Prince of Gerdenia

136 24 4
                                    

Istana Anaphalis yang biasa disebut dengan Royal Palace of Anaphalis oleh sebagian besar rakyat kerajaan menjadi tempat paling megah yang berdiri di Anaphalis.

Letaknya yang berdekatan dengan lautan menjadikan pemandangan dari tempat itu tambah luar biasa. Royal Palace of Anaphalis juga menjadi simbol kemakmuran bagi kerajaan Anaphalis.

Penjagaan yang ketat menjadikan tempat itu tertutup dan tidak bisa dimasuki oleh sembarang orang. Tempat itu juga menjadi tempat tinggal Raja Charles yang saat ini mepemimpin kerajaan Anaphalis.

Meski terkesan tertutup, ada kalanya Raja Charles memperbolehkan beberapa orang untuk mengunjungi tempat tinggalnya itu. Perayaan festival yang kerap diadakan di tempat itu biasa mengundang beberapa bangsawan Anaphalis, bahkan bangsawan dari kerajaan seberang yang memiliki hubungan baik dengan Anaphalis selalu menjadi tamu khusus dalam setiap acara yang di langsungkan oleh Raja Charles.

Seperti malam ini, keadaan aula pesta Royal Palace terlihat sangat ramai. Setelah festival berburu selesai dilangsungkan siang hari, saat ini Raja Charles mengadakan pesta penutupan sekaligus mengumumkan pemenang dalam festival berburu.

Setiap sudut aula sudah dipenuhi bangsawan yang kini tengah asik bercengkrama satu sama lain entah membicarakan apa, mereka datang atas undangan Raja Charles sendiri.

Sementara disalah satu sudut keramaian itu, seorang pria berdiri diam dan sibuk mengamati keadaan di sekelilingnya dari tempatnya kini berdiri. Terlihat sangat kontras dengan suasana ruangan itu riuh ramai.

Suara alunan musik klasik yang dimainkan mulai terdengar menandakan pesta sudah dimulai. Raja Charles dan Ratu Sophie kini sibuk menyapa satu persatu tamu undangan.

"Kak Rhys"

Alice datang entah dari mana langsung menggandeng lengan pria yang terdiam dari tadi. "Kau sendirian?" tanya Rhys pada Alice yang sudah berdiri disampingnya.

"Aku datang bersama Amelia, tapi karena bajunya kotor terkena tumpahan minuman, dia kembali untuk mengganti pakaiannya bersama Marry" jawab Alice berbisik.

"Siapa Amelia?" Rhys bertanya sambil mengerutkan dahinya, baru pertama kali dia mendengar sahabat adiknya yang bernama Amelia.

"Wanita yang kak Rhys selamatkan tadi siang, aku mengajaknya karena dia bilang ingin mengucapkan terima kasih pada kak Rhys secara langsung" jawab Alice langsung diangguki Rhys, pandangannya kini tertuju pada pria yang sedang berdiri di sebelah ayahnya, Raja Charles.

"Siapa dia?" gumam Alice.

"Selamat malam tuan dan nyonya. Terima kasih karena kalian semua mau menyempatkan diri datang ke pesta ini. Malam ini kita akan bersenang-senang setelah festival berburu selesai dilaksanakan" Raja Charles berdiri didampingi sang Ratu disampingnya, keduanya menjadi pusat perhatian saat mulai membuka pesta. Malam ini adalah puncak dari acara festival yang seharian ini berlangsung. Semua orang menantikan siapa yang berhasil menjadi pemenang di acara festival berburu tahun ini.

"Pemenang dari festival berburu tahun ini ialah pemuda hebat yang berhasil menangkap sembilan babi hutan dan seekor kelinci. Dialah pangeran Shawn of Gerdenia" tepuk tangan riuh kini terdengar menggema di ruangan itu.

"Pangeran Shawn juga berhak atas gelarnya yang khusus diberikan padanya, Duke of Portland" ucap Raja Charles lantang. Tepuk tangan dan suara riuh kagum para bangsawan kini memenuhi sudut ruangan.

Pangeran Shawn menampilkan senyum tipisnya menerima sambutan hangat dari para bangsawan yang hadir malam ini.

"Waah hebat"

Rhys menatap wanita yang sejak tadi berdiri disampingnya, lengan pria itu digenggam erat oleh Alice yang pandangannya tidak lepas dari pria yang kini menjadi pusat perhatian semua bangsawan yang datang.

Royal Prince of AnaphalisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang