21. Nyai langkung

195 104 184
                                    

Lama banget ya😭semoga masih ada yang baca🤧

Warning! Jangan lupakan kewajiban sebagai readers! Vote and comment!

SEKALI LAGI VOTE AND COMMENT!

_____

Spam emot andalan saat merayu ayang☹️

_____

Happy reading ....

***

"Enghh."

Putra membulatkan mata saat Ratu menggeliat, perlahan cewek itu membuka mata. Butuh beberapa detik untuk Ratu menyadari apa yang dilihatnya.

Iya, saat membuka mata, yang pertama kali Ratu lihat adalah Putra. Tidur di sampingnya dengan telanjang dada. Tunggu! Apa?

"Huaaaa!"

Putra gelagapan sendiri saat melihat reaksi Ratu yang malah berteriak. Dengan cepat Putra segera membekap mulut Ratu, berharap dengan begitu ia bisa menghentikan teriakan cewek ini.

"Sengaja banget ya tidur di sini?" Putra menaik turunkan halisnya saat Ratu malah terdiam dengan mata yang masih membulat.

"Btw lo mancing gue apa gimana nih?" tanya Putra saat menyadari bahwa kedua tangan Ratu menempel di dada bidangnya.

Ratu memberontak dan menghempaskan tangan Putra dari mulutnya. "Awas aja ya lo macem-macem sama gue."

Putra terkekeh mendengar ancaman Ratu. Kalau saja Putra tidak bisa melawan bisikan-bisikan setan laknat di telinganya ini, mungkin kejadian selanjutnya akan membuat setan-setan itu tertawa bahagia.

"Mau ya?"

"Mau apa?" tanya Ratu was-was.

"Mau gue apa-apain," jawab Putra dengan kedipan matanya yang sangat menyebalkan.

PLAK!

"Aw!"

BRAK!

"Putra!"

Baik Ratu maupun Putra, keduanya langsung melompat dari kasur begitu melihat pintu kamar terbuka. Ratu segera merapihkan rambutnya yang berantakan, sementara Putra hanya memungut baju yang dilemparnya barusan tanpa berniat memakainya lagi.

"Aw, aw, aw! Sakit Kak, sakit, aw!" Putra meringis kesakitan saat tiba-tiba Alina menjewer kupingnya.

"Lo apain Adik ipar gue hah?! Segala gak pake baju lagi!"

"Nggak gue apa-apain Kak, aduh Kak sakit Kak."

"Terus ngapain lo berduaan di kamar?!"

Ratu meringis melihat kuping Putra yang memerah. "Kita gak ngapa-ngapain Kak sumpah," ungkap Ratu akhirnya.

"Tadi, tadi aku cuma numpang tidur."

"Tidur sendiri maksudnya, Kak," tambah Ratu cepat sebelum Alina lebih salah paham.

Alina memicingkan mata setelah mendengar penjelasan Ratu. Kalau tadinya Ratu hanya tidur sendiri, lalu kenapa?

"Berarti lo yang mau macem-macem, kan?" tuduh Alina pada Putra seraya memutar kuping adiknya itu.

"Aw, aw! Nggak Kak sumpah, tadi gue mau mandi terus buka baju. Terus abis itu anu ...."

"Anu apa?!"

"Anu, gue gak sengaja lempar baju ke kasur. Pas gue ambil baju, ya sekalian ambil kesempatan dulu buat pandangin calon istri gue. Lumayan, kan– aw! Aw!"

Ratu Untuk PangeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang