8: Sidney

513 120 26
                                    

"A kiss maybe?",

Sooyoung menatap kearah Taehyung dengan tatapan tajamnya. Pria itu tak begitu peduli hanya terus menyetir dengan senyuman miring diwajahnya.

"Baiklah. Ayo menepi", Taehyung mengerem mobilnya secara mendadak. Menatap kearah Sooyoung dengan tatapan terkejutnya.

"Kubilang menepi! Katanya mau ciuman?", Taehyung mengerutkan keningnya. Niatnya hanya becanda. Taehyung menelan ludahnya merasa terintimidasi.

"Tun.. tunda saja. Kiss nya di Sidney saja", Sooyoung mengerutkan keningnya.

'Eh? Pria genit ini bahkan memilih tempat juga untuk berciuman? Cih dikira aku benar-benar akan menciumnya? Aku hanya akan memasukan tali sendalku kedalam mulutnya', gerutu Sooyoung dalam hati.

"Kenapa tidak mau disini? Ayo sekarang saja", sekujur tubuh Taehyung merinding. Sooyoung semakin menakutkan baginya.

Oh ayolah tuan Kim. Park Sooyoung itu bidadari, bukan tokoh horor.

Sooyoung tertawa begitu merasakan mobil itu kembali melaju.

"Aku tahu kau hanya asal berbicara dengan meminta hadiah ciuman dariku. Dasar pengecut", ledek Sooyoung. Taehyung menggeram kesal lalu menatap tajam kearahnya singkat.

"Pengecut katamu?", untuk kedua kalinya Sooyoung menahan dirinya untuk tidak mengumpat. Taehyung lagi-lagi mengerem mobilnya secara mendadak. Beberapa mobil disekitar mereka mulai klakson membuat perasaan Sooyoung semakin gusar.

"Kau mau apa?", cicit Sooyoung begitu merasakan wajah milik Taehyung benar-benar mendekat kearahnya. Taehyung tak menjawabnya sama sekali, bahkan hembusan nafas pria itu benar-benar menerpa wajahnya.

"Yya! Jangan aneh-aneh", Sooyoung mulai panik. Kedua tangannya menggenggam dengan erat sabuk pengamannya. Matanya membulat mendapati Taehyung mulai menutup mata kelamnya. Jaraknya semakin dekat. Sooyoung membeku, ia tak tahu apa yang harus ia lakukan. Hanya saja... Indera penciumannya malah salah focus dengan aroma tubuh milik Taehyung.

Musky, dan... Entahlah Sooyoung menggigit bibirnya lalu menutup matanya rapat-rapat.

3

2

1

Sooyoung kembali membuka matanya begitu merasakan aroma tubuh pria itu tak sepekat sebelumnya. Taehyung kembali duduk pada kursi kemudinya. Sooyoung bernafas lega sembari menatap tajam kearahnya.

"Masih ingin mengataiku pengecut? Sebut aku pengecut sekali lagi aku akan memberi pelajaran pada mulutmu, sekalian dengan lidahmu", Sooyoung menelan ludahnya lalu mendengus sebal.

'Sial! Sial! Sial! Pamannya Ella benar-benar menyebalkan! Dan nakal',

......................................................................

"Apa?! Trip? Berdua saja?! Aku belum mau menimang cucu Soo!", Sooyoung menganga dengan ekspresi kesalnya. Ibunya terlalu berlebihan.

"Eomma! Kau pikir aku ini apa?",

"Apa lagi? Kau putriku! Apa yang salah dengan kalimatku?", Sooyoung menggeram frustasi. Percakapan keduanya hanya berisi pertanyaan satu sama lain. Tidak ada jawaban, tidak ada penjelasan.

"Ah intinya aku pergi dengan Kim Tae ke Sidney besok!", Suzy melipat kedua tangannya di dadanya.

"Kenapa tidak pas honeymoon saja?",

"Terlalu lama eomma",

"WHAT?!", Sooyoung refleks menutup kedua telinganya dengan tangannya.

"Terlalu lama katamu?! Kau sudah gatal sekali ya rupanya huh?! Siapa yang mengajarimu begini huh?!",

WHY HER ( VJOY ) MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang