Perasaannya, Sooyoung tak lagi bisa menahannya. Ia membiarkan hati dan perasaannya mengambil keputusan tadi. Sooyoung terbaring tanpa bisa tidur sedikitpun. Matanya masih dalam binar yang sama senyumannya tak kunjung pudar.
"Aku ingin jadi kekasihmu yang sebenarnya. A real one. Not a fake one",
Sooyoung membalikan tubuhnya ke kanan dan ke kiri secara asal lalu menendang-nendang kakinya asal dengan kedua tangan yang menutupi wajahnya.
Blushing.
'Padahal dia hanya bilang bahwa ia memiliki perasaan. Sedangkan aku... Oh astaga kenapa kau to the point sekali!!!", Sooyoung memekik mengingat tentang betapa frontalnya ia malam tadi.
"Kukira kau mau menciumku",
"Aku memang akan melakukannya",
Sooyoung kembali histeris tentang dirinya sendiri. Senyumannya tak kunjung luntur. Wanita ini bahkan menggigit bibirnya sendiri mengingat tentang ciumannya dengan prianya.
'Priaku? Aku boleh mengeklaimnya seperti ini kan?',
Sooyoung meluruskan tubuhnya. Menenangkan pikiran dan juga jantungnya yang selalu berlebihan sedari tadi.
Sejujurnya ia tak pernah paham dengan dirinya sendiri. Sooyoung mulai sadar akan perlakuan pria itu. Pria yang baru ia kenal selama 5 bulan terakhir. Namun pertemuan mereka intens hampir setiap hari. Dah jujur saja di dominasi dengan pertengkaran dan perdebatan setiap kalinya.
Pria itu menunjukan sisi protektifnya berkali-kali. Sooyoung tak sepenuhnya bodoh dalam dunia romansa. Hanya saja untuk menghindari itu semua ia memilih untuk berlagak bodoh.
Kim Taehyung yang sedang cemburu, perlahan menjadi hiburan tersendiri untuknya. Sedikit aneh karna pada nyatanya, Kim Taehyung begitu galak saat cemburu. Tidakkah kau terlalu pemberani Park Sooyoung-ssi?
......................................................................
'drrrrttt-drrrrttt', ponsel wanita ini terus bergetar entah sudah keberapa kalinya sejak pertama kali alarmnya menyala untuk membangunkannya. Dari mode dering diubah secara refleks oleh si pemilik ponsel menjadi mode getar.
Sooyoung membulatkan kedua matanya yang semula setengah terpejam begitu mendapati angka 10.59 pada ponselnya. Ia terduduk sambil mulai mengumpat pada dirinya sendiri. Ia bangkit dari kasurnya meraih sandal rumahnya senada dengan pijama pink nya. Ia berlarian kesana kemari mencari pria itu. Siapa lagi? Kekasihnya yang baru ia resmikan semalam.
"Eoh? Kau sudah bangun", suara barithon itu mengawali percakapan keduanya pagi ini. Dan sialnya Sooyoung bahkan lupa begitu saja dengan kepanikannya begitu pria itu muncul dihadapannya. Dengan keadaaan yang... Jujur saja bertambah tampan berkali-kali lipat.
Pria itu muncul dengan celana Jogger rumahan tanpa atasan dan rambut basah. Lalu pria itu terlihat sedang mengeringkan rambut basahnya dengan handuk di tangannya.
"Wae? Ada yang salah?", Taehyung melambaikan tangannya beberapa kali di depan wajah Sooyoung. Sooyoung tersadar setelah terlanjur terpesona lalu kembali dengan kepanikannya.
"Kita terlambat! Kenapa kau tidak membangunkan ku?", Taehyung tertawa kecil. Lalu mengulurkan sebelah tangannya kearah puncak kepala wanita itu.
"Semalam kau tidur jam berapa huh? Aku mencoba membangunkanmu sekali. Tapi kau nyenyak sekali",
"Hanya sekali?!", pekik Sooyoung.
"Kenapa tidak membangunkanku lagi? Astaga! Ticket kita menjadi sia-sia", lagi-lagi ia ditertawai oleh Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY HER ( VJOY ) M
FanfictionTentang apa, dimana, kapan, bagaimana dan yang paling penting. "Mengapa harus Park Sooyoung? Ada apa memangnya dengan Park Sooyoung?",