"Sekarang nyalakan televisimu",
Taehyung mematikan sambungan ponsel itu secara sepihak. Membuat Sooyoung sedikit cemas dan mengikuti apa yang pria itu anjurkan.
Sooyoung mengerutkan keningnya dengan perasaan berdebar. Sooyoung menurut pada ucapan kekasihnya. Kedua mata lentiknya memicing mendapati prianya berada di seluruh saluran televisi yang ada di pertelevisian Korea Selatan. Ia menganga tak percaya sembari mencoba menggonta-ganti saluran televisi. Tetap saja wajah tegang pria itu yang berada disana.
"Park Sooyoung, dan aku akan menikah",
Pria itu terlihat mengurut pelipisnya kasar. Lalu menghela nafas kasar dan menarik nafas lagi. Pria itu terlihat tegang dan frustasi.
"Tidak... Maksudku, menikahlah denganku Park Sooyoung. Berikan aku jawabanmu sekarang jika kau menonton ini",
Sooyoung membulatkan matanya lalu menatap layar televisi itu sebal.
'Siaran langsung?! Dia sudah pulang? Aish!',
Sooyoung begitu sebal dengan rasa rindu yang menggerogotinya sepanjang hubungan jarak jauhnya yang berjalan semingguan itu. Jari lentik miliknya bergerak menekan beberapa titik pada touchscreen ponselnya agar segera menghubungi Taehyung. Sesuai permintaan pria itu.
"Kim?", kata pertama yang keluar begitu sambungan telfon keduanya tersambung.
"Menikahlah denganku Park Sooyoung. Ah tidak. Kau harus menikah denganku tidak ada penolakan dan..",
"Ini siaran langsung bodoh. Romantislah sedikit", potong Sooyoung dengan nada sebalnya.
Suara tawa beberapa crew televisi tersebut terekam dalam siaran langsung tersebut.
"Baiklah, Kim. Jika kau ingin menikahiku, aku memberimu waktu satu jam hingga kau tiba didepan rumahku", Sooyoung mematikan sambungan telfonnya secara sepihak lalu mematikan segera televisi miliknya.
Wanita itu bergegas menuju meja riasnya. Berdandan merapikan penampilannya. Sembari mengomel tentang prianya yang menjadi pembohong ulung. Namun berdampingan dengan itu semua perasaannya begitu menggebu-gebu. Detaknya tidak beraturan dan semakin cepat setiap bayangan tentang kekasihnya berada didalam otaknya. Tentang aroma tubuh prianya, senyum prianya dan bagaimana suhu hangat pria itu begitu bersentuhan dengannya. Entah itu tangan yang bertaut, pelukan hangat atau ciuman dari bibir pria itu.
"Kau serius akan menikahinya?", Suzy muncul dengan wajah tegangnya. Sooyoung menghela nafas kasar lalu menatap ibunya intens.
"Ketuk pintu dulu eomma. Tentu aku ingin menikahinya. Kau tidak lihat seluruh negeri ini tahu bahwa ia tergila-gila padaku?", ujar Sooyoung. Suzy melipat kedua tangannya menatap putrinya datar lalu berdecak kesal.
"Mertuamu itu Kim Taeyeon loh. Dia itu cerewet sekali dan..",
"Eomma juga cerewet", balas Sooyoung.
"Argh! Eomma!", Sooyoung menjerit begitu merasakan tangan lentik ibunya mencubit keras daun telinganya. Membuat Sooyoung mengasuh kesakitan.
"Agassi, tuan muda Kim ada dibawah", Sooyoung menatap ibunya penuh arti lalu menjulurkan lidahnya pada ibunya.
"Yya! Dasar anak gila",
......................................................................
Taehyung merasa akan gila dan meledak saat ini saja. Perasaannya berdebar keras dan kencang seolah jantungnya akan meledak saat ini juga. Rasa gugup, tegang dan entahlah semuanya begitu kompleks. Sooyoung benar-benar hebat membolak-balikan perasaannya lalu menggantungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY HER ( VJOY ) M
FanfictionTentang apa, dimana, kapan, bagaimana dan yang paling penting. "Mengapa harus Park Sooyoung? Ada apa memangnya dengan Park Sooyoung?",