4: Copycat

632 127 23
                                    

"Apa maksudmu mengajukan syarat yang seperti itu pada nenekmu?", tanya Sooyoung penuh emosi. Ella menatap Sooyoung dengan mata polosnya. Sooyoung berusaha untuk focus menyetir dan tak tersulut emosi.

"Onni kau tadi pagi bilang kau bahkan tidak masalah sekalipun menikah dengan samcheon, yang penting kita bersamaan?",

"Kim Ella! Aku berbohong soal itu. Aku hanya asal bicara agar kau menemui nenekmu paling tidak",

"Jadi... Soal kita berdua bisa bermain dan menghabiskan waktu juga bohong?", tanya Ella. Sooyoung menggeleng cepat.

"Bukan begitu!", tegas Sooyoung. Ella menekuk wajahnya. Lumayan kesal dengan kenyataan yang ada.

"Memangnya apa yang salah dengan samcheon ku?", tanya Ella tiba-tiba.

"Tidak ada yang salah Ella. Hanya saja ini terlalu rumit dan aneh. Kau tidak bisa memaksakan hubungan antara orang dewasa",

"Aku tak memaksa. Hanya memberi ide dan solusi", bela Ella. Sooyoung mendengus kesal.

"Dan solusinya akan merugikanku",

"Kau tidak akan rugi! Samcheon sangat kaya, ia tampan, dan rajin bekerja", Sooyoung tertawa.

"Kau seperti ahjumma agen kencan lewat perjodohan saja sekarang. Singkirkan idemu soal pernikahan"

......................................................................

Seorang wanita berjalan memasuki rumah milik Sooyoung tepat setelah turun dari mobil mewah berwarna putih susunya. Seulgi, si wanita bermata sipit tersebut menarik nafas dalam-dalam dan menghela nafas kasar. Mempersiapkan mental. Sooyoung ialah bos sekaligus sahabatnya. Dan sahabatnya ini senang sekali memberinya kejutan tepat setelah cuti biasanya.

'Karna kau sudah berlibur Seul, makanya kuberikan tugas lebih banyak. Agar bayaranmu juga impas',

Kalimat jahanam yang selalu ia dapatkan saat selesai mengomeli Sooyoung yang hobi berbuat gila dan sekaligus paling Seulgi benci karna kehabisan kata-kata.

Seulgi mulai masuk kedalam rumah tersebut. Menelisik kearah dalam. Segalanya normal.

Seulgi menghela nafas lega. Mulai berjalan lebih dalam dan...

"Ahjumma nuguseyo?", Seulgi mengerutkan keningnya dan menganga tak percaya.

"Mwo? Ahjumma katamu?!", Sooyoung terlihat berjalan cepat mendekati gadis dengan pijama begitu juga dengan Sooyoung yang masih mengenakan pijama.

Tunggu! Bahkan kedua motifnya sama. Seulgi memutar bola matanya dan mulai memijat pelipisnya.

"Kau mengadopsi anak secara ilegal? Kekacauannya konsep yang begini kan?", Sooyoung menatap Seulgi datar.

"Terserah apa katamu. Aku dan Ella mau tidur lagi. Bye sipit!", Sooyoung berujar masa bodoh dan merangkul gadis remaja tersebut. Membuat Seulgi semakin pusing saja.

"Aku bertemu dengan Jaehyun tanpa sengaja selama di Jeju",

Sooyoung menghentikan langkahnya, dadanya mulai sesak dan pikirannya mulai penuh. Sooyoung perlahan membalikan tubuhnya menatap kearah Seulgi dengan ekspresi datarnya.

"Kupikir dia sudah mati", hanya itu yang Sooyoung ucapkan dan kembali melangkah berdampingan dengan Ella menuju kamarnya.

Seulgi menghela nafas kasar. Terkadang ia tak ingin menjadi sahabat yang terlalu peka dan tahu isi hati milik Sooyoung.

Percuma, Sooyoung tak akan mengakui apapun. Sekalipun Seulgi tahu foto milik Jaehyun masih terselip dibalik dompet Chanel milik Sooyoung.

......................................................................

WHY HER ( VJOY ) MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang