Beberapa pekerja dirumahnya mulai mengerutkan kening. Tak biasanya Sooyoung, bos mereka membawa orang asing untuk masuk. Sooyoung memiringkan kepalanya menatap tajam kearah beberapa pekerjanya yang kini menunduk karna takut.
"Kalian memang memiliki mata untuk melihat, kalian lupa kalian juga punya mulut untuk bertanya? Daripada membuat tamuku merasa tidak nyaman lebih baik ajukan pertanyaan yang membuat kalian bertiga penasaran",
Nancy salah satu diantara mereka berdehem. Membuat temannya menyikut lengannya.
"Oh jadi Yujin dan Yiseo tidak memiliki mulut?",
"Ani!", kedua pelayan itu akhirnya membuka suaranya. Sooyoung menghela nafas lalu melipat kedua tangannya.
"Kalian bertiga ini kenapa seperti ini? Saat kecil kalian bahkan cerewet sekali",
Tak ada yang salah. Sooyoung tumbuh besar bersamaan dengan ketiga pelayan dirumahnya sekarang. Orang tua mereka sebelumnya juga bekerja untuk Chanyeol dan juga Suzy.
"Onni... Hanya saja aku terkejut kau membawa orang asing. Apalagi bocah kecil", Yujin angkat bicara. Tak ada sebutan seperti nona, nyonya dan sejenisnya. Sooyoung si wanita arogan ini memiliki pengecualian soal ini dalam taraf kesombongannya.
Mana ada pembantu yang memanggil bosnya dengan sebutan kakak yang lebih tua?
Ketiganya bahkan tidak mengenakan seragam. Ketiganya terbalut dalam busana rumahan beberapa brand yang Sooyoung belanjakan untuk mereka. Wanita ini cukup baik hati dan dermawan. Namun Sooyoung menutupi itu semua dengan kedok '
'Aku tidak suka barang ini. Terlalu murah untuk berada ditubuhku',
Itu yang mulut sombong miliknya lontarkan. Agak gila ketika Sooyoung menyebut beberapa brand seperti C*line, Gu*ss, C*lvin K*ein, dan beberapa brand kelas menengah lainnya dengan kata "murah"
"Jangan salah. Jangan menganggap anak ini bocah. Anak ini adalah temanku. Perkenalkan dirimu bocah kecil!", Ella mendongakan wajahnya menatap Sooyoung tajam.
"Kau bilang jangan menganggapku bocah, tapi kau menyebutku bocah!", protes Ella. Sooyoung menaikan sebelah alisnya.
"Kubilang perkenalkan dirimu!", ujar Sooyoung lagi dengan nada yang lebih tegas. Ella menekuk wajahnya sebal.
"Kim Ella, 13 tahun. Suka makanan Korea garis keras. Suka Jungkook oppa dari BTS dan Jaemin dari NC..",
"Cukup!", ujar Sooyoung memotong perkenalan singkat yang ternyata tidak singkat dari Ella. Tanpa mengatakan apapun Sooyoung berlalu meninggalkan Ella yang menganga karna sebal dan ketiga pelayan yang terlihat mulai menertawakan gadis manis dihadapannya.
"Ella-ssi. Kau persis seperti Sooyoung onni saat kecil", komentar salah satu dari mereka.
......................................................................
Sooyoung menajamkan matanya kearah Ella saat ini.
"Kau memakai baju seperti ini untuk acara penghargaanmu?!", pekik Sooyoung tak percaya. Ella mengedipkan matanya beberapa kali.
"Aku memang berpakaian seperti ini biasanya",
"SHUT UP!", Sooyoung membentak dengan kasar dan kesal. Wanita ini terlihat menekan beberapa tombol dilayar sentuh ponselnya. Membuat Ella semakin bingung dan mengerutkan keningnya.
"Yo, Tiffa onni. Siapkan cardigan G*cci berwarna cream yang best seller itu. Lalu rok coklat Burberry. Dan berikan aku boots terbaik. All for teenager. Untuk umur 13 tahun. Datangkan dalam 15 menit atau boutique mu akan ditutup selamanya", Sooyoung berucap dengan cepat seolah-olah ia adalah rapper handal.
"Onni... Kau repot-repot membelikan ini untukku?", Sooyoung memicingkan matanya lalu membungkukan tubuhnya kearah anak gadis tersebut.
"Kau mau di cap sebagai anak terlantar? Sekarang duduklah di meja rias sebelah sana. You'll see the new Ella", ujar Sooyoung dengan senyum menawannya. Membuat Ella sekali lagi mencelos. Hati gadis itu menghangat perlahan. Mata gadis itu mulai memanas.
"Hey! Aku tidak suka dengan orang cengeng. Cepat kesana!", Sooyoung berujar dengan nada tegas yang dibuat-buat. Ella ternyata gadis menggemaskan menurutnya.
Sooyoung mengikuti langkah gadis itu dan mulai menyisir perlahan rambut gadis itu.
"Kau anak yang cantik. Ayahmu pasti tampan dan ibumu juga cantik",
"Ibuku memang cantik sehingga jadi tukang selingkuh", balas Ella datar. Sooyoung tersenyum kecil lalu melanjutkan pergerakan tangannya untuk merapikan penampilan milik Ella.
"Kau juga cantik onni. Melebihi ibuku", Sooyoung menaikan kedua alisnya.
"Tiba-tiba sekali memujiku?", balas Sooyoung acuh. Ella tampak ingin membuka mulutnya untuk berucap namun suara ketukan pada pintu kamar milik Sooyoung berbunyi.
"Onni, kiriman dari Tiffa",
"Eoh! Cepat bawa masuk!", ujar Sooyoung lalu bergerak cepat membongkar kotak-kotak yang ada.
"Sekarang pakai semua yang ada disini. Aku akan menemanimu diacara penghargaan. Sekaligus memberi pelajaran berharga pada ayah bodohmu itu",
......................................................................
Sooyoung menggandeng erat telapak tangan milik Ella. Keduanya berjalan beriringan memasuki ruangan pentas penghargaan tersebut. Orang tua murid yang kebanyakan dihadiri oleh ibu-ibu yang membuat Sooyoung bergidik ngeri.
Sooyoung mendengar dengan jelas beberapa kalimat yang bahkan dilontarkan hanya untuk sekedar memujinya atau penasaran dengannya. Sooyoung tak peduli, yang membuatnya tiba-tiba mendidih saat ini ialah kalimat terakhir yang ia dengar. Membuatnya menghentikan langkah kakinya dan Ella menoleh kearahnya.
Sooyoung membalikan tubuhnya kearah ibu-ibu dengan rambut sebahu yang terlihat terkejut dan menyentuh bibirnya sendiri. Sooyoung tertawa dengan dingin. Melepaskan sunglasses yang bertengger di hidungnya. Mata beberapa orang disana terkejut. Sooyoung musisi berpengaruh. Dari keluarga berpengaruh dan... Jangan lupakan circle dimana Sooyoung ada saat ini adalah lingkungan musik dan seni.
'Anak terlantar dari keluarga Kim. Anak itu menang karna sogokan pasti', itu yang Sooyoung dengar sebelumnya.
"Sogokan katamu? Sepertinya mulut anda yang harus saya sogok. Ah tidak, harus saya biayai untuk sekolah tata bahasa tepatnya", Sooyoung berusaha berujar dengan keras agar menjadi pusat perhatian.
"A.. apa maksudmu? Bicara yang benar! Anda yang harusnya sekolah tata krama", ibu-ibu tersebut mulai naik emosi membuat Sooyoung memutar bola matanya malas dan tersenyum miring.
"Aih... Kupikir aku salah orang ternyata benar itu kau",
"Jangan sok kenal!", jawab ibu-ibu itu galak.
"Aku pernah melihatmu disalah satu situs porno koleksi kakakku. Kau bintang porno!", bisik-bisik yang menghina sosok ibu-ibu itu mulai beredar. Sooyoung tersenyum menang diatas wajah terkejut ibu-ibu tersebut.
"Untuk siapapun yang berani menyenggol Kim Ella, sebaiknya kalian bersiap untuk mengucapkan selamat datang pada kehancuran",
TBC
.............................................................Otte? Gimana?
Jangan lupa tinggalkan jejak. Vote 50+ komen 15+ auto up wkwkwk

KAMU SEDANG MEMBACA
WHY HER ( VJOY ) M
FanfictionTentang apa, dimana, kapan, bagaimana dan yang paling penting. "Mengapa harus Park Sooyoung? Ada apa memangnya dengan Park Sooyoung?",