The Feeling

85 15 0
                                    

"Sialan. Disaat mendesak pun kau ingin bermain-main denganku" samar-samar Amelia bisa mendengar seseorang berteriak di dekatnya. Bukan, ini bukan suara jared yang memukulnya tadi. "Aku sudah cukup bersabar, Jared"

Amelia berusaha keras membuka matanya, lehernya terasa sesak terbelit lengan kekar yang melingkar kuat membuatnya sulit bernafas. Saat kedua matanya berhasil terbuka, wanita itu terkejut melihat pria yang dikenalnya berdiri didepannya mengangkat pedang yang berlumuran darah. "Jika kau bergerak wanita ini benar-benar akan mati" ucap Jared menggema masuk ke telinganya. Amelia terkejut melihat sebilah pisau tajam mengarah ke lehernya. Sesaat wanita itu mengerjapkan matanya beberapa kali agar pria yang didepannya menyadari jika dirinya sudah sadarkan diri.

Seperti sudah memahami kode masing-masing, dengan gerakan cepat Amelia langsung menahan pisau yang ada di depan lehernya dengan tangan kosong.

Srraaak...

"Nona Amelia!!"

Semua terjadi begitu cepat, tubuh wanita itu terjatuh. Seluruh badannya terasa sangat lemas, tenaganya terkuras habis. Amelia menarik nafas cepat dengan mata yang terpejam. Kepalanya benar-benar sakit.

"Nona Amelia, buka mata anda. Tolong sadarlah" tubuhnya terasa melayang. Ada tangan yang menepuk wajahnya perlahan, membuat wanita itu kembali membuka mata dengan susah payah.

Amelia bisa melihat tubuh Jared terkapar tak bernyawa diruangan itu dengan luka di lehernya. Darah yang tercecer didekat tubuh pria itu bisa menggambarkan betapa parah lukanya.

"Nona Amelia" suara lembut kembali menyadarkan Amelia akan apa yang baru saja dirinya alami. Tangan wanita itu terulur meraih tangan pria yang memegangi wajahnya. "Tangan anda terluka karena menahan pisau tadi"

Pria yang menjadi target tuan Jared benar-benar datang menolongnya. Apa benar pria ini adalah pangeran Rhys? Orang yang selama ini ingin dirinya temui untuk sekedar mengucapkan terima kasih atas pertolongannya. Ternyata ada di dekatnya?

"Maafkan saya, seharusnya saya bisa datang lebih cepat sebelum pria itu melakukan hal buruk pada anda. Bertahanlah, saya akan membawa anda keluar dari tempat ini" pria itu terlihat panik, jubah tebal yang dipakainya dilepas untuk menutupi tubuh Amelia yang berantakan. Lengan pakaian wanita itu sudah hilang entah dimana akibat perbuatan Jared.

"Pa-ngeran Rhys" ucap Amelia dengan suara sedikit tercekat. Pria itu terlihat terkejut, wanita itu berusaha tersenyum menyadari apa yang jared katakan benar sebelum akhirnya kesadarannya kembali hilang.

🏰

Adelia semakin merasa khawatir setelah mendengar penjelasan keadaan Amelia dari sang suami. Wanita itu terus mondar-mandir di kamarnya setelah kepergian Aron bersama kedua orang tuanya. Sang ibu bersikeras untuk ikut untuk memastikan keadaan Amelia, sedangkan dirinya harus menunggu di kamarnya setelah keinginannya untuk ikut ditolak mentah-mentah oleh mereka.

"Adelia, minum teh hangat ini dulu agar perasaanmu sedikit lebih tenang. Mereka pasti bisa menemukan Amelia dalam keadaan selamat" Janne menuntun menantunya itu untuk duduk. Aron datang padanya dan meminta tolong untuk menemani Adelia malam ini. Wajah wanita itu yang terlihat pucat membuat Janne khawatir.

"Wajahmu sangat pucat, apa kau baik-baik saja?" tanya Janne.

Adelia mengangguk pelan meminum teh yang janne buat untuknya. "Iya ibu" suara wanita itu terdengar lirih.

"Istirahatlah sayang. Ibu akan menemanimu disini"

Janne membantu Adelia untuk berbaring, "awwhh.. " Adelia yang tiba-tiba memegangi kepalanya membuat wanita paruh baya itu panik.

"Adelia, ada apa?" wanita itu sudah jatuh pingsan sebelum menjawab pertanyaan Janne. "Adelia, sayang. Tolong!! Siapapun diluar tolong saya" teriak Janne.

Royal Prince of AnaphalisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang