23: Will miss you

417 94 6
                                    

'CKIIITTTT BRAKKK!!!',

Suara hantaman yang begitu keras membuat tubuh ringkih gadis remaja itu terdampar 2 meter menjauh dari lokasi dimana ia sebelumnya berdiri. Mobil putih yang semula menghantamnya seketika berubah warna. Sang pengemudi terlihat tak sadarkan diri.

Tubuh ringkih itu terbaring tak berdaya, bersamaan dengan darah yang keluar semakin banyak menandai aspal. Beberapa orang yang berada di sana kelihatan panik. Seorang wanita muncul memanggil ambulance sedangkan beberapa di antaranya ikut panik melakukan hal yang sama atau bahkan mencari cara.

Mata gadis itu masih terbuka, luka dan kekecewaannya mulai mengisi penuh dirinya. Tubuhnya boleh saja mati rasa saat ini. Karna memang Ella tidak mampu merasakan apapun lagi. Ia hanya mampu merasakan matanya yang memanas dan air matanya yang terus menetes.

"Auntie...", perlahan mata itu terpejam dan membuat beberapa orang yang bersedia memberikan pertolongan bertambah panik.

......................................................................

"Aku harus pulang sekarang Kim!", Sooyoung berucap penuh penekanan. Begitu geram karna prianya tak juga mengindahkan keinginannya. Ia sudah mengutarakan itu semua untuk kelima kalinya.

"Soo ini sudah malam! Penerbangan ke Seoul juga sudah tidak ada Soo", hal yang sama bagi Taehyung. Taehyung mengucapkan kalimat ini juga untuk kelima kalinya dengan inti yang sama.

"Kim Taehyung! Private jet mu! Kau bisa melakukan itu! Jebal! Keponakan kita! Tae...", Sooyoung meminta dan mulai merengek. Taehyung merasakan yang sama. Perasaan panik yang sama dengan kekasihnya. Hanya saja... Sesuatu menahannya disini.

"Ella membutuhkan kita Tae jebal!", Taehyung memijit kepalanya pening lalu menghela nafas kasar.

"Ibuku juga membutuhkan kau dan juga aku disini", Sooyoung menganga tidak percaya.

"Tepatnya, ibumu hanya membutuhkanmu. Sedangkan Ell..",

"Aku tidak akan pernah membiarkanmu terbang sendiri dan aku tidak bisa meninggalkan ibuku", Sooyoung menatapnya tajam tidak percaya lalu tertawa keras. Dengan sorotan mata penuh kekecewaannya.

"Bukankah Ella prioritasmu? Aku bisa menerima jika kau memilih menemani ibu kandungmu Tae. Tapi tidak dengan laranganmu! Ella memang bukan siapa-siapa lagi bagimu tidak ada kaitan darah dan...",

"Bukan itu maksudku Soo!",

"JANGAN MEMOTONG UCAPANKU KIM TAEHYUNG!", Sooyoung menaikan oktaf nada bicaranya. Ia begitu kacau saat ini. Dan rasanya ia begitu marah.

"Aku tetap akan pulang ke Seoul demi Ella. Aku bisa mengurus penerbanganku sendiri. Tanpa bantuanmu! Urusi ibumu dan aku akan pulang untuk keponakanku", Sooyoung berucap tegas membiarkan prianya terduduk diam di sofa keduanya duduk sebelumnya.

"Ella ia akan mengerti jika orang yang ia panggil samcheon tidak pulang untuknya. Tapi aku... Aku tidak mengerti kenapa kau terkesan melarangku untuk pulang. Wae?", Sooyoung membalikan tubuhnya yang kini sudah berdiri pada sudut ruangan tersebut.

"Jangan salah paham! Aku hanya khawatir jika kau terbang sendirian. Apakah itu salah?", Sooyoung melipat kedua tangannya.

"Lantas kau mau terbang bersamaku meninggalkan ibumu operasi tanpa ditemani?", Taehyung terdiam.

"Urusi ibumu Kim. Aku akan mengurusi keponakanku. Jangan melarangku. Aku pulang ke Seoul untuk Ella. Dan kau tetap berada disini untuk ibumu. Jangan salah mengira. Aku tidak marah karna kau mementingkan ibumu. Aku tidak senang karna kau terkesan menyepelehkan Ella",

WHY HER ( VJOY ) MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang