23. Double date

143 66 153
                                    


Parah banget jadi update sebulan sekali gini😭 semoga aja masih ada yang baca :)

Absen emot kalian di akhir bulan💆‍♀️

_____

Happy reading  ...

***

Ratu sedang membereskan barang-barangnya untuk ia masukkan ke dalam tas. Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa saat yang lalu. Dan sekarang, tujuan Ratu adalah menemui cowok yang baru dua minggu ini resmi menjadi pacaranya di ruang karate.

Siapa lagi kalau bukan PUTRA PANGERAN SANJAYA. Cowok menyebalkan yang sejak awal Ratu memasuki sekolah ini selalu merecoki dirinya.

"Lo nyapu ya? Gue yang angkat meja." Danu, cowok yang menjabat sebagai ketua kelas itu menyerahkan sebuah sapu pada Ratu.

Tanpa menunggu persetujuan Ratu, Danu langsung melenggang pergi untuk memulai pekerjaannya. Sementara Ratu, cewek itu malah menepuk jidatnya, sampai lupa kalau hari ini adalah jadwal piket untuk dirinya dan kedua cowok yang kini sibuk merapikan kelas.

"Males banget," gumam Ratu, tentu saja masih bisa didengar oleh Fera.

"Kalo kata gue mah, mending lo tinggal aja," ujar Fera dengan tawa diakhir kalimatnya.

"Anak pemilik sekolah ini, iya kan?" sambung Gita santai, lalu sedetik kemudian, kedua sahabatnya itu tergelak sangat keras.

"Menyesatkan! Untung gue udah tobat." Ratu beranjak dari tempat duduknya untuk kemudian memegang sapu yang diberikan Danu.

"Gih, sana pergi," usir Ratu yang saat ini mulai serius menyapu kelas.

Gita dan Fera, kedua sahabatnya itu tak henti tertawa sampai sosok keduanya menghilang dibalik pintu kelas.

Hanya butuh waktu sepuluh menit sampai akhirnya, sekarang seisi kelas kembali bersih. Ratu yang sudah selesai dengan pekerjaannya, segera saja menenteng tas untuk keluar dari kelas.

Tapi sebelum sampai di ambang pintu, seseorang lebih dulu datang, membuat Ratu mau-tak mau harus menghentikan langkah karena terhalang olehnya.

Ratu mengernyit heran. "Ngapain lo ke sini?"

"Gue yang suruh," sahut Danu yang kini sudah berdiri di samping Yuna.

Yuna, cewek yang sekarang masih berdiri di depan Ratu itu hanya tersenyum sinis padanya, baru setelah itu tatapannya terpusat pada Danu dengan senyuman manisnya.

"Udah selesai Dan? Yuk pulang?"

Danu mengangguk. "Ayo. Ratu, gue duluan ya?"

Alih-alih mengiyakan, Ratu malah menahan kedua orang di hadapannya ini. "Lo berdua deket, pdkt, pacaran, apa gimana?" tanya Ratu pada keduanya, pasalnya, ia baru kali ini melihat Danu dekat dengan cewek.

"Menurut lo?" Yuna balik bertanya seraya memperlihatkan tangannya yang sudah menggandeng tangan Danu.

Melihat Ratu mengangguk saja, lantas Danu kembali mengajak Yuna pergi. Meninggalkan Ratu yang terlihat bernapas lega. Bagaimana ia tidak lega, jadi ini jawaban dari kenapa selama dua minggu ini hubungan Ratu dan Putra berjalan dengan sangat amat damai tanpa gangguan.

"Bagus deh kalo dia udah move on dari Putra."

***

Ratu menopang dagunya dengan kedua tangan seraya tersenyum, menatap Putra yang kini mendekat ke arahnya.

"Sehat lo?" Putra menyentuh kening Ratu saat cowok itu sudah ada di hadapannya.

"Ish, tangan lo keringetan Putra!" omel Ratu seraya menyentak tangan Putra.

Ratu Untuk PangeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang