10. Lampu hijau

302 212 543
                                    

Aku menghilang lama banget😭

Semoga masih ada yang mau baca ya🥲

Langsung aja.

Kalo lupa alurnya baca aja dari awal✌

____

Happy reading ...

***

Saat diperiksa dokter, Ratu masih setia memejamkan mata, seakan ia masih enggan bangun dan ingin menetap di dunia mimpi untuk waktu yang lama.

Tapi sesaat kemudian, saat dokter itu mendekatkan minyak kayu putih dan sedikit mengoleskannya di bawah hidung Ratu, akhirnya perlahan Ratu membuka mata.

Yang pertama Ratu lihat adalah Putra, cowok menyebalkan yang sialnya malah selalu ada di sekitar Ratu. Putra tersenyum saat Ratu mengernyitkan kening tanda kebingungan. Seingatnya, tadi Ratu sudah masuk ke dalam kantin, kenapa sekarang ada di ruangan yang penuh dengan bau obat ini?

"Kok gue di sini?" gumam Ratu bingung.

"Lo habis pingsan di kantin, lupa?"

"Gue? Kok bisa sih?" tanya Ratu pada dirinya sendiri, yang benar saja, seorang Ratu arabela pingsan? Benar-benar kejadian langka.

Tanpa berniat menjawab pertanyaan Ratu, pandangan Putra beralih ke arah pria paruh baya dengan jas putih yang melekat di tubuhnya itu.

"Oh iya dok, kalo boleh tau, Ratu kenapa ya?"

"Ratu kelelahan dan dehidrasi, asam lambungnya juga naik."

Setelah menjawab pertanyaan Putra, pandangannya kemudian beralih ke arah Ratu. "Setelah ini kamu harus makan dan minum obat ya, biar saya siapkan obatnya. Dan satu lagi, jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi! Jangan lupa sarapan dan tidak boleh telat makan! Oke?"

Ratu mengangguk patuh. "Oke dok."

"Lo belum makan apa gimana sih?" tanya Putra bingung setelah dokter pamit.

"Gue? Gue belum makan dari pagi, dan gak jadi makan kalo lo lupa ya," jawab Ratu ketus seraya memutar bola matanya.

Sementara Putra, cowok itu malah menggaruk kepala seraya memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Ya sorry, gue mana tau kalo lo belum makan," ujar Putra.

"Sekarang lo bilang sorry, terus besoknya lo ganggu gue makan lagi. Terus aja gak ada ujungnya," cerocos Ratu kesal.

"Nggak lagi deh janji, gue gak akan ganggu lo makan lagi. Di maafin gak nih?"

"Hmm," gumam Ratu malas, lalu sesaat kemudian ia merogoh saku dan mengeluarkan ponsel serta earphones untuk menyumpal telinganya agar tidak mendengar kata-kata Putra yang tak berguna itu.

Putra menghembuskan napasnya kasar. Karena tidak mau ambil pusing, sambil menunggu Gio yang sedang membeli bubur ayam, Putra memilih untuk rebahan di sofa sambil bermain game.

Seketika suasana menjadi hening, hanya ada suara dari game yang dimainkan Putra serta suara musik yang hanya bisa didengarkan Ratu.

Biasanya, Ratu sangat tidak suka kalau berduaan dengan cowok yang anteng dengan game di ponselnya. Tapi yang ini beda. Rasanya tentram kalau cowok itu tidak merecoki Ratu.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokaaaatuh!"

Tiba-tiba seseorang datang memecah keheningan, siapa lagi kalau bukan Gio yang datang dengan keresek berisikan satu porsi bubur ayam.

Ratu Untuk PangeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang