16: Hot red

633 103 19
                                    

"Hey cepat bangun! Bukankah kita sudah berjanji akan berlayar bersama dengan Somi?",

Lawan bicara wanita yang baru saja berucap berdecak penuh emosi lalu menggulung tubuhnya sendiri kedalam bed cover.

"Cih! Kau semangat sekali bertemu mantan kekas...",

"YYA! Kami tidak berkencan!", pekik Sooyoung.

"Tapi kau menyukainya dan dia menyukaimu", balas Taehyung.

"Lalu dia menyakitiku. Kau tidak berniat membantuku agar setidaknya terlihat bahagia punya kekasih sempurna sepertimu?", perlahan Taehyung memunculkan kepalanya dari balik bed cover miliknya.

"Kekasih sempurna? Kau sedang memujiku?", Taehyung berucap dengan kedua pipi merona yang bahkan merambat sampai ke daun telinganya. Sooyoung mulai mengumpat dalam hati. Gengsi seorang wanita mayoritas memang tinggi kan?

"Maksudku, memang kau sempurna bukan di mata orang luar",

"Kata siapa?", selidik Taehyung.

"Kata... Ah! Kata Jennie dulu kau banyak yang kejar lalu.. ah iya Somi juga bilang seperti itu", Sooyoung sedikit mengarang. Namun sepertinya karangannya tak sepenuhnya salah.

"Kalau banyak yang kejar, sampai sekarang juga masih berlaku", ucap Taehyung dengan nada sombongnya lalu perlahan mulai mendudukan dirinya.

"Jadi kita akan berlayar sama mereka atau tidak?", Sooyoung menatap Taehyung singkat lalu melangkah untuk duduk di salah satu sisi ranjang pria itu. Sedikit menunduk mulai mempertimbangkan.

"Kalau aku tidak pergi, bukankah Jaehyun akan berpikir bahwa aku masih...",

"Apa kau masih menyukainya?",

"Kenapa kau malah mendesakku?!",

"Heol! Benar, kau masih menyukainya? Setelah apa yang ia perbuat padamu?!", Taehyung bangkit dari kasurnya terlihat sedikit berlebihan dengan reaksinya. Sooyoung menganga tak mampu menahan rasa kesalnya. Ia benci jika seseorang terlampau bersikap sok tahu tentang dirinya seperti Taehyunf saat ini.

"Apa masalahmu?! Kenapa kau malah berasumsi huh?", balas Sooyoung mulai berjalan mengikuti Taehyung yang melangkah membelakanginya.

"KAU BODOH", itu yang Taehyung ucapkan tepat sebelum pria itu membanting keras pintu kamar mandi. Sooyoung menghentikan langkahnya lalu diam untuk beberapa saat.

'Bodoh? Apa benar begitu? Apa sebaiknya tidak usah berangkat saja? Kenapa Kim harus semarah ini?',

......................................................................

"Sooyoung-ssi tidak akan ikut", ujar seorang wanita dengan wajah blasterannya. Menatap kearah suaminya lalu menghela nafas kasar.

"Apa yang harus aku lakukan Som?", tangan lentik itu menangkup kedua sisi pipi milik suaminya lembut lalu tersenyum tipis.

"Apalagi? Temui saja dan minta maaf. Aku akan membantumu mengatur pertemuan. Tapi aku harap...", Jaehyun menatap kearah mata istrinya menanti kelanjutan dari Somi.

"Jangan sampai kau jatuh cinta lagi padanya. Mau bagaimanapun dia cinta pertamam...", ujaran milik Somi terpotong begitu saja dengan bibir prianya yang melumatnya begitu panas.

"Jay.... Oh astaga! Hey! Ini masih siang bolong", Somi memekik terkejut mendapati kedua kakinya tak lagi menempel pada lantai melainkan melingkar pada pinggang prianya secara refleks begitu tubuhnya terangkat.

"Aku menginginkan persahabatan, Som. Aku sudah memilikimu yang serba bisa. Walaupun terkadang kau menyebalkan. Kau segalanya Som. Jangan lupa kita juga cocok sekali di ranjang", Jaehyun tertawa merasakan tangan milik Somi memukulnya berkali-kali.

"Kau benar-benar tak kenal waktu!", protes Somi.

"Oh iya! Aku teringat. Bagaimana jika kita membelikan ticket Maldives untuk Sooyoung dan pacarnya saja? Sooyoung menyukai pantai. Mungkin dia akan sedikit mengampuniku kan?", Somi menatap suaminya lirih. Jaehyun benar-benar merasa bersalah.. Namun apa daya? Kejadian di masa lalu memang salahnya dan juga ia sudah mendapatkan balasannya.

"Tunjukan ketulusan hatimu. Kalian berdua saling mengenal sejak kecil. Kalian akan baik-baik saja", Somi berujar lembut pada suaminya lalu mengecup singkat bibir milik Jaehyun.

"Terima kasih istriku. Terima kasih atas semua pengertianmu. Aku... Aku mencintaimu",

......................................................................

'Sudah jam makan malam, tapi dia tak kunjung keluar', Taehyung bergumam atas kekhawatirannya selama menit-menit terakhir. Sejak ia membanting pintu pagi tadi dia benar-benar tak mengucapkan apapun pada Sooyoung. Sekalipun wanita itu sempat berusaha mengajaknya berbicara selama beberapa kali. Dan berakhir tidak sesuai dengan ekspektasi pria ini. Sooyoung tak membujuknya sama sekali melainkan mengeluarkan aura dingin yang lebih dingin dari musim salju di kutub utara.

'Ya sudah. Aku akan ke kamarnya. Toh tak ada yang salah. Dia kan yang menumpang disini', Taehyung melangkahkan kakinya sesuai tujuannya. Lalu membuka pintu tersebut tanpa mengetuk sama sekali.

"YYA!!!", Sooyoung memekik penuh keterkejutan dengan Taehyung yang membanting pintu dengan keras lalu mencoba menstabilkan nafasnya sendiri.

"KETOK PINTU SEBELUM MASUK ITU SUDAH TATA KRAMA DASAR KIM BODOH!!!", Sooyoung berteriak dengan kasar dari balik pintu kamarnya.

Taehyung mengumpat dalam batin berkali-kali. Tak seperti biasanya membalas teriakan atau makian dari Sooyoung ia malah terdiam tanpa bisa berkata apa-apa. Pikirannya kacau, jantungnya kacau, dan...

Oh shit!

Adiknya dibawah sana bahkan menegang.

'Aish!',

Taehyung berusaha membuyarkan bayangan panas akan Sooyoung dari kepalanya. Melupakan apa yang ia lihat barusan.

Park Sooyoung dengan bra dan celana dalam berwarna merah tengah berdiri di depan kaca dengan rambut basah dan hair dryer di tangannya.

'Berapa ya ukurannya?',

'Sialan! Kim Taehyung kau benar-benar menjadi lelaki mesum dan bejad ya. Lupakan! Lupakan! Ayo lupakan!',

Taehyung mulai menggila. Ia mengambil langkah lebih cepat untuk mengusaikan libidonya sendiri. Park Sooyoung benar-benar berbahaya.

Sekali lagi ia mempertanyakan pada dirinya sendiri.

'Kenapa segala sesuatu yang berkaitan dengan dirinya menjadi titik fokus otakmu sekarang Taehyung-ssi? Kenapa hanya dia yang bisa mengontrolmu begini? Apa yang ia lakukan memangnya? Why her? Why? Di antara banyaknya pilihan why her?',

TBC
.............................................................

Vote 50+ komen 20 auto up

WHY HER ( VJOY ) MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang