20. Ratu & Ayumi

217 133 196
                                    

MASA IYA YANG UDAH BACA SEJAUH INI BELUM JUGA FOLLOW 🤧FOLLOW DULU YA SAYANG^^

JANGAN LUPA VOTE NYA JUGA :)

_____

DI PART INI AKU DATANG DENGAN COVER DAN JUDUL BARU, SEMOGA KALIAN SUKA YA

_____

Sebelum baca, spam emot yang mewakilkan mood kalian saat baca cerita ini🌈

_____

happy reading...

***

Bugh!

Xander terhuyung ke belakang setelah seseorang menarik kerah belakang seragamnya.

Tatapannya beradu dengan Putra yang terlihat dari wajahnya sedang benar-benar marah. Dari arah tembok gedung belakang sekolah, tampak Ratu masih terdiam dengan kedua tangan yang bergetar. Sementara tidak jauh dari ketiganya, Yuna tampak kebingungan melihat Putra dan Xander yang sudah saling pukul.

"Ayo kita pergi," ajak Putra setelah berhasil membuat Xander tersungkur. Ujung jempolnya menyapu sedikit darah di ujung bibirnya yang sempat kena pukulan cowok brengsek itu.

Karena melihat Ratu yang masih bergeming di tempatnya, Putra yang terlampau kesal, segera menarik lengan Ratu pergi melewati Yuna yang masih terdiam.

"Thanks lo udah ngasih tau gue," ujar Putra pada Yuna sebelum akhirnya pergi meninggalkan cewek itu bersama Xander.

***

Putra mengajak Ratu duduk di salah satu gazebo yang kosong. Dari wajah Ratu, Putra bisa melihat masih ada sisa ketakutan di raut mukanya. Tangannya yang mendingin masih nampak sedikit bergetar. Jelas sekali kalau cewek itu masih ketakutan.

"Lo gak papa kan?" tanya Putra seraya memegang kedua bahu Ratu.

Ratu menggeleng pelan. "Makasih."

"Lagian lo ngapain sih ke sana?! Ngapain lo berduaan sama dia di gedung belakang? Kalo gue gak dateng, lo bisa aja diapa-apain sama cowok brengsek itu, lo tau itu kan?"

Ratu terdiam memandang Putra yang barusan memarahinya dengan tatapan sulit diartikan. Beberapa detik berlalu sampai tiba-tiba buliran air jatuh dari matanya, dengan kasar Ratu segera menghapusnya.

"Loh, loh? Kok lo nangis sih?"

Ratu menggeram kesal. Dengan kedua tangannya yang sudah kembali normal, Ratu menjambak rambut cowok di hadapannya ini dengan penuh emosi.

"Yaiyalah gue nangis! Lo gak liat gue tadi ketakutan?! Bukannya nenangin, malah marahin gue lagi lo! Bener-bener ya lo!"

"Argghhh! Nyebelin bangettt!!"

Mendapat jambakan kuat dari Ratu, Putra meringis kesakitan. Sambil berusaha melepaskan kedua tangan Ratu dari rambutnya, ia juga memberi kode pada setiap orang yang lewat agar mau menolongnya. Tapi percuma saja. Semua orang malah tampak terlihat takut melihat Ratu.

"Sumpah ini sakit banget, kepala gue pusing nih kalo rambut gue ditarik-tarik."

Ratu mengerucutkan bibirnya, tangannya juga terhenti menjambak rambut Putra.

"Oke, gue nggak marahin lo lagi deh. Asalkan lo bilang ke gue, ngapain lo nyamperin Xander?" tanya Putra seraya memegang kedua lengan Ratu, jaga-jaga kalau sampai cewek itu mau menjambak rambutnya lagi.

Ratu Untuk PangeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang