3: The rules

681 137 31
                                    

Seorang pria tampan dengan pakaian rapi, ruangan kantor super mewah dengan plat emas pada dinding dibelakangnya yang bertuliskan

'Vee Kim Company'

Kim Taehyung, pengusaha sukses dengan berbagai pencapaian. Mata tajamnya meredam emosi sambil menatap kearah jam tangan yang melingkar di tangannya.

'Tiga... Dua... Sa..',

Pintu ruangannya terbuka dengan nafas terengah-engah. Taehyung menatap sosok itu tajam seolah akan membunuh lewat tatapannya itu.

"Apa? Basi sekali", pria dengan kulit seputih susu dengan wajah dingin nan datarnya perlahan melenggang masuk ke kantornya sambil menstabilkan nafasnya.

"Kau membuang waktuku sebanyak 2 menit dan 3 detik, Sugar bodoh!",

"Suga please, less sugar", jawab pria itu sembari melemparkan sebuah map berwarna coklat kearah Taehyung.

"Bersih tanpa celah. Kenapa kau mencari tahu tentang dia? Kau akhirnya berniat menikah?",

Mendengar kata menikah seluruh bulu kuduk milik Taehyung berdiri. Pernikahan terlalu menyeramkan untuknya.

"Omong kosong", jawabnya acuh sembari membuka map tersebut.

"Park Sooyoung adik kelasku dulu. Ia pendiam, berprestasi namun saat ia dibutuhkan untuk berbicara, public speakingnya bagus. Ah yang terpenting sainganmu banyak", Taehyung menaikan sebelah alisnya.

"Saingan?",

"Kau sedang mengejarnya kan?",

"God! Aku bahkan tak punya waktu untuk jatuh cinta. Berikan aku informasi lainnya", Taehyung terlalu malas untuk membaca berkas profil seorang wanita. Lebih baik membaca berkas yang membuat hartanya berlimpahan lebih banyak.

"Ayahnya Park Chanyeol seorang yang terpandang. Hakim penuh kebijaksanaan. Ibunya seorang desainer hebat kecintaan Korea dan... Kakaknya itu teman nongkrongmu",

Taehyung mengerutkan keningnya. Mencoba menerka teman nongkrongnya yang mana yang dimaksud.

"Park Jimin itu kakaknya", perlahan wajah tegang milik Taehyung memunculkan senyuman kecil.

"Baiklah tuan gula. Terima kasih"

......................................................................

"Pikirkan nenekmu", Ella memandang kearah Sooyoung dengan wajah terkejutnya. Bibir remaja itu perlahan terbuka dan nafasnya mulai sesak.

"Apa samcheon mengancammu?", Sooyoung menggeleng dengan keras.

"Lalu kenapa? Kenapa mengusirku?",

"Aku tidak mengusirmu Ella! Aku hanya memintamu untuk pulang sebentar dan menemui mereka",

"Tapi mereka tak kan memberi kucelah untuk pergi lagi onni! Mereka tidak akan membiarkanku untuk menemuimu lagi", nafas Sooyoung tercekat. Hatinya sedikit tergores dengan memori masa lalu dimana ia berucap dengan kata yang sama.

'Jae apa kau baik-baik saja sekarang?',

"Jangan membuangku onni..."

'Jangan membuangku Jung Jaehyun',

Sooyoung menahan nafasnya lalu menatap kearah Ella. Sooyoung maju untuk memeluk Ella erat.

"Aku berjanji, aku akan mengantarmu kesana. Kita masih bisa bertemu", Ella melepaskan pelukan Sooyoung menatap Sooyoung penuh kekhawatiran.

Ini terlalu aneh rasanya. Ia tak pernah benar-benar mengenal Sooyoung tapi ia merasa Sooyoung benar-benar orang yang penting baginya.

"Onni. Aku sudah kehilangan semuanya. Ibuku yang pergi karna pria lain, ayahku yang meninggal karna kecelakaan, dan... Bisa saja samcheon membuat kita tak bisa bertemu",

WHY HER ( VJOY ) MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang