingkan diri saat banyak bangsawan kerajaan datang ke istana untuk perayaan festival besok. Bukan hanya bangsawan dari berbagai penjuru wilayah Anaphalis yang datang, bahkan keluarga bangsawan senior yang dikenal sebagai pendukung keluarga kerajaan sejak dulu juga turut hadir. Situasi seperti ini tentu tidak setiap saat bisa terjadi.
(Keluarga bangsawan senior berarti keluarga yang sudah ada sejak kerajaan berdiri, didalamnya juga termasuk keluarga mendiang Ratu terdahulu yang menjadi kerabat jauh kerajaan. Sementara itu bangsawan/gelar lain bisa diberikan oleh Raja pada orang yang berpengaruh terhadap pemerintahan)
Festival musim gugur yang membuat khawatir keluarga inti Raja Charles seakan berubah menjadi berkah tersendiri karena kehadiran para keluarga bangsawan senior. Kehadiran mereka di istana bisa menjadi penanda jika Raja Charles masih mendapat dukungan penuh dan kepercayaan sebagai pemimpin Anaphalis.
"Kalian belum selesai?" Aron yang tiba-tiba muncul membuat Adelia bertanya-tanya. Pasalnya pria itu pergi bersama Robin untuk memimpin para prajurit memantau keadaan kota pagi ini.
"Anda sudah kembali" sambut Adelia tanpa ingin memusingkan pikirannya. Aron yang melihat sang istri tersenyum langsung mendekatinya dan memeluk erat.
"Kau datang hanya untuk memamerkan kemesraan?" seru rosaline menatap tajam pria itu.
"Jangan marah karena Robin tidak datang menemuimu" bisik Alice menggoda Rosaline.
"Aku datang untuk memberi tahu kalian jika baginda Raja meminta kita untuk menemui beliau di tuang pertemuan. Ayah dan ibu juga sudah datang" jawab Aron sambil menatap Adelia saat kalimat terakhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Royal Prince of Anaphalis
FanfictionSebenarnya apa yang dinamakan jatuh cinta pada pandangan pertama? Apa jika hatimu bergetar saat kedua pasang mata saling bertemu? Atau jika jantungmu berdebar saat tangannya tidak sengaja menyentuhmu? 🏰