2.Ratu & pemilik sekolah

553 337 1K
                                    


Jangan lupa baca bismillah sebelum baca ya guys👍

Biar berkah.

Yang baca jangan lupakan pencet gambar ⭐ di bawah ya.

Yang nggak biar aku cubit jauh dari sini :)

Kalau ada typo atau kesalahan tanda baca tolong kasih tau ya anak anakku 👍

_____

Happy reading👌

***

Ratu memandang sengit pada Yuna yang duduk di hadapannya, di sampingnya ada Putra yang diam diam menatap bingung ke arahnya karena duduk bersebelahan dengan Pak Setyo.

Sang pemilik sekolah itu baru saja datang terakhir, bergabung dengan guru BK, kepala sekolah, juga kedua cewek yang baru saja jambak jambakan beserta Putra di samping Yuna.

"Ada apa sebenarnya ini?" tanya Setyo pada Pak Ratno dan Pak Galuh sang kepala sekolah.

"Kenapa anak saya bisa masuk ruangan ini?"

Pandangan Ratu seketika teralih pada Yuna dan Putra, mendengar pertanyaan sang pemilik sekolah membuat Yuna kaget setengah mati, sementara Putra hanya memandangnya dengan ekspresi yang tak terbaca.

"Maaf sebelumnya Pak Setyo, saya baru tahu kalau Ratu ini adalah putri anda saat tadi Pak Galuh memberi tahu saya," ujar Pak Ratno.

"Tadi di kelas Ratu, putri Bapak sedang ribut bersama Yuna. Jadi saya terpaksa membawa mereka kesini untuk tahu lebih jelas permasalahannya," lanjut Pak Ratno seraya menunjuk Yuna.

Mendengar penuturan Pak Ratno, lantas membuat Setyo mengalihkan pandangan pada Putri tercintanya. Ia menggelengkan kepala, heran sendiri kenapa bisa baru pertama masuk sekolah sudah buat keributan sampai masuk ruang BK?

"Ratu? Kenapa kamu ribut ribut di sekolah?" tanya Setyo pada Ratu.

"Kalo di pikir pake logika, jelas bukan aku yang cari ribut duluan ya Pah, keributan terjadi di kelas aku. Sementara dia ... " Ratu menunjuk Yuna dengan dagunya.

"Gak tau deh anak kelas mana."

Di tempatnya, Yuna kelihatan tegang karena ternyata yang ada di hadapannya saat ini adalah anak sang pemilik sekolah. Jelas disini dia tahu kalau dia yang akan kalah.

"Yuna! Jelaskan sekarang juga, cari gara gara apa lagi kamu tadi?" tanya Galuh sang kepala sekolah.

"Salah paham aja Pah," jawab Yuna sedikit menunduk, tak berani menatap mata Ayahnya.

"Masalah cewek aja Pak, biasa anak muda. Tapi cuma salah paham aja kok Pak gak papa," ujar Putra dengan hati hati, takut takut nanti jadi dirinya yang kena masalah.

Ketiga pasang mata lelaki paruh baya yang ada di sana seketika terpusat pada Putra, tak terkecuali Ratu dan Yuna.

"Sekarang saya tanya, siapa yang memulai duluan? Dan Putra, kenapa bisa ada kamu disini?" tanya Pak Ratno membuka suara.

"Loh, tadi kan Bapak yang suruh saya ikut," jawab Putra tidak kalem.

"Gimana sih Pak."

"Karena kamu juga ada disana, makanya Bapak suruh kamu ikut kesini."

"Yuna yang mulai duluan Pak, dia marah karena tadi saya nyiram pacarnya ini pake air minum," ucap Ratu tiba tiba, membuat Yuna melotot ke arahnya sembari mengepalkan tangan seakan akan mau menonjok Ratu.

Helaan napas gusar terdengar dari mulut Galuh sang kepala sekolah, sementara Setyo masih menerka nerka ucapan anaknya barusan.

"Pak Setyo, saya atas nama Yuna anak saya. Mohon maaf atas kesalahan anak saya yang sudah membuat masalah dengan Ratu," ucap Pak Galuh menahan malu atas perilaku anaknya.

Ratu Untuk PangeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang