"Ella!", oh hayolah. Kim Jennie baru mengusaikan tangisannya dan bercengkrama dengan ibu tirinya. Dan saat ini ia harus kembali menangis? Sayangnya wanita itu memang tak bisa menahan tangisan harunya.
Ella, gadis itu turut berlari memeluk ibunya dengan erat sembari menangis.
"I miss u a lot mommy", ujar Ella. Jennie tersentuh lalu menangis semakin kencang dan menggendong putrinya erat. Sooyoung berdehem mencoba menetralkan emosinya. Tak ingin ikut-ikutan menangis. Namun matanya menangkap sosok yang ia kenal sebagai ibunya. Meskipun faktanya ibu tiri juga.
"Eomma, I miss u", Suzy mendengus sebal lalu menepis tangan manja Sooyoung yang menggandeng tangannya.
"Miss u kepalamu? Kau bahkan tak menghubungiku sama sekali setelah sampai di Sidney! Menyebalkan", Sooyoung terkekeh sembari menyandarkan kepalanya dengan manja pada pundak milik Suzy.
"Beginikah kelakukan putriku ketika kau sedang marah anak muda?", Suzy melemparkan pandangan pada Taehyung. Pria itu hanya tersenyum kikuk lalu membungkukan tubuhnya dengan sopan.
"Ani, eommoni. Biasanya jika ia yang berbuat kesalahan, malah saya yang dipukuli", jawab Taehyung.
"Eh? Tidak terbalik?", tanya Suzy. Sooyoung melototkan matanya lalu memukul Taehyung beberapa kali dengan tangannya.
"Dia baru saja mempraktekannya eommoni", Taehyung terdengar seperti mengadu sekarang.
Suzy tertawa lalu membisikan sesuatu pada telinga putrinya. Sooyoung tertawa lalu membalas bisikan ibunya.
"Ella, ini... Perkenalkan ini halmeoni. Eh..", Jennie terlalu bingung untuk menjelaskan.
"Ibu dari eomma mu", Suzy berujar dengan senyumannya yang begitu hangat.
Perlahan Sooyoung memajukan tangannya meminta Taehyung untuk menggenggam tangannya. Dan pria itu mewujudkannya. Kedua tangan itu terpaut dalam genggaman yang begitu erat.
"Ayo pergi", ajak Taehyung dalam bisikan. Sooyoung tersenyum kecil lalu mengulurkan telunjuknya untuk menoel ujung hidung mancung milik pria itu.
"Buru-buru sekali",
"Kita tak memiliki waktu berduaan sama sekali. Kita bahkan belum memulai kencan pertama kita", keduanya masih terus berbicara lewat bisikan. Takut mengganggu moment Ella, Jennie dan juga Suzy. Perlahan Taeyong berjalan mendekati Ella. Ella memandang pria itu datar lalu mendengus kesal.
"Jadi kau orangnya?", situasi menjadi hening begitu Ella mengeluarkan kalimat pertama untuk menyambut Taeyong.
"Ne?",
"Jadi kau suami eomma ku?", Taeyong terdiam terlalu bingung. Padahal hari sebelumnya pria ini sibuk menyiapkan kalimat yang baik untuk menyambut putri kandungnya.
"Ya. Aku suami ibumu sekaligus ayah...",
"Ayahku hanya Kim Jong In, ahjussi", sebuah tamparan untuk Taeyong dan juga Jennie.
Taehyung menghela nafas menarik Sooyoung untuk pergi. Tak perlu pamit, pikir pria itu. Toh situasinya tidak menyenangkan. Hanya akan membuat pusing kepala saja.
"Kenapa menarikku keluar?",
"Biarkan Jennie dan Taeyong mengurus itu semua. Ella akan baik-baik saja", Sooyoung menatap Taehyung dengan wajah khawatirnya.
"Apa kau selalu memikirkan tentang orang lain? Kapan kau memikirkan tentang dirimu sendiri hm?", tanya Taehyung sembari menarik Sooyoung kedalam pelukannya.
"Apa aku tidak terlalu egois untuk memikirkan diriku sendiri? Lagian aku punya kau yang isi otaknya aku semua. Kau yang akan memikirkan tentangku", jawab Sooyoung sembari menangkup kedua sisi wajah prianya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY HER ( VJOY ) M
FanfictionTentang apa, dimana, kapan, bagaimana dan yang paling penting. "Mengapa harus Park Sooyoung? Ada apa memangnya dengan Park Sooyoung?",