22: Angel

578 92 8
                                    

"Siap untuk menemui calon mertuamu?", Sooyoung membalikan tubuhnya yang semula sibuk bercermin kearah pintu dimana Taehyung, pria itu muncul dengan senyuman merekahnya.

'Aish! Apa dia harus memiliki senyuman setampan itu?',

Sooyoung tersenyum lebar lalu mengangguk. Pria itu datang padanya memeluk pinggang wanitanya dari belakang sembari menatap pantulan keduanya dicermin.

"Kau berdandan secantik ini untuk menemui ibuku?", Sooyoung mengulum senyumnya mendapati kata cantik terselip dalam kalimat yang Taehyung ucapkan.

"Tentu saja. Aku kan perlu untuk menjelmah menjadi menantu idaman ibumu", Taehyung terkekeh lalu mendaratkan bibirnya pada pipi kanan milik Sooyoung. Membuat pipi milik Sooyoung semakin merah dan merona.

Maaf, bukan blush on nya kurang pigmented. Hanya saja desiran darah Sooyoung tidak terkontrol karna ulah kekasihnya.

"Hanya di pipi saja?", tanya Sooyoung dengan nada menggodanya. Taehyung menaikan sebelah alisnya lalu tersenyum miring. Pria itu mendekatkan wajahnya kearah wajah wanitanya. Membuat mata lentik milik Sooyoung perlahan memejam.

Taehyung menahan tawanya lalu kembali memundurkan wajahnya.

"Tae...", Sooyoung menggeram tertahan. Ia membuka matanya setelah mendapati Taehyung yang tidak jadi mencium bibirnya.

Tapi yang lebih mengejutkannya saat ini ialah bagaimana pria itu meluncurkan bibirnya pada leher jenjang miliknya. Mengecupnya perlahan dan menyesap kulit leher jenjangnya.

Sooyoung meremas kedua pundak milik Taehyung.

"Tae!", Taehyung menjauhkan wajahnya membuat jarak antara dirinya dan juga Sooyoung. Tersenyum puas akan hasil buatannya. Kissmark tanda kepemilikan pertamanya pada tubuh Sooyoung.

Oh Tuhan, tolong singkirkan otak mesum milik Taehyung. Hanya leher dan pria itu sudah berpikir sampai tubuh? Yang pertama? Berarti akan ada selanjutnya?

"Aish! Berbekas! Kau menyebalkan!", Sooyoung memajukan tangannya kearah pouch makeup nya. Mencari sesuatu disana.

"Kau memintaku untuk mencium yang lainnya kan? Aku hanya memenuhi permintaanmu, Soo", Taehyung berujar tanpa dosa.

"Dibibir! Bukan leher!", Taehyung tertawa puas lalu mendudukan tubuhnya di kursi vanity mirror kamar tamu yang Sooyoung tempati. Membuat Sooyoung semakin menatapnya penuh kemarahan.

"Oh astaga kemarilah", Taehyung menarik Sooyoung membuat wanita itu terduduk diatas pangkuannya.

"Tidak mau! Lepaskan aku!", Sooyoung merajuk berusaha melepaskan dirinya. Membuat Taehyung kembali menertawakan Sooyoung dengan segala tingkah menggemaskannya dan malah mengeratkan pelukannya.

......................................................................

"Annyeonghaseyo", Sooyoung mengujarkan senyuman terbaiknya sembari membungkukan tubuhnya dengan sopan. Membuat wanita berumur yang ia kunjungi membalikan tubuhnya menatap kearahnya dan juga Taehyung secara bergiliran. Lalu tersenyum kecil dengan bibir pucatnya.

"Kau datang putraku?", Taehyung mengangguk sembari berjalan mendekati ibunya dan memeluk wanita itu hangat.

"Kau akan terus menemani eomma disini sampai eomma mati kan?", Taehyung menatap ibunya dengan tatapan kecewanya.

"Kenapa kau terus mengatakan kata mati eomma dari kemarin?!", Sooyoung menepuk pundak Taehyung lalu mengusap pundak pria itu sembari menggelengkan kepalanya pelan.

"Eommonim, Taehyung harus membelikan beberapa bahan makanan untuk kami nanti. Nanti dia akan kembali lagi", Taehyung melotot kearah Sooyoung sedangkan wanita itu tersenyum tipis kearah Taehyung dengan mata yang memberikan kode dan telapak tangannya yang terangkat dan melambai kearahnya.

WHY HER ( VJOY ) MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang